Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Stella McCartney Akan Rilis Koleksi Busana Berbahan Sampah Laut

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 07 Jun 2017 18:13 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: dok. Getty Images
Jakarta - Desainer Stella McCartney kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sebuah koleksi busana berbahan sampah plastik dari laut yang bakal dirilis dalam waktu dekat menjadi buktinya.

Koleksi tersebut merupakan buah kolaborasi Stella dengan Parley for the Oceans, sebuah organisasi yang bermisi menghentikan kerusakan biota laut akibat ulah manusia. Salah satu program utama Parley adalah mendaur ulang sampah-sampah berbahan plastik yang mengotori lautan, seperti jaring ikan, botol, dan limbah reruntuhan, menjadi serat benang.

Material tersebut yang nantinya Stella olah menjadi sebuah koleksi high-fashion sebagaimana karakter sang desainer. "Mengubah sesuatu yang berbahaya menjadi sesuatu yang seksi dan keren, bukankah itu seksi?" ujar Stella, seperti dikutip dari The New York Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kolaborasi itu, Stella akan menggunakan material daur ulang tersebut untuk menciptakan produk tas, sepatu, dan outerwear. Sebelumnya, Stella sudah pernah berkolaborasi dengan Parley untuk proyek sneakers bersama Adidas. Rencananya, koleksi dari lini pertama Stella itu akan dirilis pada Juli mendatang.

Limbah laut adalah salah satu isu polusi lingkungan yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan riset para ilmuwan, terdapat 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton yang mengotori lautan setiap tahunnya.

Sejak 2015, Parley melalui proyek lingkungan hidup bersama pemerintahan Maladewa, telah mengumpulkan 80-120 ton sampah plastik di laut setiap bulannya. Setelah sampah terkumpul, Parley membersihkan dan menyortirnya, lalu menyusutkannya hingga menjadi objek kecil. Sampah tersebut lalu dikirim ke pabrik daur ulang untuk diolah menjadi filamen hingga akhirnya berbentuk seperti benang.

Menurut Stella, bukan tidak mungkin jika material daur ulang tersebut akan menggantikan produk kulit yang selama ini dianggap mewah namun sangat tidak ramah lingkungan. Ia pun optimis, produknya akan mendapat respons positif dari pasar.

"Jika mereka tidak memusingkannya (daur ulang), dan berpikir bahwa dapat hidup di planet ini lebih lama lagi adalah sebuah kemewahan, maka ya. Itulah konsep kemewahan menurutku," kata Stella yang sudah berhenti menggunakan material kulit untuk karyanya. (dtg/eny)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads