Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sazzy Falak, Presenter Stylish yang Gemar Makeover Para Korban Mode

Intan Kemala Sari - wolipop
Selasa, 01 Sep 2015 17:39 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. DIVA
Jakarta -

Meski industri mode masih terus berkembang dari tahun ke tahun, namun rupanya masih banyak orang yang tidak paham dengan aturan berbusana yang baik dan benar sehingga mereka seringkali disebut dengan julukan fashion victim atau korban mode. Berdasarkan fenomena inilah, aktris sekaligus presenter asal Malaysia, Sazzy Falak berkeingan untuk memperbaiki gaya berbusana mereka melalui tayangan televisi yang berjudul How Do I Look? Asia (HDILA).

Diadopsi dari suatu tayangan fashion dengan judul yang sama di Amerika, HDILA memilih delapan orang dari negara-negara Asia, yakni Malaysia, Taiwan, Filipina, Singapura, dan Indonesia, yang gayanya akan diperbaiki oleh Sazzy dan tim. Acara yang tayang perdana pada 31 Agustus jam 19.00 WIB di saluran hiburan Diva ini juga menghadirkan Jeannie Mai, presenter sekaligus stylist dari HDIL Amerika sebagai tamu spesialnya.

Wolipop pun berkesempatan untuk melakukan wawancara eksklusif dengan Sazzy dan berbincang-bincang seputar perbedaan antara tayangan HDIL versi Amerika dan Asia. Ia menceritakan, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan, tetapi Asia memiliki tipe berbusana yang seringkali dikaitkan dengan suatu kepercayaan dan peraturan busana di masing-masing negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut wanita 34 tahun itu memaparkan, kedelapan kontestan tersebut tidak mengikuti audisi, melainkan direkomendasikan oleh keluarga atau temannya yang menginginkan perubahan dalam gaya berpakaian. Tetapi sebelum memutuskan untuk mengubah suatu gaya seseorang dalam waktu yang terbilang cukup singkat, Sazzy memiliki beberapa aspek untuk dipertimbangkan.

"Saya selalu melihat mereka dari bentuk tubuhnya. Tubuh bagian mana yang paling baik untuk ditonjolkan dan bagian mana yang tidak ingin diperlihatkan. Dari situ saya bisa memilih busana yang cocok untuk mereka," jelasnya pada Wolipop, Kamis, (27/8/2015).

Selain bentuk tubuh, warna kulit dari masing-masing kontestan juga menjadi salah satu pertimbangan sebelum melakukan makeover. Hal tersebut karena ada beberapa warna busana yang akan membuat kulit terlihat lebih pucat atau justru lebih gelap. Sedangkan pertimbangan terakhir adalah berdiskusi dengan para peserta tentang gaya berbusana yang ingin dicoba agar hasilnya lebih memuaskan.

Menurut Sazzy, salah satu kendala yang sulit dilakukan untuk mengubah gaya para korban fashion itu adalah berbicara kepada mereka. "Mendekatkan diri kepada mereka dan mencari tahu tentang selera berbusana mereka sebenarnya sulit untuk dilakukan. Namun setelah menjelaskan bahwa mereka lebih cocok dengan suatu gaya busana tertentu, mereka mau mendengarkannya," lanjutnya.

Ibu dua anak ini berharap, acara yang dibawakannya itu dapat mengulang kesuksesan sama seperti di Amerika. Tujuan dari acara ini adalah untuk membantu para peserta mencari jati dirinya dengan mencari gaya terbaik dari mereka dan menonjolkan kelebihan yang dimilikinya melalui gaya berbusana.

"Para korban fashion itu sangat terbuka dengan dirinya masing-masing dan sesungguhnya itu bukanlah hal yang mudah. Jadi saya berharap How Do I Look? Asia bisa populer dan dinikmati oleh banyak penonton," pungkasnya.

(itn/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads