Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

7 Penyebab Jerawat di Hidung dan Cara Mengatasinya

Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 20 Okt 2025 09:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jerawat di Hidung
Jakarta -

Jerawat di hidung sering kali menjadi masalah yang mengganggu penampilan. Lalu, bagaimana cara mengobatinya? Yuk! Cari tahu lebih dulu penyebab jerawat di hidung dan cara mengatasinya.

Area hidung merupakan bagian wajah dengan produksi minyak yang cukup tinggi, sehingga rentan mengalami penyumbatan pori-pori. Akibatnya, muncul jerawat yang bisa terasa nyeri, merah, bahkan meradang.

Banyak orang mengira jerawat di hidung hanya disebabkan oleh kebersihan wajah yang kurang terjaga. Padahal, faktor pemicunya bisa jauh lebih kompleks, mulai dari perubahan hormon, stres, hingga kebiasaan menyentuh wajah tanpa sadar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Jerawat di Hidung

Beberapa sumber menemukan banyak kasus, munculnya jerawat di area T-zone (termasuk hidung) bisa berkaitan dengan pola makan, gaya hidup, hingga kondisi kulit yang terlalu berminyak. Seperti dilansir dari Medical News Today, jerawat di hidung sering kali disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat atau bulu hidung yang tumbuh ke dalam. Namun, jerawat di hidung terkadang bisa menandakan kondisi yang lebih parah, seperti infeksi.

Berikut adalah penyebabnya jerawat di hidung :

ADVERTISEMENT

1. Rambut yang Tumbuh

Rambut yang tumbuh ke dalam dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Di hidung, hal ini cenderung terjadi ketika seseorang mencoba menghilangkan bulu hidung dengan mencukur, waxing, atau menggunakan pinset. Serpihan rambut terkadang tumbuh kembali ke dalam kulit sehingga menyebabkan rambut tumbuh ke dalam.

Munculnya jerawat di lokasi rambut yang tumbuh ke dalam adalah hal yang biasa.
Seringkali, rambut yang tumbuh ke dalam akan membaik tanpa pengobatan, tetapi seseorang harus mempertimbangkan untuk menemui dokter jika mengetahui gejala yang terus-menerus atau parah. Biasanya dokter akan merekomendasikan penggunaan salep topikal untuk menghilangkan rasa sakit atau antibiotik oral untuk jerawat yang terinfeksi.

2. Produksi Sebum Berlebih

Hidung memiliki kelenjar sebaceous lebih aktif dibanding area wajah lainnya. Kelenjar ini memproduksi minyak alami (sebum) untuk menjaga kelembapan kulit.

Namun, jika produksi sebum berlebihan, minyak akan bercampur dengan sel kulit mati dan menutup pori-pori. Inilah kondisi ideal bagi bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes, untuk berkembang biak dan memicu peradangan.

3. Kotoran dan Sisa Makeup

Hidung mudah terkena debu, polusi, serta residu makeup yang menumpuk di permukaannya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, sisa-sisa tersebut dapat menyumbat pori-pori.

Pori-pori yang tersumbat biasanya menimbulkan komedo hitam (blackhead) atau komedo putih (whitehead), yang bisa berkembang menjadi jerawat meradang. Penggunaan produk makeup berat tanpa double cleansing juga memperparah kondisi ini.

Penyebab Jerawat di Hidung

Arti jerawat di hidung

Foto: Getty Images/fcafotodigital

4. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon, terutama androgen, dapat memicu peningkatan produksi minyak di kulit. Hal ini sering terjadi pada masa pubertas, menjelang menstruasi, atau akibat stres dan kurang tidur. Saat hormon tidak seimbang, pori-pori di sekitar hidung lebih mudah tersumbat dan memunculkan jerawat.

5. Kebiasaan Sentuh Wajah

Tanpa disadari, banyak orang sering menyentuh atau memencet area hidung. Padahal, tangan membawa banyak bakteri dan kotoran yang bisa berpindah ke kulit wajah. Sentuhan berulang dapat memperparah peradangan, membuat jerawat makin merah, bahkan meninggalkan bekas kehitaman atau bopeng.

6. Pola Makan dan Gaya Hidup

Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, atau produk olahan susu sering dikaitkan dengan munculnya jerawat, termasuk di area hidung. Begitu juga dengan kurang tidur, stres, dan jarang berolahraga yang bisa memengaruhi keseimbangan hormon serta memperburuk kondisi kulit. Selain itu, kurang minum air putih juga membuat proses detoksifikasi alami tubuh tidak optimal.

7. Iritasi Skincare atau Masker

Pemakaian produk skincare yang terlalu berat, mengandung alkohol tinggi, atau tidak sesuai jenis kulit dapat memicu iritasi dan jerawat di sekitar hidung. Selain itu, kebiasaan memakai masker terlalu lama tanpa menggantinya juga dapat membuat area hidung lembap dan tertutup, sehingga bakteri mudah berkembang.

Cara Mengatasi Jerawat di Hidung

Jerawat di Hidung

Foto: Getty Images/fcafotodigital

Sampai jerawat di hidung sembuh, beberapa perawatan rumahan dapat meringankan gejala yang menyertainya. Ada beberapa cara mengatasi jerawat di hidung meliputi:

1. Kebersihan Dasar dan Perawatan kulit

Hindari menyentuh atau mengorek bagian dalam hidung karena dapat meningkatkan risiko pori-pori tersumbat atau infeksi bakteri. Hal ini juga dapat menyebabkan jerawat yang sudah ada meninggalkan bekas.

2. Kompres Hangat

Mengompres hidung dengan lap hangat bisa jadi salah satu cara mengobati jerawat di hidung. Oleskan kompres hangat dan lembab ke bagian dalam hidung untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Ulangi perawatan ini hingga tiga kali sehari, selama 20 menit, hingga jerawat hilang.

Cara Mengatasi Jerawat di Hidung

Jerawat di Hidung

Foto: Getty Images/fcafotodigital

3. Skincare dengan Bahan Aktif Anti Jerawat

Ada beberapa bahan aktif yang terbukti efektif untuk jerawat di hidung. Salicylic acid dapat membantu membuka pori-pori dan mengangkat sel kulit mati. Benzoyl peroxide membunuh bakteri penyebab jerawat.

Tak hanya itu, skincare dengan bahan aktif Niacinamide juga bisa meredakan kemerahan dan mengontrol produksi minyak. Gunakan bahan-bahan tersebut secara bertahap agar kulit tidak kering atau iritasi.

4. Pakai Produk Non Komedogenik

Pilih produk skincare dan kosmetik yang berlabel non-comedogenic, artinya tidak menyumbat pori-pori. Hindari pelembap atau sunscreen yang terlalu berminyak, serta bedak padat yang bisa menumpuk di area hidung. Produk berbahan dasar air lebih aman untuk kulit rentan jerawat.

5. Cuci Sarung Bantal

Pastikan sarung bantal, handuk wajah, dan alat makeup selalu dalam keadaan bersih. Ganti masker secara rutin, terutama jika sering digunakan dalam waktu lama. Hal-hal kecil ini sering diabaikan, padahal dapat menjadi sumber bakteri penyebab jerawat di hidung.

Jika jerawat di hidung muncul terus-menerus atau terasa sangat meradang, sebaiknya konsultasikan ke dermatologis. Dokter dapat meresepkan obat topikal atau oral sesuai penyebabnya.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads