Putri Mako Diizinkan Nikahi Rakyat Biasa, Asal Sudah Beres Masalah Keuangan
Rabu, 02 Des 2020 17:00 WIB
Tahun lalu Putri Mako dari Jepang diberitakan akan menikah dengan rakyat biasa. Untuk bisa bersama pujaan hatinya, Putri Mako yang merupakan anak dari Pangeran Mahkota Akishino itu pun rela melepas gelar bangsawan dan meninggalkan istana. Namun rencana pernikahan itu dilaporkan tertunda karena masalah keuangan tunangan Putri Mako.
Rencana perkawinan Putri Mako sempat dilaporkan akan ditunda sampai 2020. Namun hingga kini anak sulung dari calon raja Jepang itu belum juga mengumumkan tanggal hari bahagianya. Sebelumnya muncul kabar bahwa alasan yang melatarbelakanginya adalah karena sang tunangan Kei Komuro memiliki utang pada ibu mantan tunangannya.
Kei yang bekerja di sebuah firma hukum di Tokyo dikatakan pernah mendapat uang dari ibu mantan tunangannya sebanyak 4 juta yen (Rp 509 jutaan). Ketika berhubungan dengan anak dari ibu tersebut di tahun 2010 hingga 2012, Kei sedang menjalani kuliah dan menggunakan uang untuk biaya akademisnya.
![]() |
Kei Komuro pun telah merilis pernyataan mengenai uang ibu mantan tunangan yang digunakannya untuk membiaya kuliah di Fordham University New York, AS itu. Dilansir South China Morning Post, disebutkan jika semua masalah finansial sudah dituntaskan. Kei juga meminta maaf karena sudah menyebabkan masalah yang tidak dijelaskannya secara jelas. Putri Mako sendiri dilaporkan telah mengetahui masalah ini.
Meski tidak dikonfirmasi secara gamblang, tampaknya Kei Kumuro memang memiliki masalah keuangan. Laporan terbaru menyebutkan jika pria tersebut sudah mendapat restu dari Pangeran Mahkota Akishino namun ia harus menyelesaikan dulu situasi finansialnya.
"Konstitusi mengatakan pernikahan seharusnya didasarkan pada persetujuan kedua belah pihak. Jika itu apa yang mereka inginkan maka aku pikir itu sesuatunya yang aku perlu hormati sebagai orangtua," ungkap Pangeran Mahkota Fumihito dilansir agensi berita Kyoto.
![]() |
Namun Pangeran Fumihito seolah membenarkan jika ada masalah yang seharusnya dibereskan terlebih dahulu. "Agar banyak orang bisa diyakinkan dan ikut merayakan (pernikahan ini), aku sudah bilang penting untuk masalahnya diatasi," tambah Pangeran Mahkota.
Bulan lalu Putri Mako bercerita mengenai hubungan keduanya. Pasangan yang dipertemukan di universitas itu dikatakan tidak terpisahkan satu sama kali. Meski begitu, belum ada rencana pasti mengenai kapan mereka akan mengikat janji secara resmi dan masih sulit untuk berkata apapun mengenai masa depan saat ini.
"Bagi kami sebuah pernikahan adalah pilihan yang penting untuk hidup dan menghormati hati kami berdua. Kami tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan kami bisa mengandalkan satu sama lain dalam senang maupun susah," katanya dalam pernyataan yang dirilis pihak istana.
Putri Mako dan Kei Komuro berkenalan pada 2012 saat keduanya bertemu di International Christian University di Tokyo. Pernikahan mereka seharusnya digelar pada 4 November 2018. Namun pada Februari 2018, Putri Mako menyatakan rencana pernikahan mereka akan ditunda sampai 2020.
(ami/ami)