Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Arti Emoji Tersenyum Bagi Gen Z, Bukan Ramah Tapi Sindiran

Kiki Oktaviani - wolipop
Minggu, 18 Mei 2025 13:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Emoji tersenyum dan mata ikut tersenyum.
Emoji tersenyum Foto: Tangkapan Layar
Jakarta - Emoji tersenyum dulunya menjadi simbol universal dari kebaikan, keramahan, dan kehangatan. Tapi hati-hati, kalau kamu memberikan emoji smiley ke Gen Z, bisa jadi kamu justru dianggap sinis, pasif-agresif, atau bahkan sarkastik.

Emoji wajah tersenyum klasik dulunya dianggap sebagai cara yang sopan untuk mengakhiri pesan. Namun bagi Gen Z, generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, emoji ini tak lagi punya makna polos. Sebaliknya, emoji ini telah di-rebranding menjadi simbol yang lebih tajam dan kadang penuh sindiran.

"Saya harus ingat bahwa mereka (rekan kerja yang lebih tua) memang lebih tua, karena saya menggunakan emoji itu secara sarkastik," ujar Hafeezat Bishi, seorang intern berusia 21 tahun, dalam wawancara dengan Wall Street Journal.

Ia menjelaskan bahwa emoji senyum kini sering diasosiasikan dengan makna seperti "senyum sambil melirik sinis.

Di sisi lain, generasi yang lebih tua justru menganggap emoji ini sebagai penambah rasa hangat dalam komunikasi digital.

"Saya menambahkan emoji senyum untuk memberi kesan ringan," kata Sara Anderson (31), seorang pelatih cheerleading.

Young man using smartphone sending emojis. Mobile smartphone sending text messages emoji emoticon.Ilustrasi emoji Foto: Getty Images/iStockphoto/Jay_Zynism

Tapi di situlah letak kesalahpahaman antar-generasi. Apa yang terlihat ramah bagi orang berusia 30-an ke atas, bisa dianggap palsu atau bahkan menyindir oleh Gen Z.

Menurut Erica Dhawan, penulis buku Digital Body Language: How to Build Trust and Connection, No Matter the Distance, perbedaan cara pandang ini terjadi karena setiap generasi punya 'kamus emoji' masing-masing.

"Orang berusia di atas 30 tahun biasanya menggunakan emoji sesuai dengan kamu mereka," jelas Dhawan seraya menekankan bahwa bagi Gen Z, makna emoji telah berevolusi menjadi makna baru.

Tidak hanya emoji senyum, banyak emoji lain juga telah berubah fungsi dalam kultur Gen Z. Amit Kalley, pendiri situs For Working Parents, memperingatkan bahwa emoji kini sering digunakan sebagai bahasa rahasia oleh remaja.

Beberapa emoji kini digunakan untuk menyampaikan hal-hal sensitif, dari humor gelap hingga istilah seputar narkoba, semua tergantung pada konteks dan komunitas digital.

Sebuah studi dari Oklahoma State University terhadap 285 mahasiswa juga menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan emoji bisa mencerminkan kepribadian seseorang.

"Penggunaan emoji mungkin berkaitan dengan strategi untuk memanipulasi persepsi orang lain dan untuk membentuk kesan positif," tulis para peneliti. (kik/kik)

Tags


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads