Pejuang Fashion Ramah Lingkungan Dikritik, Pesan Panel Surya dari China
Sebagai desainer yang getol mempromosikan sustainable fashion atau mode berkelanjutan, Stella McCartney selalu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan panel surya. Namun, pilihan tersebut memicu kritikan.
Ia dikritik karena memesan panel surya dari China untuk dipasang di peternakan miliknya di Worcestershire, Inggris. Kritikan tersebut datang dari sebuah artikel opini di situs Daily Mail pada Kamis (5/1/2022).
Stella McCartney (Foto: Pascal Le Segretain/Getty Images) |
Penulis mengklaim Stella dan suaminya, Alasdhair Willis, berniat mengubah peternakan tersebut menjadi sebuah pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Klaim tersebut berdasarkan sebuah surat aplikasi yang diajukan ke pemerintah setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui mereka ingin memasang 380 panel surya yang tujuannya membantu 'upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil'.
Lebih lanjut ditegaskan di surat permohonan mereka bahwa kehadiran teknologi tersebut menandai sebuah transisi ke sebuah fitur yang berkarbon rendah dan memitigasi dampak buruk dari perubahan iklim.
Ilustrasi panel surya. (Foto: Ivan Pisarenko/AFP/Getty Images) |
Namun, hal yang menjadi sorotan kolom opini tersebut adalah mereka memilih panel surya buatan sebuah perusahaan di China bernama Trina Solar.
"Mungkin Stella dan Alasdhair, yang juga punya townhouse seharga 10 juta pound sterling di London Barat, tidak sadar bahwa Inggris juga punya produsen panel surya, GB-Sol, yang lokasinya kurang dari 90 mil dari peternakan mereka," tulis kolom tersebut.
Semakin jauh jarak pengiriman, tentu semakin banyak jejak karbon yang ditinggalkan. Akan tetapi, pertimbangan tersebut sepertinya terlewat oleh putri musisi legendaris Paul McCartney ini.
"Berlokasi di utara Cardiff, GB-Sol dapat meminimalkan jejak karbon dan pengemasannya, serta menggunakan material dari sumber lokal yang bertanggung jawab," tulis kolom tersebut.
Baru-baru ini kepada Vogue, Stella mengungkapkan kekecewaannya terhadap para pelaku industri fashion global yang gagal menjalankan komitmennya untuk mendukung sustainable fashion.
Greenwashing disebut perancang 51 tahun itu sebagai penyebab utama. Istilah tersebut biasanya merujuk pada bentuk praktik tipuan pemasaran melalui pencitraan palsu dari pemasaran produk ramah lingkungan.
"Industri kita sangat lihai menyampaikan sesuatu dan membuatnya terlihat lebih baik dari yang sebenarnya," katanya.
(dtg/dtg)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
A$AP Rocky Jadi Brand Ambassador Terbaru Chanel
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya













































