Sensasi Steak Dry-Aged di Sir Loin, Restoran Baru di Jakarta
Sabtu, 20 Mar 2021 16:12 WIB
Sudah banyak restoran steak di Jakarta. Namun, boleh dibilang belum banyak restoran yang menawarkan dry-aged steak sebagai menu andalannya. Bagi kamu yang sedang mencari referensi steakhouse dengan varian daging dry-aged, tak ada salahnya melirik Sir Loin di kawasan Kebayoran Baru.
Baru dibuka pada November 2020, restoran yang satu ini merupakan pendatang baru di tengah jajaran steakhouse yang telah eksis sebelumnya di Ibu Kota.
Berbeda dari lainnya, Sir Loin hadir dengan spesialisasi menu steak yang dagingnya telah melalui proses penyimpanan secara kering (dry-aged).
Tujuan dry-aging sendiri adalah membuat bumbu lebih meresap dengan maksimal serta mendapatkan tingkat kelembutan daging yang maksimal.
"Kalau daging dry-aged di luar sudah sangat familiar, tapi kalau di Indonesia belum terlalu. Itu mengapa kami hadir di segmen ini," kata Bagus Oktaviono, sang Co-founder, saat Wolipop berkunjung ke Sir Loin belum lama ini.
Tak tanggung-tanggung, daging yang ditawarkan di sini disimpan setidaknya 30 hari, bahkan ada yang memakan waktu hingga 200 hari. Bumbunya pun bervariasi mulai dari berbahan truffle sampai keju.
Kami berkesempatan mencicipi beberapa menu andalan, salah satunya Butter Parmesan Aged Sir Loin yang dihidangkan dengan Truffle Mushroom Angel Hair.
![]() |
Daging wagyu yang dimasak secara pan-seared dengan olesan butter meninggalkan sensasi juicy di lidah. Kelembutan daging pun sesuai harapan. Tak perlu repot memotongnya juga karena daging sudah disajikan dalam potongan-potongan yang memanjang.
Sementara itu, gurihnya Truffle Mushroom Angel Hair yang terbuat dari bayam, jamur dan taburan truffle semakin membangkitkan selera makan.
Selain para 'karnivora', pecinta seafood juga dimanjakan di sini. Hadir kombinasi makanan laut dan daging pada menu Surf & Turf. Daging fillet wagyu Australia bersandingan dengan lobster panggang, berikut truffle mashed potato, saus blue cheese dan sayur tumis. "Ini perpaduan yang unik. Jarang ditemui di Indonesia," ujar Okta.
Selain menu a la carte, Sir Loin memiliki menu Share Steak. Tamu dapat memesan daging berdasarkan berat untuk dinikmati beramai-ramai.
![]() |
Untuk menegaskan keunikannya, Sir Loin menggunakan peralatan makan yang agak berbeda. Pisau panjang yang konvensional diganti dengan pisau cleaver yang biasa untuk memotong daging berukuran besar. Hanya saja, kami agak kesulitan menggunakan cleaver berukuran mini tersebut untuk mencungkil daging yang bersembunyi di sudut-sudut terkecil lobster.
Di jajaran minuman, Sir Loin juga memiliki racikan spesial. Jangan lewatkan Earl Grey Creme Brulee, teh klasik fusion dengan rasa hidangan pencuci mulut yang tersohor, creme brulee. Ada pula Tuscany Lemongrass yang menawarkan kesegaran cita rasa serai.
![]() |
Di luar kualitas makanan, interior Sir Loin yang bergaya industrial kontemporer juga menjadi daya tarik tersendiri. Material kayu yang mendominasi menghadirkan atmosfer yang hangat.
Langit-langit tanpa plafon yang mengekspos kerangka-kerangka kayu yang menopang atap membuat steakhouse ini terasa lebih lapang. Untuk urusan interior, Sir Loin berkolaborasi dengan konsultan desain Bitte Design Studio.
Salted Caramel Gelato sebagai pencuci mulut menutup jamuan sore kami di Sir Loin. Menariknya, dessert ini bisa dinikmati secara cuma-cuma dengan menukar sebuah koin yang didapat setelah memesan menu makanan di Sir Loin. Pengalaman yang mungkin sulit Anda temukan di steakhouse lain.
![]() |
Sir Loin
Jalan Bumi Nomor 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Reservasi: 081210683471
Harga:
Menu a la carte: Rp 48.000 - Rp 385.000
Share Steak: Rp 125.000 - Rp 210.000 per 100 gram.