Cara Atasi Keputihan yang Mengganggu Aktivitas Seks
wolipop
Jumat, 30 Des 2011 08:38 WIB
Jakarta
-
Keputihan jadi masalah yang biasanya dialami wanita. Bukan hanya tidak membuat nyaman, keputihan pun dapat mengganggu aktivitas bercinta. Bagaimana cara mengatasinya?
Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang berlebihan. Keputihan ini dapat merupakan sesuatu yang fisiologis atau normal dan bisa juga gejala dari suatu penyakit. Keduanya dapat dibedakan dari bentuk klinisnya.
Keputihan yang merupakan penyakit biasanya berwarna putih seperti susu, kekuningan ataupun kehijauan, seringkali terasa gatal dan berbau tidak enak ataupun berbau amis, kadang dapat disertai ruam kemerahan di sekitar alat kelamin. Keputihan penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya bakteri, parasit ataupun jamur dan harus segera diatasi agar tidak membahayakan. Penyebab lain adalah alergi, misalnya terhadap bahan dari pakaian dalam ataupun pembalut/pantyline.
Untuk Anda yang merasakan gejala tersebut, cara mengatasinya biasanya dilihat dari bentuk klinisnya. Bila diperlukan lakukan pemeriksaan cairan vagina untuk menentukan penyebab keputihannya dan diberikan obat yang sesuai dengan penyebab keputihan tersebut.
Keputihan jenis lainnya adalah keputihan yang sifatnya normal atau fisiologis. Keputihan ini terjadi karena proses normal tubuh dan biasanya terjadi pada hampir setiap wanita, misalnya saat menjelang menstruasi dan setelah menstruasi, saat terjadi perangsangan seksual dan seringkali keluar saat tubuh dalam kondisi tidak bugar atau kelelahan. Biasanya berwarna bening, tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal. Keputihan yang normal ini tidak perlu diatasi karena akan berhenti dengan sendirinya saat penyebabnya tidak ada lagi.
Keputihan jenis kedua yang bersifat normal inilah sering dianggap wanita mengganggu aktivitas seks mereka. Wanita merasa saat bercinta, keluar lendir yang cukup banyak dari vagina sehingga membuat risih.
"Lendir tersebut merupakan cairan lubrikasi yang diperlukan agar vagina tidak mengalami lecet atau luka saat terjadi pergesekan dengan penis," jelas dr. Vanda.
Dokter Vanda menambahkan, jika produksi cairan lubrikasi wanita memang berlebihan dan membuat merasa tidak nyaman, maka sebelum terjadinya penetrasi penis dapat mencoba menguranginya dengan menggunakan tissue yang lembut.
(eny/eya)
Konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika menjelaskan, keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang berlebihan. Keputihan ini dapat merupakan sesuatu yang fisiologis atau normal dan bisa juga gejala dari suatu penyakit. Keduanya dapat dibedakan dari bentuk klinisnya.
Keputihan yang merupakan penyakit biasanya berwarna putih seperti susu, kekuningan ataupun kehijauan, seringkali terasa gatal dan berbau tidak enak ataupun berbau amis, kadang dapat disertai ruam kemerahan di sekitar alat kelamin. Keputihan penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya bakteri, parasit ataupun jamur dan harus segera diatasi agar tidak membahayakan. Penyebab lain adalah alergi, misalnya terhadap bahan dari pakaian dalam ataupun pembalut/pantyline.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputihan jenis lainnya adalah keputihan yang sifatnya normal atau fisiologis. Keputihan ini terjadi karena proses normal tubuh dan biasanya terjadi pada hampir setiap wanita, misalnya saat menjelang menstruasi dan setelah menstruasi, saat terjadi perangsangan seksual dan seringkali keluar saat tubuh dalam kondisi tidak bugar atau kelelahan. Biasanya berwarna bening, tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal. Keputihan yang normal ini tidak perlu diatasi karena akan berhenti dengan sendirinya saat penyebabnya tidak ada lagi.
Keputihan jenis kedua yang bersifat normal inilah sering dianggap wanita mengganggu aktivitas seks mereka. Wanita merasa saat bercinta, keluar lendir yang cukup banyak dari vagina sehingga membuat risih.
"Lendir tersebut merupakan cairan lubrikasi yang diperlukan agar vagina tidak mengalami lecet atau luka saat terjadi pergesekan dengan penis," jelas dr. Vanda.
Dokter Vanda menambahkan, jika produksi cairan lubrikasi wanita memang berlebihan dan membuat merasa tidak nyaman, maka sebelum terjadinya penetrasi penis dapat mencoba menguranginya dengan menggunakan tissue yang lembut.
(eny/eya)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Studi: Rutin Bercinta 2 Kali Seminggu Kurangi Risiko Sakit Jantung pada Pria
Dokter Ungkap Rahasia Agar PD Saat Bercinta: Rawat Area Intim Ini
Tunda Buang Air Kecil Setelah Bercinta Bisa Sebabkan ISK, Mitos atau Fakta?
Alasan Tak Terduga Istri Tolak Ajakan Bercinta Menurut Survei, Suami Perlu Tahu
Dokter Ungkap Posisi Seks Paling Berbahaya, Memicu Cedera Serius
Most Popular
1
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
2
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
3
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
4
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
5
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
MOST COMMENTED











































