Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

10 Puisi Sumpah Pemuda yang Sarat Makna, Kaum Muda Wajib Tahu

Arina Yulistara - wolipop
Kamis, 23 Okt 2025 14:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

vector illustration. selamat hari Sumpah pemuda. Translation: Happy Indonesian Youth Pledge. Suitable for greeting card, poster and banner.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Agus Supriyatna
Jakarta -

Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Resapi puisi Sumpah Pemuda yang bantu meningkatkan semangatmu.

Sumpah Pemuda menjadi sebuah momentum bersejarah yang menegaskan tekad generasi muda untuk bersatu dalam satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Hari penting ini menjadi pengingat bahwa semangat para pemuda dimasa penjajahan merupakan fondasi kokoh lahirnya bangsa Indonesia yang merdeka.

Kini semangat itu harus terus hidup di dada generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa. Peringatan Sumpah Pemuda juga menjadi ajakan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap negeri ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah derasnya arus modernisasi dan perkembangan teknologi, para pemuda diharapkan tidak kehilangan jati diri dan tetap menanamkan nilai cinta tanah air. Salah satu cara yang bermakna untuk mengenang perjuangan tersebut melalui puisi Sumpah Pemuda, karya sastra yang sarat emosi, semangat, dan pesan moral.

Menurut Eka Septiani dalam Jurnal Pujangga, puisi merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh unsur rima, bait, dan irama yang berfungsi untuk menyentuh hati pembaca. Melalui puisi bertema Sumpah Pemuda, generasi muda dapat meresapi kembali makna perjuangan dan persatuan bangsa.

ADVERTISEMENT

Berikut deretan puisi pilihan bertema Sumpah Pemuda yang sarat makna:

1. Pekik Sang Pejuang - Agustini

Merdeka...atau mati!

Kata-kata itu selalu menggema
Menggema ke seantero persada
bumi Indonesiaku

Merdeka... atau mati!
Kata-kata itu selalu kau pekikkan
wahai para pejuang bumi ini
Bangkitkan semangat juang
Di seantero bumi pertiwi

Medan Area
Arek-arek Suroboyo
Bandung Lautan Api
Palagan Ambarawa
Peristiwa Lima Hari di Semarang
Semua itu bagian bukti nyata perjuanganmu...
Wahai para pahlawanku

Puputan margarana
Kau kobarkan perang habis-habisan
Hingga nyawamu pergi...
Wahai pahlawanku Robert Wolter Mongonsidi
Demi kemerdekaan bumi pertiwi Indonesia

Kini Indonesiaku telah merdeka
Indonesiamu...
Indonesia kita semua
Jayalah Indonesiaku

Lima Puluh Kota, 01 Agustus 2020

2. Bangkitlah Pejuang - Illah Nafilah

Wahai putra-putriku
Bangkitlah!
Bacalah kembali sejarah
Sejarah negeri tercinta
Sejarah Indonesia dalam melawan penjajah

Adakah kau temukan keluh kesah di sana?
Adakah mereka mengharap imbalan jasa?
Adakah mereka dapat menikmati indahnya alam merdeka?
Adakah?
Adakah?
Bahkan sesuap nasi bagi keluarga tercinta
Tak pernah mereka pikirkan.
Bahkan, jiwa dan raga mereka pertaruhkan
Demi kemerdekaan yang tidak mereka nikmati

Duhai generasi emas..
Bangunlah dari tidurmu!
Sadarkan diri dari lenamu!
Jangan terbuai gawai dan gadget
yang sengaja mereka sebar, agar kalian terlena...
Tak terlihat olehmu
bagaimana penjajah mulai merampas hak-hakmu?
Tak sadarkah, kemerdekaan ini telah di ujung tanduk?
Relakah jika kelak akidahmu tergadaikan?

Duhai anak-anakku
Kutitipkan negeri ini padamu
Kuwariskan semangat juang ini padamu
Meski lewat bait-bait puisi
Semoga dapat membuka hati sanubari
Kemerdekaanmu jangan tergadai lagi.
Bangkitlah pejuangku

Puisi Sumpah Pemuda

Peserta yang berbusana adat dari berbagai daerah di Indonesia saling bergandengan tangan saat pembacaan teks Keputusan Kongres Pemuda Indoensia 1928 pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/10/2024). Peringatan tersebut mengusung tema Maju Bersama Indonesia Raya. ANTARA FOTO/Moch Asim/aww.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Agus Supriyatna

3. Gawai Hilangkan Rasa Patriotis dan Nasionalis - Ronaldo Rozalino

Teknologi di negeri yang sudah merdeka
Telah merambah ke segala penjuru dunia
Bahkan Indonesia
Dengan pengguna terbanyak anak muda
Gawai yang telah di genggaman tangan
Nyata banyak sudah melalaikan

Hilangnya rasa nasionalis dan patriotis
Pengaruh racun gawai yang telah menerjang
Menjatuhkan jiwa-jiwa muda yang sehat
Hingga banyak yang telah tersesat dan sekarat
Dahsyat, dan memang laknat

Bila gawai tak menjadi pencerahan hari ini
Berapa banyak lagi yang teracuni
Dengan sikap individualistis
Tidak menjadi orang sosialis
Hanya sibuk dengan cara-cara orang yang tak agamis

Jauhkan anak muda
dari gawai yang membuat lalai
Tegakkan kembali jiwa patriotis
Nasionalis yang akan menjaga negara ini
Penuh dengan rasa cinta

Negara ini akan terjaga
Dari penjajahan IT yang tak berfaedah
Hanya saja, kita semua jangan pernah berhenti
Untuk terus bersuara

Jangan hancurkan negeri ini
Dengan isian gawai yang laknat
Semangat dan teruslah bermartabat
Agar terus menjadi orang yang hebat

Teluk Kuantan, Riau 1 Agustus 2020

Puisi Sumpah Pemuda

4. Merdeka Bangsaku? - Ahmad Syaihu

Indonesia telah merdeka
Tujuh puluh lima tahun sudah
Namun kita masih seperti ini
Bak sebuah kapal yang berlayar di laut lepas
Hantaman badai dan gelombang kehidupan
Terus silih berganti

Diperlukan tekad dan semangat membara
Untuk mengejar ketertinggalan
Kebodohan dan keterbelakangan
Agar Indonesia segera beranjak
Menuju Indonesia baru yang lebih maju
Tekad segenap anak bangsa
Mari kita pupuk
Agar tetap menyatu dalam kebersamaan
Agar tetap berbeda dalam keragaman

Karena itulah Indonesia
Ribuan pulau yang disatukan
Oleh laut, selat, dan samudra
Menjelma menjadi zamrud khatulistiwa
Sebagai modal besar
Jadikan Indonesia jaya dan bermartabat
Untuk generasi emas Indonesia

Indonesia adalah tanah pusaka
Yang akan menjadi besar dan berlimpah kekayaan
Baik SDA, SDM, budaya, kuliner,
maupun kearifan lokal
Yang tidak mungkin ditiru oleh negara manapun
Mari satukan tekad dan kobarkan semangat
Agar kita bisa antarkan
Indonesia merdeka dan jaya serta bermartabat

Madrasahku, 11 Agustus 2020

Puisi Tentang Sumpah Pemuda

Poster Hari Sumpah Pemuda

Foto: Canva

5. Demi Sebuah Kata Merdeka - Ratni Satia Putri


Demi Sebuah Kata Merdeka

Dari hari ke hari...
Waktupun berlalu, musim pun berganti
Tak terasa 75 tahun usiamu kini
Indonesiaku merdeka

Jalan berliku, onak duri, penuh kerikil tajam
Bersimbah darah dan cucuran air mata
Kehilangan harta benda
Keluarga tercinta untuk selamanya

Demi sebuah kata merdeka!
Semua itu karena-Mu
Wahai pejuang bangsaku

Hari ini kami bisa menikmati kehidupan
Tersenyum menatap masa depan
Terima kasih tiada terhingga...
Bagimu wahai para pejuang

Kami takkan sia-siakan perjuangan-Mu
Kami kan beri arti semua pengorbanan-Mu.

Kabupaten Lima Puluh Kota, 7 Agustus 2020

6. Pemuda sebagai Harapan Bangsa - Asep Rahmat Taufiq Hidayat

Engkaulah...
Sebagai tonggak kemajuan dan mundurnya
suatu negara di masa yang akan mendatang

Suatu...
Kemajuan bangsa ini, tergantung kepada pemuda
itu sendiri yang betul-betul untuk mewujudkan cita-cita yang
besar bagi kemajuan negara dan bangsa di masa mendatang.

Wahai...
Para Pemuda, engkaulah harapan bangsa dan
negara, yang menjadi suatu maju mundurnya suatu negara
dan bangsa ke depan.

Wahai...
Para pemuda, bergeraklah, jangan diam begitu
saja, karena suatu negara membutuhkan energi-energi
untuk kemajuan bangsa ke depan, pemuda sekarang adalah
pemuda di masa mendatang yang akan meneruskan
perjuangan para pahlawan terdahulu.

Wahai...
Para pemuda, kita semua harus mewujudkan cita-cita
para pahlawan terdahulu untuk meneruskan perjuangan
dengan tumbuh adanya rasa nasionalisme pada diri seorang
pemuda, untuk memajukan bangsa ke depan.

Salam Pemuda!

Puisi Sumpah Pemuda

7. Berawal dari Pemuda - Andis Syah Putra

Banyak cara menggapai asa
Setiap jalan penuh akan rasa
Rasa semangat yang tiada tara
Menggapai mimpi setinggi bintang di angkasa

Jalan berliku bagi seorang pemuda
Kerikil batu tidak akan tergoyah
Bara api itulah semangat pemuda

Wahai para pemuda
Jatuh bangun itu hal biasa
Tertangkap angan simpanlah di dalam dada

Perjuangan ini banyaklah cara
Ekspresikan semua yang engkau bisa
Engkau dengar cerita Bung Tomo dan Bung Hatta

Setiap titik keringat dan bahkan dara
Mereka korbankan untuk kemerdekaan bangsa
Hingga tercapai di seribu sembilan ratus empat puluh lima

Kini, saatnya bagi kita semua
Untuk terus berjuang menggapai mimpi yang ada di kepala
Kita kobarkan semangat untuk berkarya
Karna semua berawal dari pemuda

Puisi Sumpah Pemuda yang Inspiratif

vector illustration. selamat hari Sumpah pemuda. Translation: Happy Indonesian Youth Pledge. Suitable for greeting card, poster and banner.

Foto: Getty Images/iStockphoto/Agus Supriyatna

8. Sumpah Abadi - Dee Lestari

Ketika pemuda bersumpah,
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya, melainkan tanah airnya

Ketika pemudi bertekad,
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya, melainkan segenap bangsanya
Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah

Ketika pemuda dan pemudi menyeberangi keberagaman ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah, untuk Indonesia

9. Aku Pemuda - Muhammad Mahfudz

Aku adalah seorang pemuda
Giat, teguh, dan konsisten dalam bekerja
Bekerja untuk keluarga
Bekerja demi kedaulatan bangsa

Di tanah Indonesia aku terlahir
Tanah yang indah dan berjuta-juta kekayaannya
Aku adalah pemuda
Siap menjadi generasi penerus bangsa
Penerus para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan
Demi menjaga kedaulatan dan keamanan Indonesia Raya

Aku adalah pemuda
Kan menjadi penerus bangsa Indonesia
Untuk menjadikannya negara semakin jaya
Melindungi warisan budaya dan adat istiadat
Dari rebutan negara tetangga

Aku adalah pemuda
Mengingat sejarah dan menatap masa depan cerah
Masa depan yang siap berjuang demi negara
Berperang dalam era milenial

Aku adalah pemuda
Siap berjuang mati-matian untuk kemajuan Indonesia tercinta.

10. Prajurit Jaga Malam - Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu...
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

Itulah deretan puisi Sumpah Pemuda yang mungkin bisa menginspirasimu.

(eny/eny)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads