Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Duh, 6 dari 10 Orang Share Berita di Socmed Tanpa Membacanya Lebih Dulu

Hestianingsih - wolipop
Senin, 20 Jun 2016 11:36 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin canggih, khususnya di dunia maya membuat berbagai informasi kini lebih mudah dan cepat diakses. Salah satunya lewat social media. Bahkan ada anekdot yang menyebutkan bahwa social media kini lebih populer ketimbang TV dan media online sebagai sumber berita bagi kalangan muda.

Sayangnya, cepatnya penyampaian informasi tidak diimbangi dengan kesadaran mereka untuk membaca. Di tengah pesatnya arus informasi, budaya baca ternyata menurun drastis.

Seperti dikutip dari Daily Mail, sebuah studi menunjukkan bahwa enam dari 10 orang yang membagi link berita di Twitter dan Facebook, melakukannya tanpa membacanya terlebih dahulu. Tindakan yang bisa dibilang impulsif ini sedikit banyak berpengaruh terhadap penggiringan opini publik secara budaya maupun politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi yang dilakukan para peneliti dari Columbia University dan French National Institute ini menganalisa 2,8 juta tautan di Twitter. Hasil analisa mereka menunjukkan bahwa 59 persen link yang disebarkan di social media, tidak pernah sekalipun di-klik.

Dalam pernyataan tertulis, Arnaud Legout yang menjadi tim penulis penelitian mengatakan, "Orang sekarang lebih tertarik untuk membagi artikel ketimbang membacanya. Ini tipikal konsumsi informasi modern."

Baca Juga: 50 Inspirasi Busana Muslim untuk Lebaran

Dia menambahkan bahwa kini orang lebih banyak beropini berdasarkan kesimpulan. Atau kesimpulan dari beberapa kesimpulan, tanpa berusaha untuk mengkajinya lebih dalam. Studi juga menunjukkan bahwa tautan yang tidak pernah dibaca tersebut, yang disebar kepada teman cukup penting dalam menentukan mana berita yang dianggap penting dan mana berita yang tidak menimbulkan dampak besar.

Berdasarkan sebuah metode analisa terhadap tautan-tautan berita yang ada di social media, peneliti mendapatkan sebuah pemetaan tentang perilaku para netizen dalam menyebarkan berita. Peta tersebut menunjukkan bahwa berita-berita viral banyak tersebar di situs-situs media sosial, namun tidak selalu dibaca.

Penelitian ini menguatkan hasil studi sebelumnya yang dipublikasikan The Science Post, dalam artikel berjudul 'Study: 70 pe rcent of Facebook users only read the headline of science stories before commenting.' Tanpa membaca artikel terlebih dahulu, banyak orang langsung berkomentar di laman Facebook sang akun penyebar, bahkan menyebarkannya tanpa membaca.

Parahnya lagi, ketika ada yang 'menyempatkan' untuk membacanya, seringkali artikel yang ada di dalamnya ternyata hanya teks 'acak' yang tidak ada artinya. Meski begitu, artikel yang tidak memiliki konten sesungguhnya itu telah disebarkan oleh hampir 46.000 pengguna.

Cukup disayangkan jika nantinya budaya membaca terkikis karena orang lebih tertarik berlomba-lomba untuk menentukan, siapa yang paling cepat menyebarkan informasi. Jadi bagi para netizen, sangat disarankan untuk membaca atau melihat video sampai selesai terlebih dahulu sebelum share informasi, untuk menghindari penggiringan opini yang kurang tepat. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads