Marak Pria Tampil Terlalu Feminin, Ini yang Dilakukan Pemerintah China
Pemerintah China menyentil para pria muda dan menyebut kebanyakan dari mereka kini berpenampilan terlalu feminin. Mereka pun merilis pemberitahuan yang memicu kontroversi baik di dalam maupun luar China.
Pemberitahuan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan menyebut bahwa pemerintah China khawatir dengan minimnya figur pria yang kuat, tangguh, atletis dan bisa menjadi sosok 'pahlawan militer'. Sejak pekan lalu, Kementerian Pendidikan pun mengeluarkan pemberitahuan tertulis berjudul 'Proposal untuk Mencegah Femininisasi Pada Pria Dewasa'.
Proposal atau pemberitahuan itu disampaikan ke berbagai sekolah agar lebih memerhatikan pelajaran olahraga dan menambah aktivitas fisik. Pemberitahuan itu juga menghimbau agar sekolah-sekolah do China lebih ketat dalam menyeleksi guru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah diminta merekrut pensiunan atlet dan tenaga pengajar dengan latar belakang olahraga. Mereka juga mengimbau agar menambahkan latihan olahraga tertentu yang lebih maskulin dalam kurikulum pendidikan.
Misalnya saja olahraga football atau hoki. Tujuannya tidak lain untuk membudidayakan maskulinitas murid-murid pria. Pemberitahuan itu tak ayal mendapat kritik dari tak sedikit pengguna internet yang menyebut itu adalah tindakan seksisme.
Sebelumnya pada Mei 2020, perwakilan dari Delegasi Badan Penasihat China Si Zefu, kini banyak pria muda di Negeri Tirai Bambu yang menjadi lemah, pemalu dan rendah diri. Seperti dilansir BBC, Si Zefu juga menyatakan kini muncul tren di kalangan pria muda yang mengarah kepada femininisasi.
Dia mengklaim tren tersebut bisa membahayakan ketahanan dan perkembangan negara kecuali diatur secara efektif. Si Zefu bahkan menyalahkan pola asuh anak yang umumnya dibesarkan oleh ibu dan nenek mereka.
Selain itu Si Zefu menyebut selebriti juga ikut bertanggungjawab menyebabkan masalah ini. Menurutnya popularitas sejumlah artis pria di China yang merambah ke berbagai negara turut memengaruhi banyak anak lelaki tidak berminat lagi untuk jadi 'pahlawan militer'.
Menimbulkan Kemarahan Publik
Pernyataan pemerintah dalam proposal tersebut menyulut kemarahan banyak warga China. Ratusan netizen menyuarakan keberatan mereka di media sosial dan menyebut Pemerintah China telah berpandangan seksisme.
"Apakah feminisme kini jadi istilah yang merendahkan?" protes netizen di Weibo.
"Anak lelaki juga manusia... punya emosi, pemalu atau lembut, itu adalah karakteristik yang manusiawi," ujar netizen lainnya.
"Apa sih yang ditakutkan pria? Takut jadi sama seperti wanita?" kritik netizen lagi.
(hst/hst)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Viral Verificator
Tepis Gengsi, Kisah Viral Gen Z Jadi Tukang Pijat Panggilan Halal di Bandung
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak











































