Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Momen Paling Bahagia dalam Hidup: Menikah dan Kelahiran Anak Pertama

Alissa Safiera - wolipop
Selasa, 06 Jan 2015 19:28 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Getty Images
Jakarta - Apa momen terbaik Anda seumur hidup? Memiliki karier yang bagus, memiliki pasangan, atau dapat traveling ke tempat-tempat menarik? Jika Anda belum merasa bahagia sampai saat ini, mungkin perlu menunggu sampai menikah, melahirkan anak pertama dan melihat cucu Anda lahir.

Sebuah survei terbaru menyebutkan momen terbaik dan paling membahagiakan dalam hidup manusia adalah di hari pernikahannya, kelahiran anak pertama dan menyaksikan sendiri saat cucu pertama lahir.

Survei ini dilakukan terhadap 1.000 orang berusia 70 tahunan di Inggris. Seperti yang diungkap polling dari perusahaan asuransi, Beagle Street, memiliki keterikatan dengan orang-orang tersayang, dampaknya akan lebih besar dibanding sekadar material.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkap pula, kaum pria akan lebih bahagia di usia 40 sementara wanita saat usianya menginjak 38 tahun, ketika mereka memiliki teman-teman dan keluarga di sekelilingnya.

Lebih dari setengah responden mengungkapkan tak ada penyesalan dari hidup mereka kini. Hanya ada sedikit rasa sesal ketika menyangkut karier dan tidak mengejar mimpi. 2 dari 10 orang merasa menyesal dengan keputusan cerai dan juga menikah terlalu cepat.

"Dari mereka yang telah merasakan pengalaman hidup yang panjang, yaitu kunci kebahagiaan adalah tak terlalu khawatir akan banyak hal dan jalanilah setiap momen dengan orang-orang yang tersayang," Matthew Gledhill, managing director dari Beagle Street.

Kehadiran anak memang memiliki dampak besar bagi kehidupan pasangan suami istri. Berdasarkan survei lainnya yang diadakan oleh Open University, Kelompok paling bahagia justru mereka yang berstatus sebagai ibu. Sedangkan wanita tanpa anak tidak lebih bahagia dibandingkan para ibu. Sebaliknya, pria yang punya anak justru kurang bahagia ketimbang mereka yang tidak punya buah hati.

Hasil lainnya yang juga terungkap dari riset ini adalah resep agar pasangan menikah bisa awet selamanya. Resep tersebut ternyata sederhana saja. Sebagian besar responden menyebut salah satu elemen terpenting dalam sebuah hubungan adalah ketika mereka mendengar kata 'terimakasih'.

Riset yang dipresentasikan di British Library itu juga mengungkapkan satu fakta lain yaitu soal bagaimana mereka yang pernah bercerai lebih berusaha menjaga hubungan baru mereka. Dibandingkan mereka yang belum pernah bercerai, orang-orang dengan masa lalu pernikahan gagal ini lebih mau berusaha mempertahankan rumah tangganya yang baru.

"Ini menunjukkan mereka belajar sesuatu dari kegagalan itu, sehingga itu bisa menjadi pengalaman yang memperkaya," ujar Dr Jacqui Gabb, dosen senior bidang kebijakan sosial di Open University yang menjadi pimpinan riset.

(asf/asf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads