Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Berdasarkan Jenisnya, Ringan hingga Parah
Jerawat menjadi salah satu masalah kulit yang dialami banyak orang. Baik jerawat maupun bekasnya sering kali menurunkan rasa percaya diri. Bekas jerawat muncul karena jaringan kulit baru tidak mampu memproduksi kolagen sebagaimana kulit asli. Kondisi ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis jerawat yang dialami. Pada jerawat ringan, biasanya hanya muncul komedo, sedangkan jerawat tingkat sedang hingga parah dapat menimbulkan benjolan merah berisi nanah.
Bekas jerawat pun bervariasi, mulai dari perubahan warna kulit hingga terbentuknya cekungan pada permukaan kulit. Meskipun penggunaan skincare dapat membantu memudarkan bekas jerawat, jenis tertentu membutuhkan waktu lama dan memerlukan perawatan tambahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa jenis bekas jerawat dan cara menanganinya:
1. Bekas Luka Atrofi
Bekas luka atrofi berbentuk cekungan pada kulit yang muncul setelah jerawat sembuh, biasanya karena jaringan kulit di bawahnya rusak. Jenis ini sering disebabkan oleh jerawat kistik yang parah, tetapi bisa juga muncul akibat jenis jerawat lain. Bentuk dan kedalamannya berbeda pada setiap orang.
Dikutip dari healthline, ada tiga tipe utama bekas luka atrofi:
β’ Boxcar: Cekungan berbentuk kotak, biasanya disebabkan oleh jerawat yang menyebar luas atau cacar air.
β’ Ice Pick: Bekas luka kecil dan sempit yang tampak seperti tusukan jarum, umumnya terlihat di area pipi.
β’ Rolling: Bekas luka bergelombang dengan kedalaman tidak merata sehingga membuat permukaan kulit tampak tidak rata.
Perawatan Bekas Luka Atrofi
Perawatan bekas luka atrofi umumnya dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah memperbaiki tekstur kulit agar lebih halus dan rata, kemudian dilanjutkan dengan mengurangi perubahan warna pada area bekas jerawat.
Jenis bekas jerawat ini cenderung sulit diatasi hanya dengan perawatan rumahan karena sifatnya yang menimbulkan cekungan pada kulit. Oleh karena itu, perawatan di klinik dermatologi biasanya lebih disarankan, dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing. Beberapa perawatan yang umum direkomendasikan antara lain:
β’ Chemical peeling, menggunakan asam glikolat atau salisilat untuk mengangkat sel kulit mati.
β’ Terapi laser, memanfaatkan cahaya berenergi tinggi untuk mengangkat lapisan kulit luar sekaligus merangsang pembentukan kolagen di lapisan dalam.
β’ Microneedling, yaitu teknik membuat luka kecil di permukaan kulit menggunakan jarum halus. Proses penyembuhan alami kulit akan memicu produksi kolagen baru yang membantu meratakan permukaan bekas luka.
Selain itu, terdapat juga metode lain seperti punch excision, punch grafting, subcision, filler, dermabrasi, hingga TCA Cross, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis bekas luka.
Setelah tahap perbaikan tekstur selesai, perawatan biasanya dilanjutkan dengan fokus pada pengurangan perubahan warna kulit, seperti chemical peeling lanjutan, terapi laser tambahan, hingga penggunaan tabir surya setiap hari untuk mencegah noda semakin gelap. Jika ingin melakukan perawatan di klinik, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter kulit agar hasilnya aman dan optimal.
Untuk perawatan di rumah, dapat menggunakan retinoid topikal, karena bahan ini membantu merangsang pembentukan kolagen dan meratakan warna kulit. Namun, hindari melakukan chemical peeling sendiri di rumah tanpa pengawasan dokter, karena dapat menimbulkan iritasi atau memperparah kondisi kulit.
2. Bekas Luka Hipertrofik dan Keloid
Foto: Getty Images/VLG
Perawatan luka hipertrofik dan keloid bertujuan untuk mengurangi tinggi dan kekerasan jaringan tersebut agar kulit tampak lebih halus dan rata. Jenis perawatan dapat dilakukan di rumah maupun dengan bantuan dokter kulit, tergantung tingkat keparahannya.
Perawatan di rumah:
β’ Gunakan Bio-Oil untuk membantu melembutkan dan meratakan permukaan kulit. Kandungan alaminya dapat membantu menyamarkan tampilan bekas luka seiring waktu.
β’ Pijat lembut area bekas luka untuk melunakkan jaringan parut dan mengurangi kekakuan kulit.
β’ Gunakan lembaran silikon gel secara rutin untuk mengurangi ketebalan bekas luka yang menonjol.
Perawatan oleh dokter kulit:
Jika bekas luka terasa keras, gatal, atau berukuran cukup besar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit. Beberapa perawatan medis yang umum dilakukan meliputi:
β’ Suntik steroid, dilakukan pada area bekas luka untuk meredakan peradangan, mengurangi pembengkakan, serta membantu melembutkan jaringan.
β’ Operasi pengangkatan, biasanya dilakukan untuk keloid berukuran besar.
β’ Terapi laser, digunakan untuk memperbaiki tampilan kulit.
3. Hiperpigmentasi Pascainflamasi
Foto: Getty Images/VLG
hiperpigmentasi bisa diatasi dengan perawatan sendiri dan dibantu dokter kulit. Tujuan utama perawatan hiperpigmentasi adalah mencegah noda semakin gelap sekaligus membantu proses regenerasi alami kulit.
Perawatan di rumah:
- Gunakan tabir surya fisik dengan SPF 30 ke atas setiap hari. Pilih yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide karena mampu melindungi kulit secara optimal dari sinar UV.
- Gunakan retinoid untuk membantu mempercepat regenerasi kulit dan meratakan warna kulit.
Perawatan oleh dokter kulit:
- Jika noda sulit memudar, dokter biasanya akan menyarankan perawatan yang lebih intensif, seperti chemical peeling, terapi laser, atau penggunaan krim resep yang mengandung hidrokuinon, retinol, atau retinoid.
Itulah beberapa jenis bekas jerawat dan cara penanganannya, baik melalui perawatan di rumah maupun oleh dokter kulit. Penting untuk diingat, setiap jenis bekas jerawat memerlukan pendekatan yang berbeda. Karena itu, sebaiknya selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar hasil perawatan lebih aman dan maksimal.
Home & Living
Stop Ngulek! Ini 3 Chopper Mini Praktis untuk Bumbu Dapur & MPASI
Home & Living
Hemat Ruang & Uang: 3 Rekomendasi Mesin Cuci Mini Pilihan
Hobbies & Activities
Cek Tumbler Tahan Dingin untuk Minuman Segar Seharian
Hobbies & Activities
Ulasan 3 Tas Pinggang Lari: Solusi Bawa HP Anti Guncang & Tahan Air
Selebgram Rachel Goddard Operasi 'Sunat Ketiak' di Korea, untuk Apa?
10 Moisturizer Korea yang Bikin Kulit Kusam Jadi Glowing
4 Kandungan Skincare Anti-Aging yang Direkomendasikan Dokter Kulit
Amanda Manopo Bagikan Rutinitas Skincare, Wajah Aslinya Curi Atensi
Inovasi Powder Sunscreen untuk Re-apply SPF Tanpa Ribet, Benarkah Efektif?
Nana After School Jadi Korban Perampokan, Bela Diri Hingga Alami Luka-luka
8 Foto Prewedding Boiyen Pesek Sebelum Menikah, Suami Bergelar Doktor
8 Kisah Artis Indonesia yang Alami Pelecehan Seks, Amanda Manopo hingga Dikta
Sinopsis Mosul, Suara Pejuang Lokal di Tengah Pengepungan ISIS














































