Profil Adjie Notonegoro, Desainer yang Jadi Sorotan Setelah Pindah Agama
Setelah lama menghilang dari ingar-bingar dunia fashion, desainer kondang Adjie Notonegoro kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena karya, melainkan pengakuannya tentang pindah agama.
Adjie Notonegoro yang dulu seorang Muslim kini memeluk agama Kristen. Desas-desus tentang transisi tersebut sebenarnya sudah beredar sejak lama. Namun, paman Ivan Gunawan ini baru membeberkan hal tersebut secara blak-blakan ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Melaney Ricardo.
"Pilihan saya tidak salah, saya merasa diselamatkan dalam usia saya yang tidak lagi muda. Tiga tahun lalu saya pilih juru selamat saya, saya merasa Tuhan sangat dahsyat dan sangat baik dengan saya," ujar Adjie Notonegoro di video yang diunggah pada Senin (5/10/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma dia, dua anaknya pun pindah agama. Begitu pula dengan sang adik.
Berikut profil Adjie Notonegoro, salah satu desainer selebriti di Tanah Air yang namanya bersinar di 1990 dan 2000-an, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Sekolah Mode di Eropa
Adjie Notonegoro merupakan putra dari Djati Prayitno dan Ami Prayitno. Ia lahir pada 18 Juli 1961 di Jakarta.
Bercita-cita menjadi seorang desainer, ia lantas hijrah ke benua Eropa untuk menimba ilmu mode secara akademis. Adjie Notonegoro sempat belajar di Mueller und Sohn, Jerman. Pengetahuannya tentang mode juga semakin terasah saat hijrah ke Milan dan Paris, kota-kota yang dikenal sebagai pusatnya mode dunia.
Cukup mencari pengalaman di negara orang, Adjie Notonegoro lantas memutuskan untuk kembali ke Tanah Air pada 1986. Ia kemudian membuka butik pertamanya.
Ciri Khas Desain Adjie Notonegoro
Mengenyam pendidikan di Eropa berpengaruh pada garis desain Adjie yang modern dengan sentuhan glamor. Fokus di koleksi made-to-order, ia juga bermain di ranah gaun pengantin.
Terlepas dari ciri khas gaun kebarat-baratan, desainer yang kerap bergaya flamboyan ini memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan warisan budaya Indonesia lewat karyanya. Beberapa kali ia mendedikasikan koleksi yang khusus mengangkat keindahan kebaya atau busana yang terbuat dari wastra-wastra Nusantara.
Bill Clinton Hingga George Clooney Pernah Pakai Karyanya
Sejak debutnya di industri mode Indonesia, karier Adjie Notonegoro terus bersiar. Karya-karyanya kerap membungkus tubuh selebriti Tanah Air. Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga pernah memakai karyanya.
Tokoh-tokoh internasional pun disebut-sebut pernah mengenakan baju rancangan Adjie. Mulai dari aktor Hollywood George Clooney, Presiden AS Bill Clinton, Pemimpin Kuba Fidel Castro.
Dipenjara karena Penipuan
Citra Adjie Notonegoro sebagai desainer kenamaan sempat tercoreng karena kasus penipuan. Pada Mei 2009, ia dilaporkan oleh rekan bisnisnya sendiri karena tak membayar utang.
Tak hanya itu, Adjie Notonegoro terbukti bersalah atas tindakan penipuan dan penggelapan uang pada 2011. Akibatnya, ia harus mendekam di penjara selama 10 bulan.
(dtg/dtg)
Health & Beauty
Pilih Toner Sesuai Kondisi Kulit! Anua Punya Beberapa Opsi untuk Berbagai Kebutuhan Kulitmu
Home & Living
Bikin Momen Natalmu Lebih Hangat dengan Hampers Mug yang Bikin Senyum!
Home & Living
Ide Kado Natal Elegan & Fungsional: Aveline Sendok Garpu Natal Set Gift vs Domov Krisa Christmas Stainless Steel Hampers!
Health & Beauty
Gigi Menguning Karena Kopi? KLAR Teeth Whitening Mask Jadi Solusi Praktis Anti Ngilu
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025
Batik Karya Narapidana 'Naik Kelas' di Panggung Bali Fashion Trend 2025
Tak Sekadar Runway, Bali Fashion Trend 2025 Pamerkan Karya Narapidana
Sarung Hingga Tenun, Warna Nusantara Meriahkan Runway Bali Fashion Trend 2025
Desainer di Balik Gaya Ikonis David Bowie & Duran Duran Meninggal di Usia 80
Sudah Beruban? Ini Cara Merawat Rambut agar Tetap Sehat dan Berkilau
7 Drama China Song Weilong, Aktor Tampan yang Disebut Pacar Ideal
Pencapaian Salma Ranggita di Miss Cosmo 2025, Harus Puas Sampai di Top 21
Ramalan Zodiak Cinta 21 Desember: Capricorn dan Gemini Waspada Pihak Ketiga











































