Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

8 Desainer Fashion yang Mengalami Depresi, Kate Spade sampai Tom Ford

Hestianingsih - wolipop
Rabu, 06 Jun 2018 14:42 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Getty Images
Jakarta - Desainer Kate Spade meninggal bunuh diri di apartemennya, New York, AS, Selasa (5/6/2018). Ia diduga mengalami depresi bertahun-tahun hingga mengakhiri nyawanya sendiri, dengan gantung diri menggunakan scarf.

Kate Spade merupakan satu dari sejumlah desainer dunia yang mengalami depresi. Ini deretan desainer high-profile dengan kondisi gangguan kesehatan mental.

1. Alexander McQueen

Foto: Getty Images

Menjelang tewas, desainer asal Inggris Alexander McQueen begitu rapuh setelah ibunya meninggal. Seminggu setelah sang ibu berpulang, Alexander McQueen tak kuat menghadapi kesedihannya hingga memutuskan bunuh diri.

Diketahui, desainer yang meninggal pada 11 Februari 2011 itu memang memiliki riwayat depresi, karena berjuang di industri fashion ternyata tidak mudah. Banyak orang yang iri dan ingin menenggelamkan kariernya. Alexander McQueen tewas bunuh diri dengan berbagai cara yang menyedihkan mulai dari mencampur segala jenis obat-obatan, melukai pembuluh darahnya hingga gantung diri.

2. L'Wren Scott

Foto: Hollywood Life

Desainer fashion L'Wren Scott tewas di apartemennya di New York, Maret 2014 silam. Kekasih musisi Mick Jagger itu ditemukan sang asisten dalam kondisi tubuh menggantung dengan scarf di lehernya.

Sebelum meninggal, desainer yang karyanya banyak dipakai selebriti ternama seperti Madonna dan Allison Williams itu diketahui memiliki utang mencapai jutaan dollar. Kabarnya karena utang yang mencapai jutaan dollar itu membuat L'Wren harus membatalkan fashion show karyanya di London Fashion Week pada Januari 2014 lalu. Diduga terlilit banyak utang memicu L'Wren Scott mengalami depresi.

3. Kate Spade

Foto: Getty Images

Kate Spade ditemukan tak bernyawa oleh asisten rumah tangganya, dengan posisi tergantung scarf merah, seperti yang dilaporkan The New York Times. Polisi menyebutkan Kate meninggalkan sebuah catatan sebelum meninggal, semakin mempertegas penyebab kematiannya adalah bunuh diri.

Desainer yang meninggal di usia 55 tahun itu diketahui mengalami depresi sudah bertahun-tahun lamanya. Kate Spade dikabarkan menolak untuk mendapatkan bantuan medis, dan memilih menyembunyikannya dengan memperlihatkan imej bahagia. Ada kemungkinan Kate Spade mendapat inspirasi untuk bunuh diri dari kematian Robin Williams tahun 2014.

4. Tom Ford

Foto: Getty Images

Di balik ide-ide fashion cemerlangnya, tidak disangka Tom Ford harus berjuang dengan depresi yang telah menjadi masalah sejak ia kecil. Tingkat depresi Tom Ford terbilang parah. Pria 57 tahun itu mengaku sering ingin mengakhiri hidupnya. Meski begitu, ia mencoba mengatasi pikiran negatifnya itu.

Hingga kini desainer yang juga merilis kosmetik dan parfum itu masih berjuang melawan depresinya. Ia melakukan apapun untuk membuat pikirannya selalu positif. Tom Ford pun berusaha menyibukkan dirinya setiap hari untuk mencegah ia berpikir tentang kematian.

"Aku tidak minum alkohol karena ini merupakan faktor yang memicu. Aku memiliki kehidupan di keluarga yang baik. Aku olahraga dengan main tenis setiap hari," ucap Tom, seperti dikutip dari Female First.

5. Marc Jacobs

Foto: Dimitrios Kambouris/Getty Images for Marc Jacobs

Marc Jacobs kerap mengalami kondisi yang ia sebut postpartum depression. Postpartum memang lebih terkait dengan kondisi mental seorang ibu setelah melahirkan. Namun Marc Jacobs menyebutnya begitu, karena ia sering terkena depresi setiap kali menyelesaikan fashion show.

"Kalau semuanya (fashion show) berjalan lancar, aku merasa senang... Tapi kemudian beberapa hari setelahnya, aku mengalami kondisi seperti depresi postpartum dan melihat semua kekurangannya. Itu makin menjadi-jadi di pikiranku dan merusak segalanya bagiku," kata Marc Jacobs, seperti dikutip dari Page Six.

6. Christophe Decarnin

Foto: istimewa

Sebelum mengundurkan diri sebagai direktur kreatif Balmain pada April 2011, Christophe Decarnin dikabarkan depresi hingga masuk rumah sakit jiwa. Depresi yang dialami Christophe, diduga karena pekerjaannya sebagai desainer yang tak kenal waktu.

Namun pemilik rumah mode Balmain, M. Alain Havelin mengatakan bahwa Decarnin hanya sedang lelah karena belum tidur. Pernyataan Havelin itu ditampik orang-orang terdekat Christophe.

Menurut orang-orang terdekatnya, desainer yang memulai karirnya di rumah mode Balmain sejak 2005 tersebut depresi karena hubungannya dengan Havelin sangat tidak baik. Masing-masing dari mereka memiliki perbedaan visi masa depan Balmain, seperti yang dikutip dari Telegraph.

7. John Galliano

Foto: Getty Images

Fotografer Gregoire Eloy mengadakan pameran yang mengangkat sosok John Galliano sebagai desainer yang bermasalah dan didera kesedihan dalam tajuk 'L'Ombre du Cygne' (The Shadow of the Swan), pada 31 Juli 2011 silam. Gregoire mengatakan bahwa mantan direktur kreatif Dior itu memiliki masalah psikologis dan kelelahan selama bertahun-tahun.

"Itu sudah jelas, tapi tidak ada yang membicarakannya," tutur Gregoire, seperti dikutip dari The Daily Beast.

Pada 2007, Galliano didera kesedihan berkepanjangan setelah orang kepercayaannya dalam bisnis, Steven Robinson, meninggal akibat serangan jantung.

"Setelah Steven meninggal, menurutku John sangat kehilangan arah. Dia pun mengalami depresi selama bertahun-tahun," kata Gregoire.

8. Renee Kounis

Foto: Dok. Daily Telegraph

Desainer Renee Kounis mengidap gangguan mental hampir 10 tahun lamanya. Wanita asal Sydney, Australia, ini mengalami depresi dan gangguan makan akut.

"Selama bertahun-tahun aku berjuang dengan hidupku. Aku tidak punya energi dan vitalitas. Aku tidak tahu apa rasanya senang dan bahagia. Aku berada di tempat yang sangat gelap, menderita dalam kesunyian, tidak punya apa-apa untuk diberikan," tutur Renee, seperti dikutip dari The Daily Telegraph.

Namun setelah berjuang melawan depresi, wanita yang kini berusia 37 tahun itu akhirnya sembuh. Pengalamannya dengan depresi memberikannya inspirasi untuk menjadi desainer fashion dan pelatih fitnes pribadi. Ia pun mendirikan Neyku, brand fashion khusus busaha olahraga dan bikini. Lewat brand fashion-nya, ia berharap bisa membantu wanita-wanita lain yang sedang berjuang melawan depresi.
(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads