Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

6 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal Paling Efektif, Retinoid hingga Teh Hijau

Arina Yulistara - wolipop
Senin, 30 Jun 2025 11:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Wajah Gatal Setelah Pakai Skincare
Jakarta -

Terganggu dengan jerawat hormonal? Pahami cara mengatasi jerawat hormonal paling efektif menggunakan obat-obatan hingga teh hijau.

Jerawat hormonal merupakan salah satu jenis yang disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Kondisi ini umum dialami baik oleh remaja yang sedang pubertas maupun oleh orang dewasa akibat menstruasi, menopause, polycystic ovarian syndrome (PCOS), atau stres.

Jerawat ini biasanya muncul di area wajah seperti dagu, rahang, dan dahi (T-zone). Mungkin bisa disertai kulit berminyak dan peradangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengatasi jerawat hormonal bukan hanya soal membersihkan wajah secara rutin, melainkan juga memerlukan perawatan menyeluruh, mulai dari perubahan gaya hidup, penggunaan obat topikal maupun oral, hingga pendekatan alami. Setiap metode memiliki manfaat tersendiri tergantung pada tingkat keparahan jerawat yang dialami.

ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Jerawat Hormonal Paling Efektif

1. Gunakan retinoid topikal

Skincare dengan Retinol6 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal Paling Efektif, Retinoid hingga Teh Hijau Foto: Getty Images/CentralITAlliance

Mengutip dari Healthline, retinoid topikal seperti tretinoin, adapalene (Differin), tazarotene (Tazorac), dan trifarotene bisa menjadi pilihan utama untuk mengatasi jerawat hormonal. Retinoid bekerja dengan meningkatkan pergantian sel kulit, mencegah pori-pori tersumbat, serta mengurangi peradangan.

Produk ini tersedia dalam bentuk krim, gel, dan lotion, yang dapat dibeli bebas di apotek atau dengan resep dokter jika membutuhkan dosis lebih kuat. Meski efektif, penggunaan retinoid perlu dilakukan dengan hati-hati karena bisa menyebabkan kulit kering, kemerahan, dan sensitif terhadap sinar matahari.

Untuk itu, penting agar selalu menggunakan tabir surya pada pagi hari dan tidak mengoleskan produk secara berlebihan. Untuk hasil optimal, gunakan retinoid dalam jumlah kecil seukuran kacang polong setiap malam sebelum tidur.

2. Obat topikal lain

Salicylic AcidSalicylic Acid Foto: Dok. Amazon

Selain retinoid, beberapa obat topikal lainnya seperti salicylic acid dan benzoyl peroxide juga umum digunakan untuk mengobati jerawat hormonal. Salicylic acid membantu mengelupas sel kulit mati yang menyumbat pori, sementara benzoyl peroxide efektif membunuh bakteri penyebab jerawat.

Kombinasi antara dua zat tersebut dapat mengurangi lesi jerawat secara signifikan jika digunakan secara rutin. Namun pastikan untuk memilih produk yang tidak menyebabkan iritasi berlebihan.

Beberapa produk juga menggabungkan antibiotik topikal untuk mencegah infeksi dan peradangan lebih lanjut pada kulit.

3. Konsumsi pil kontrasepsi oral

Bagi perempuan, penggunaan pil kontrasepsi oral bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi jerawat hormonal. Pil ini mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin yang membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh sekaligus mengurangi produksi minyak berlebih di kulit.

Beberapa kombinasi yang umum digunakan termasuk etinil estradiol dengan drospirenone (Yaz), norgestimate, atau norethindrone. Pil kontrasepsi seringkali efektif terutama saat terjadi lonjakan hormon seperti saat ovulasi.

Hanya saja penggunaan pil ini harus melalui konsultasi dengan dokter karena bisa memiliki efek samping dan tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi kamu yang punya riwayat tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah.

5. Perawatan alami

minyak tea tree

Foto: Thinkstock

Untuk kasus jerawat ringan, beberapa bahan alami bisa digunakan sebagai alternatif. Tea tree oil dikenal memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi kemerahan dan pembengkakan jerawat.

Tea tree oil sebaiknya diencerkan dengan minyak pembawa seperti minyak jojoba atau kelapa sebelum digunakan langsung ke kulit. Selain itu, Alpha Hydroxy Acid (AHA) dari buah-buahan seperti jeruk juga bisa digunakan untuk mengangkat sel kulit mati dan mengurangi bekas jerawat.

Teh hijau pun tidak kalah penting. Selain dapat digunakan secara topikal, minum teh hijau secara rutin juga dipercaya membantu mengurangi peradangan dari dalam tubuh, meski bukti ilmiah soal ini masih terbatas.

6. Jaga pola makan dan memakai skincare yang tepat

Nama Buah dan Sayur dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska

Pola makan juga berperan besar dalam munculnya jerawat hormonal. Makanan tinggi gula, susu, dan karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta dapat memengaruhi hormon insulin dan androgen sehingga memperparah jerawat.

Cara mengatasi jerawat hormonal salah satunya dengan mengurangi konsumsi makanan tersebut dan menggantinya dengan makanan rendah glikemik, kaya serat, dan antioksidan yang membantu menjaga keseimbangan hormon.

Selain itu, perhatikan rutinitas skincare. Bersihkan wajah dua kali sehari, gunakan produk non-komedogenik, aplikasikan tabir surya setiap hari, dan hindari penggunaan produk secara berlebihan.

Jerawat hormonal memang bisa menjadi tantangan, terutama karena sifatnya yang kronis dan sering kali muncul kembali. Namun dengan kombinasi cara mengatasi jerawat hormonal menggunakan obat serta perawatan alami, maka dapat dikendalikan secara signifikan.

Jika jerawat tidak membaik dalam beberapa minggu atau justru semakin parah, segera konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang lebih personal dan efektif.

4. Obat antiandrogen

Ilustrasi obat

Foto: Getty Images/Liudmila Chernetska

Obat antiandrogen seperti spironolactone (Aldactone) bisa menjadi pilihan bagi kamu dengan kadar hormon androgen tinggi. Hormon androgen berlebih dapat menyebabkan produksi minyak meningkat dan menyumbat folikel rambut yang memicu jerawat.

Spironolactone bekerja dengan mengurangi produksi androgen dalam tubuh sehingga membantu menstabilkan hormon. Meski awalnya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, obat ini terbukti efektif dalam mengurangi jerawat pada beberapa orang.

Perlu diingat bahwa penggunakan obat ini harus diawasi ketat oleh dokter karena dapat menimbulkan efek samping seperti perubahan siklus menstruasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

(eny/eny)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads