Kisah Mesty Ariotedjo Pernah Di-judge karena Penampilan, Dikira Tidak Pintar
Mesty Ariotedjo dikenal sebagai wanita multitalenta dan berprestasi. Dokter anak yang mendirikan dua startup kesehatan tersebut dianggap sebagai salah satu wanita yang sukses mengembangkan diri. Di hari perempuan internasional, Mesty pun berbagi pengalamannya soal studi dan karier. Tak disangka, ia pernah merasa dipandang sebelah mata sebagai seorang wanita karena berparas cantik.
Mesty Ariotedjo ikut merayakan Hari Perempuan International yang jatuh kemarin, Selasa, (8/3/2022). Dokter yang jadi Co-Founder dan CEO Tentang Anak tersebut membagi pesan-pesannya kepada sesama wanita karier. Ia mengatakan jika hari tersebut patut dijadikan pengingat untuk semua orang bahwa wanita adalah sosok yang kuat, punya suara, dan bisa memilih apa yang mereka inginkan.
Di dunia profesional, bukan rahasia lagi jika wanita kerap menemukan sejumlah kendala terkait mengembangkan kariernya. Menjadi salah satu problem wanita yang masih berusaha dicari solusinya, Mesty pun berharap para wanita di Indonesia berani jujur dan memahami diri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai wanita punya peran yang berbeda, ada yang jadi ibu rumah tangga bahagia ada juga yang jadi pusing dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan keluarga. Yang paling tau diri kita sendiri itu kita, kita juga yang punya kendali. Jadi percaya diri saja lakukan yang terbaik,"
"Happiness itu menjadi bensin untuk tujuan kita dan yang paling berpengaruh adalah relationship dengan keluarga dan rekan. Jadi membangun komunikasi yang baik adalah kuncinya. Semoga kita bisa menjadi wanita yang bahagia, berdaya, dan bermanfaat," kata Mesty di acara Flip Virtual Talk IWD 2022.
Mesty mengetahui banyak wanita yang diperlakukan tidak adil dalam pekerjaan hanya karena jenis kelamin mereka. Beruntung, ibu dua anak yang jago main harpa itu tidak pernah mengalaminya selama ini. Namun ia mengaku pernah dipandang sebelah mata karena penampilan. Hal itu dialami ketika duduk di bangku sekolah.
"Kalau bias gender, aku tidak terlalu sering menemukan. Tapi kalau look biased pernah. Aku dulu nggak terlihat seperti kutu buku, jadi waktu nggak ada remedial sampai dipanggil sama guru apa benar nggak remedial. Waktu ikut Olimpiade Kimia guru-guru juga pernah nggak yakin (sama kemampuannya). Aku pernah juga kuliah pakai celana 7/8 disuruh ganti tapi yang lain nggak. Kadang sebagai perempuan, itu juga bisa mempengaruhi," ujar lulusan Universitas Indonesia yang pernah bekerja di RSCM itu.
Untungnya Mesty Ariotedjo akhirnya bisa membuktikan bahwa semua itu adalah hasil kerja keras dan kemampuannya sendiri. Selain sukses jadi dokter, kini ia pun dikenal sebagai salah satu wanita muda inspiratif di Indonesia. Beberapa prestasi yang pernah diraih Mesty adalah menjadi anggota termuda World Economic Forum 2014, pembicara di International Non Communicable Diseases Children Conference, hingga masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30.
(ami/ami)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Most Pop: Trik Pegawai Curangi Absensi Pakai Foto Wajah, Padahal Bolos Kerja
Kisah Idol KPop Jadi Supir Taksi, Tak Sangka Gajinya Bisa Sampai Puluhan Juta
Sosok Zhong Huijuan, Mantan Guru Kimia yang Jadi Wanita Terkaya Asia 2025
Terbongkar! Modus Pegawai Pakai Foto Wajah Padahal Bolos Kerja
Daftar Hard Skill yang Bakal Ramai Dicari Perusahaan di 2026
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis











































