Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kebiasaan Pakai Smartphone yang Diam-Diam Bikin Wajah Cepat Tua

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Rabu, 19 Nov 2025 09:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Asian pregnant woman using smartphone feeling stressed and negative emotion, sitting in living room at home.
Foto: Getty Images/Jajah-sireenut
Jakarta -

Tanpa disadari, kebiasaan scroll, swipe, hingga menunduk berjam-jam menatap layar ponsel ternyata meninggalkan jejak pada kulit. Dengan rata-rata orang menghabiskan lebih dari lima jam sehari menatap smartphone, para ahli memperingatkan bahwa penggunaan gadget berlebihan bisa mempercepat tanda-tanda penuaan-terutama di area yang sering kita abaikan.

Dermatologist menyebut kondisi ini sebagai 'tech neck', dan kasusnya semakin sering ditemukan, bukan hanya pada mereka yang berusia paruh baya, tetapi juga anak muda.

Apa Itu Tech Neck?

Tech neck adalah munculnya garis-garis halus, lipatan horizontal, hingga kulit leher yang mulai mengendur akibat terlalu sering menunduk saat menggunakan ponsel, laptop, atau perangkat digital lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kulit leher memang secara alami lebih tipis dan sensitif dibanding bagian tubuh lainnya. Karena itu, seiring bertambahnya usia, area ini lebih rentan mengalami kerutan dan garis-garis halus," jelas Dr. Helen He, Co-Director Mount Sinai-Clinique Healthy Skin Dermatology Center seperti dikutip dari New York Post.

"Saya melihat semakin banyak pasien, termasuk yang masih muda, datang dengan keluhan kulit leher mengendur, tampak berkerut, hingga muncul garis-garis horizontal," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Tanda-tanda tech neck pun bisa terlihat berbeda pada tiap kelompok usia.

"Pada pasien usia muda dan paruh baya, kami sering melihat garis leher yang lebih dalam akibat kombinasi kerusakan matahari dan kebiasaan menunduk saat melihat perangkat," ujar Dr. Jacob Beer, dermatologist di West Palm Beach, Florida.

Bisakah Tech Neck Dicegah?

Kebiasaan ini bisa dikurangi. Cara paling sederhana adalah memperbaiki postur. Dr. Helen menyarankan untuk menaikkan posisi layar sejajar dengan mata agar leher tidak terus-menerus menunduk. Perubahan kecil ini dapat mengurangi tekanan pada otot sekaligus meminimalkan munculnya kerutan.

Produk skincare juga berperan penting. Pembersih dengan formula lembut, pelembap yang menghidrasi, dan sunscreen adalah tiga produk yang harus dipakai setiap hari.

"Bahan aktif seperti retinoid, peptide, hyaluronic acid, serta antioksidan seperti vitamin C dan E juga sangat membantu," uja Dr. Helen.

Untuk sunscreen, pastikan mengoleskannya tak hanya di wajah tapi juga leher. Menurut Dr. Jacob, kesalahan paling umum dalam memakai sunscreen adalah melewatkan area leher yang sebenarnya lebih rentan penuaan ketimbang wajah.

"Kami sering melihat warna kulit wajah dan leher jadi tidak merata karena pasien hanya mengaplikasikan sunscreen di wajah," jelasnya.

Bagaimana Cara Mengatasi Tech Neck?

Menurut Dr. Helen, perlindungan kulit dan sunscreen adalah fondasi utama dalam mencegah dan mengatasi tech neck. Namun bagi yang ingin hasil lebih maksimal, berbagai perawatan di klinik bisa membantu.

"Ada teknologi ultrasound dan radiofrequency yang bekerja mengencangkan kulit sekaligus merangsang produksi kolagen dan elastin baru. Ini sangat efektif untuk mengatasi kulit leher yang kendur dan tampak berkerut," jelas Dr. Helen.

Untuk opsi yang lebih ringan, chemical peeling bisa dipertimbangkan. Hasilnya lebih halus dan tidak terlalu signifikan, namun bisa membantu mengurangi tanda-tanda penuaan jika dilakukan secara rutin 1-2 bulan sekali.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads