Mengenal Batik Patron Khas Ambarawa Semarang yang Disukai Orang Belanda
Batik Patron merupakan warisan leluhur warga Ambarawa, Kabupaten Semarang. Saat ini masyarakat Ambarawa berusaha merawat batik tersebut.
"Kami sedang berusaha menghidupkan dan merawat Batik Patron yang merupakan batik khas warisan leluhur di Ambarawa Kabupaten Semarang," jelas Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Ambarawa (PBIA), Diana Satyarini, saat ditemui wartawan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021).
Ia menjelaskan saat ini ada 18 dari 83 motif Batik Patron Ambarawa yang dapat dilestarikan masyarakat Ambarawa. Sisanya, dibawa orang-orang di masa Kolonial Belanda hingga disimpan di Museum Leiden Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam motif Batik Patron khas Ambarawa diperlihatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021) Foto: Akbar Hari Mukti/Detikcom |
"Batik Patron mulai dikembangkan di Ambarawa mulai tahun 1800-an. Lalu puluhan motif itu dibawa oleh orang-orang hingga disimpan di Museum Leiden. Mulai 1997 hingga saat ini ada 18 motif yang berhasil kami lestarikan," ungkapnya.
Diana menjelaskan, ciri motif Batik Patron yang membedakan dengan batik lainnya ialah warna batik tersebut. Batik Patron Ambarawa merupakan batik sogan yang didominasi warna coklat. Sementara, motif pada Batik Patron itu di antaranya parang dan ceplok.
"Ciri khas Batik Patron ialah warnanya yang didominasi coklat. Desain batik coklat itu dibikin oleh nenek moyang kita. Pewarna coklat dari batik tersebut merupakan pewarna alami dengan berbagai motif khas Ambarawa Kabupaten Semarang," imbuhnya.
Beragam motif Batik Patron khas Ambarawa diperlihatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021) Foto: Akbar Hari Mukti/Detikcom |
Pihaknya saat ini terus mengembangkan Batik Patron agar semakin dikenal di masyarakat. Di antaranya melalui kegiatan fashion show di beberapa pusat keramaian, hingga memproduksinya secara massal.
"Kami terus memproduksi batik ini dan memperkenalkannya ke masyarakat sehingga nama Batik Patron Ambarawa semakin terangkat. Harapan kami nantinya ada pabrik khusus dan galeri Batik Patron di Ambarawa," jelas Diana.
Foto: Beragam motif Batik Patron khas Ambarawa diperlihatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021).
Akbar Hari Mukti
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Sentuhan Modern dan Mewah Grano Leather di Koleksi Musim Dingin Pedro
Kain Antik 100 Tahun Jadi Primadona di Koleksi 4 Dekade Adrian Gan Berkarya
Belum Setahun, Desainer Baru Versace Keluar Setelah Prada Resmi Akuisisi
Pantone Umumkan Tren Warna 2026: Cloud Dancer, Warna Putih Jernih
Prada Resmi Akuisisi Rivalnya, Versace, Senilai Rp22,2 Triliun
Negara Ini Dikenal Punya Wanita Tercantik Tapi Kekurangan Pria untuk Dinikahi
Ramalan Zodiak Cinta 6 Desember: Cinta Gemini Goyah, Leo Jangan Terprovokasi
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Viral Influencer Ingin Ubah Tanggal Ulang Tahun Anaknya karena Dekat Natal












































Beragam motif Batik Patron khas Ambarawa diperlihatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021) Foto: Akbar Hari Mukti/Detikcom
Beragam motif Batik Patron khas Ambarawa diperlihatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Rabu (21/4/2021) Foto: Akbar Hari Mukti/Detikcom