Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kejatuhan Cicak di Kepala? Bisa Jadi Pertanda Ini

Kholida Qothrunnada - wolipop
Senin, 04 Nov 2024 05:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

House gecko on wall
Ilustrasi cicak. Foto: Getty Images/iStockphoto/juffy
Daftar Isi
Jakarta -

Mitos kejatuhan cicak di kepala kerap dianggap kepercayaan yang mengandung makna tersembunyi. Di berbagai budaya, mitos ini dikaitkan dengan malapetaka, keberuntungan, hingga jodoh.

Banyak yang percaya bahwa kejadian ini bukan sekadar kebetulan, melainkan mengandung makna atau pertanda tertentu.

Arti Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala

1. Tanda Kematian

Dari mitosnya, kejatuhan cicak di kepala menurut primbon Jawa yaitu jadi pertanda kematian. Hal ini meliputi:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda orang yang kejatuhan cicak itu diprediksi akan meninggal dunia.
Tidak berumur panjang.

Menurut buku bertajuk Pertanda karya Tuti Kasih, konon, seseorang yang kejatuhan cicak artinya dia tidak akan berumur panjang.

ADVERTISEMENT

Contoh, jika seseorang kejatuhan cicak tepat di depannya dan posisi cicak menghadap orang tersebut, maka dia akan meninggal dalam waktu dekat (kurang lebih 40 hari).

2. Mendapat Kesialan

Mengutip Kitab primbon Jawa serbaguna oleh R. Gunasasmita, kejatuhan cicak di kepala pertanda

nasib buruk atau dapat kesialan. Oleh sebab itu, disarankan untuk tetap berhati-hati dalam ucapan, pikiran, maupun tindakan guna supaya terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

3. Akan Kehilangan Kebahagiaan atau Kesenangan

Dalam Buku Primbon Praktis oleh Mama Flo, menyebut kejatuhan cicak bisa bis jadi tadi bahwa seseorang akan kehilangan kebahagiaan. Bagi pria yang sudah menikah, ini akan jadi pertanda menghadapi rasa malu yang besar akibat istrinya tergoda oleh orang lain.

Kejatuhan Cicak di Kepala Menurut Islam

Tak ada hadits maupun dalil yang menyebut bahwa kejatuhan cicak jadi pertanda buruk.

Dikutip dari buku Islam dan Kebidanan karya Mokhammad Rokhma Rozikin, meramalkan adanya hal buruk seperti karena kejatuhan cicak disebut dengan tathayyur (semua ramalan buruk di masa yang akan datang setelah melihat tanda-tanda yang tak ada hubungannya dengan ramalan buruk itu).

Pemicu hal ini, bisa berupa ru'yah (penglihatan), qaul (ucapan) dan fi'lun (perbuatan). Tathayyur atau thiyarah termasuk syirik kecil, sehingga dihukumi haram bahkan bisa jadi dosa besar.

Hal ini menafikan kesempurnaan tauhid, karena bisa berasal dari apa yang disampaika bisikan atau godaan setan.

Ψ§ΩŽΩ„Ψ·ΩΩ‘ΩŠΩŽΨ±ΩŽΨ©Ω Ψ΄ΩΨ±Ω’ΩƒΩŒΨŒ Ψ§ΩŽΩ„Ψ·ΩΩ‘ΩŠΩŽΨ±ΩŽΨ©Ω Ψ΄ΩΨ±Ω’ΩƒΩŒΨŒ Ψ§ΩŽΩ„Ψ·ΩΩ‘ΩŠΩŽΨ±ΩŽΨ©Ω Ψ΄ΩΨ±Ω’ΩƒΩŒΨŒ ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ω…ΩΩ†Ω‘ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„Ψ§Ω‘ΩŽΨŒ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩƒΩΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ΩŽ ΩŠΩΨ°Ω’Ω‡ΩΨ¨ΩΩ‡Ω بِالΨͺΩ‘ΩŽΩˆΩŽΩƒΩ‘ΩΩ„Ω.

Artinya: "Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya." (HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no. 909), Abu Dawud (no. 3910), at-Tirmidzi (no. 1614), Ibnu Majah (no. 3538), Ahmad (I/389, 438, 440), Ibnu Hibban (Mawaariduzh Zham'aan no. 1427), at-Ta'liiqatul Hisaan 'alaa Shahiih Ibni Hibban (no. 6089) dan al-Hakim (I/17-18). Lafazh ini milik Abu Dawud, dari Sahabat Ibnu Mas'ud. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 429). [8]. HR. Muslim (no. 537).

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω‚ΩŽΨͺΩŽΩ„ΩŽ ΩˆΩŽΨ²ΩŽΨΊΩ‹Ψ§ فِى Ψ£ΩŽΩˆΩ‘ΩŽΩ„Ω ΨΆΩŽΨ±Ω’Ψ¨ΩŽΨ©Ω كُΨͺِبَΨͺΩ’ Ω„ΩŽΩ‡Ω Ω…ΩΨ§Ψ¦ΩŽΨ©Ω Ψ­ΩŽΨ³ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω ΩˆΩŽΩΩΩ‰ Ψ§Ω„Ψ«Ω‘ΩŽΨ§Ω†ΩΩŠΩŽΨ©Ω Ψ―ΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ ΩˆΩŽΩΩΩ‰ Ψ§Ω„Ψ«Ω‘ΩŽΨ§Ω„ΩΨ«ΩŽΨ©Ω Ψ―ΩΩˆΩ†ΩŽ Ψ°ΩŽΩ„ΩΩƒΩŽ

Artinya: "Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua," (HR Muslim).

Mengapa kita dianjurkan membunuh cicak, sejenis kecil hewan kecil. Tidakkah itu perbuatan kejam?

Imam An-Nawawi dalam Syarah Muslim-nya menjelaskan bahwa auzagh (sebutan cicak dalam bahasa Arab) yang dimaksud dalam hadits tersebut yaitu sejenis saamul abrash atau cicak yang bisa mendatangkan penyakit.

Hal ini ditegaskan lagi oleh An-Nawawi sebagai al-hasyaratul mu'dzi (hewan yang bisa menyakiti).

Ω‚Ψ§Ω„ Ψ£Ω‡Ω„ Ψ§Ω„Ω„ΨΊΨ© Ψ§Ω„ΩˆΨ²ΨΊ ΩˆΨ³Ψ§Ω… Ψ£Ψ¨Ψ±Ψ΅ Ψ¬Ω†Ψ³ فسام Ψ£Ψ¨Ψ±Ψ΅ Ω‡Ωˆ ΩƒΨ¨Ψ§Ψ±Ω‡ واΨͺΩΩ‚ΩˆΨ§ ΨΉΩ„Ω‰ Ψ£Ω† Ψ§Ω„ΩˆΨ²ΨΊ Ω…Ω† Ψ§Ω„Ψ­Ψ΄Ψ±Ψ§Ψͺ Ψ§Ω„Ω…Ψ€Ψ°ΩŠΨ§Ψͺ
ΩˆΨ¬Ω…ΨΉΩ‡ أوزاغ ΩˆΩˆΨ²ΨΊΨ§Ω† ΩˆΨ£Ω…Ψ± Ψ§Ω„Ω†Ψ¨Ω‰ Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ و Ψ³Ω„Ω… Ψ¨Ω‚ΨͺΩ„Ω‡ وحث ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ورغب ΩΩŠΩ‡ Ω„ΩƒΩˆΩ†Ω‡ Ω…Ω† Ψ§Ω„Ω…Ψ€Ψ°ΩŠΨ§Ψͺ

Artinya: "Para ahli bahasa mengatakan bahwa cicak dan tokek belang merupakan satu jenis, sedangkan tokek belang adalah jenis cicak yang besar. Para ahli bahasa sepakat bahwa cicak merupakan binatang yang menyakiti. Bentuk jamaknya adalah auzag dan wazghan. Nabi SAW memerintahkan dan menganjurkan untuk membunuhnya, karena ia salah satu hewan yang bisa membuat sakit," (Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Minhaj Syarhu Sahihi Muslim, Beirut, Dar Ihya'it Turats, 1392 H, juz 14, halaman 236).

Doa Ketika Kejatuhan Cicak

Kalau kejatuhan cicak, kita bisa mengamalkan bacaan doa. Sebagaimana dalam kitab Marasil oleh Imam Abu Daud, Raslullah SAW pernah bersabda, "Seorang hamba tidak jarang terlintas dalam hatinya merasa sial karena suatu kejadian, jika merasakan hal itu maka ucapkanlah:

Ψ£ΩŽΩ†Ψ§ΩŽ ΨΉΩŽΨ¨Ω’Ψ―Ω اللهِ Ω…ΩŽΨ§Ψ΄ΩŽΨ§Ψ‘ΩŽ اللهُ Ω„Ψ§ΩŽΩ‚ΩΩˆΩ‘ΩŽΨ©ΩŽ Ψ§Ω„Ψ§Ω‘ باللهِ Ω„ΩŽΨ§ΩŠΩŽΨ£Ω’Ψͺِى Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ³ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψͺِ Ψ§Ω„Ψ§Ω‘ اللهُ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ°Ω’Ω‡ΩΨ¨Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¦ΩŽΨ§Ψͺِ Ψ§ΩΩ„Ψ§Ω‘ΩŽ اللهُ Ψ£ΩŽΨ΄Ω’Ω‡ΩŽΨ―Ω Ψ£ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ΩŽ ΨΉΩŽΩ„Ω‰ΩŽ كُلِّ Ψ΄ΩŽΩŠΩ’Ψ¦Ω Ω‚ΩŽΨ―ΩΩŠΩ’Ψ±ΩŒ

Artinya: Aku hamba Allah, segala sesuatu atas kehendak Allah, tiada kekuatan melainkan dari Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Allah. Aku bersaksi bahwasanya Allah Maha Mampu atas segala sesuatu."

Bertawakal pada Allah SWT tetap menjadi kunci untuk mendapat perlindungan, serta agar senantiasa didekatkan pada kebaikan.

Makna terkait mitos kejatuhan cicak di kepala bervariasi di antara masyarakat. Hal ini menunjukkan kuatnya pengaruh budaya dan kepercayaan, bagaimana cara pandang kita terhadap kejadian sehari-hari.

(khq/fds)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads