Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Berapa Lama Jerawat Hormon akan Hilang? Ini Penjelasan dari Dokter Kulit

Anggi Mayasari - wolipop
Jumat, 22 Agu 2025 09:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Young woman has problems with skin on the face
Jakarta -

Jerawat hormon kerap menjadi masalah kulit yang sulit dihindari, terutama saat perubahan hormon terjadi di masa tertentu. Tak jarang, jerawat jenis ini muncul secara tiba-tiba. Lalu, berapa lama jerawat hormon akan hilang?

Secara umum, jerawat yang dipicu oleh perubahan hormon dapat bertahan lebih lama dibanding jerawat biasa. Kondisi ini biasanya muncul saat pubertas, menjelang menstruasi, kehamilan, hingga masa stres tinggi.

Durasi hilangnya jerawat hormon bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi kulit, gaya hidup, dan perawatan yang dijalani. Inilah sebabnya, tidak ada satu jawaban pasti untuk semua orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, memahami berapa lama jerawat hormon akan hilang bisa membantu kita mengatur ekspektasi dan memilih perawatan yang tepat. Beberapa orang mungkin hanya mengalami jerawat hormon selama beberapa hari, sementara yang lain bisa menghadapinya hingga berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Apa Itu Jerawat Hormon?

Jerawat hormon adalah jenis jerawat yang muncul akibat adanya fluktuasi atau ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh. Umumnya, kondisi ini berkaitan dengan peningkatan hormon androgen, seperti testosteron yang dapat merangsang produksi sebum (minyak alami kulit) secara berlebihan. Ketika sebum bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri, pori-pori tersumbat sehingga timbul jerawat.

ADVERTISEMENT

"Jerawat hormonal, sesuai namanya, adalah jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh," kata Dr. Michele Green, dokter kulit kosmetik bersertifikat di New York City seperti dilansir Womenshealthmag.

Penyebab Jerawat Hormon

Perbedaan Bisul dan Jerawat

Foto: Thinkstock

Ada berbagai kondisi yang dapat memengaruhi munculnya jerawat hormonal. Ini termasuk pubertas, sindrom ovarium polikistik, menopause, siklus menstruasi, dan peningkatan kadar androgen.

"Stres dan pola makan juga dapat memengaruhi munculnya jerawat hormonal. Bahkan kehamilan, mulai atau berhenti menggunakan pil KB, dapat menyebabkan jerawat," ujar Green.

Bagaimana Kamu Tahu Kalau Kamu Mengalami Jerawat Hormon?

Menemukan akar penyebab jerawat kamu dapat membantu menyusun rencana perawatan yang efektif. Misalnya, jika suatu produk menyebabkan jerawat, solusinya bisa sesederhana menghentikan penggunaannya. Di sisi lain, jika kamu mengalami jerawat hormonal, perawatannya mungkin sedikit lebih rumit.

Green mengatakan jerawat hormon biasanya muncul di sepanjang garis rahang dan dagu pada orang dewasa dan di zona-T selama masa pubertas. Tetapi juga bisa muncul sebagai komedo putih, komedo hitam, papula, dan pustula. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit bersertifikat yang dapat membantu kamu mengidentifikasi kondisimu dengan tepat.

"Jerawat hormonal umumnya muncul kembali di area yang sama secara berulang. Banyak pasien dewasa yang berjuang melawan jerawat hormonal menunjukkan bahwa jerawat mereka lebih parah selama periode tertentu setiap bulan atau ketika mereka mengalami stres yang jauh lebih berat," jelas Green.

Cara Mengatasi Jerawat Hormon

Wanita Memakai Skincare

Foto: Thinkstock

Biasanya, perawatan untuk jerawat hormonal memiliki banyak aspek. Ini mencakup hal-hal seperti produk topikal yang dijual bebas, manajemen stres, dan perubahan pola makan.

"Benzoil peroksida adalah bahan perawatan kulit yang sangat baik untuk melawan jerawat yang umumnya ditemukan dalam pembersih dan perawatan jerawat. Benzoil peroksida menghilangkan bakteri di permukaan kulit dan mengurangi jumlah sebum berlebih di pori-pori, yang pada dasarnya mengeringkan jerawat dan mengendalikan jerawat," kata Green

Asam salisilat adalah bahan perawatan kulit anti-inflamasi lain yang mengeksfoliasi kulit dengan lembut, tambahnya. "Bahan ini menembus jauh ke dalam pori-pori untuk mengangkat sel kulit mati, kotoran, dan sebum."

O0bat populer lainnya yang bisa mengatasi jerawat hormon adalah minyak pohon teh, yang merupakan anti-inflamasi dan anti-mikroba alami. Beberapa orang juga berhasil dengan teh hijau.

"Teh hijau mengurangi peradangan dalam tubuh dan dapat dikonsumsi secara oral sebagai teh atau sebagai bagian dari perawatan kulit topikal. Jika menggunakan losion atau gel, gunakan setidaknya dua persen ekstrak teh hijau untuk hasil terbaik," terang Green

Berapa Lama Jerawat Hormon akan Hilang?

Ilustrasi wanita memakai obat jerawat

Foto: Getty Images/Boyloso

"Jerawat hormonal dapat sembuh dengan sendirinya setelah kadar hormon dalam tubuh seimbang, meskipun jerawat hormonal umumnya muncul dalam episode siklik karena hormon berfluktuasi seiring waktu," kata Green.

Jadi, meskipun jerawat kamu mungkin hilang hanya dalam satu minggu, Green mengatakan jerawat tersebut kemungkinan akan kembali dan bahkan dapat menyebabkan bekas luka permanen jika tidak diobati. "Bagi pasien yang tidak menjalani evaluasi dan perawatan dengan dokter kulit, jerawat hormonal mereka dapat bertahan selama bertahun-tahun," ujarnya.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads