Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Begini Wajah Influencer Tahun 2050, Tubuh Bungkuk & Kulit Iritasi

Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 06 Sep 2025 21:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Model digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.org
Model digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.org Foto: dok. Casino.org
Jakarta -

Model digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.org untuk memprediksi bagaimana para influencer akan terlihat pada tahun 2050. Hasilnya mengejutkan. Di masa depan, influencer bisa jadi tampil dengan punggung bungkuk, kulit penuh iritasi, hingga masalah leher kronis akibat gaya hidup yang terlalu lama terpapar dengan media sosial.

"Walau terlihat glamor, profesi ini juga membawa perubahan besar pada gaya hidup kita," tulis tim ahli dari Casino.org.

Mereka ingin menunjukkan dampak jangka panjang dari profesi yang kini dijalani 30-50 juta orang di seluruh dunia, dengan pertumbuhan sekitar 10-20% tiap tahun. Menurut studi itu, kebiasaan bekerja hingga 90 jam per minggu, berpose di bawah ring light, dan penggunaan smartphone berlebihan dapat menyebabkan tubuh membungkuk, bahu membulat, serta leher miring permanen akibat kondisi yang dikenal sebagai tech neck.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa peneliti menyebutkan bahwa penggunaan smartphone yang terlalu sering dapat memicu postur leher tidak normal atau bahkan gangguan muskuloskeletal," tulis para ahli dalam jurnal Interdisciplinary Neurosurgery.

Model digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.orgModel digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.org Foto: dok. Casino.org

Selain postur tubuh, para influencer juga diprediksi mengalami penuaan dini. Pemakaian makeup berlapis, sering berganti produk skincare, serta paparan cahaya LED dari layar dan lampu studio mempercepat munculnya kerutan, hiperpigmentasi, hingga peradangan kulit.

ADVERTISEMENT

"Dari perjalanan brand trip hingga rutinitas foto setiap hari, gaya hidup Ava telah meninggalkan jejaknya. Penampilan Ava merupakan akumulasi dari kebiasaan para influencer, didukung oleh penelitian medis," ungkap tim Casino.org.

Model Ava juga digambarkan memiliki mata merah, kering, dan lingkar hitam pekat akibat digital eye strain atau sindrom penglihatan komputer. Kondisi ini muncul karena berjam-jam menatap layar untuk mengedit, live streaming, hingga berinteraksi dengan pengikut.

Kebiasaan ini turut memicu gangguan tidur akibat cahaya biru dan adrenalin tinggi dari aktivitas daring. "Influencer-somnia" menjadi istilah baru untuk menggambarkan insomnia khas para pembuat konten.

Model digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.orgModel digital bernama Ava diciptakan oleh situs Casino.org Foto: dok. Casino.org

Obsesi dengan filler wajah dan tren kecantikan ekstrem seperti Snapchat Dysmorphia dan Pillow Face Syndrome juga memberi dampak. Hasilnya, wajah menjadi bengkak, dagu runcing tidak natural, dan tekstur kulit tampak artifisial.

Tidak berhenti di situ, kebiasaan memakai ekstensi rambut dan styling berlebihan bisa menyebabkan kebotakan permanen.

"Berat dan tarikan konstan pada folikel rambut dapat memicu kondisi yang disebut traction alopecia. Jika berlanjut, kerontokan bisa permanen," jelas dermatolog sekaligus pakar alopecia, Aamna Adel, dikutip Casino.org.

Meski terdengar menyeramkan, Ava bukan sekadar model digital. Ada pesan yang ingin disampaikan dari kehadiran model digital tersebut.
"Ava lebih dari sekadar gambaran konseptual. Ia adalah refleksi dari dampak jangka panjang kebiasaan ini. Pesannya sederhana: seimbangkan ambisi, tetapkan batasan, dan ingat bahwa kesehatan akan selalu lebih penting daripada tren," tulis Casino.org.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads