Kisah Inspiratif 5 Kartini Modern Penerus Perjuangan Perempuan

Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April kerap menjadi momen refleksi untuk mengenang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan. Hingga kini, perjuangan Kartini masih hidup dan menginspirasi banyak perempuan.
Semangat Kartini hadir dari berbagai bidang, mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat. Semangat ini hadir lewat kelima sosok Kartini modern dengan berbagai kisah inspiratifnya berikut.
1. Eks Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno Marsudi merupakan perempuan pertama yang berhasil menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, tepatnya pada masa kabinet 2014-2019. Setelah masa jabatannya berakhir, ia pun kembali diminta meneruskan kinerjanya sebagai Menlu untuk masa bakti 2019-2024.
Selama menjabat sebagai Menlu, Retno kerap menunjukkan kiprah besarnya saat konflik Israel-Palestina yang pecah 2023, lewat perjuangannya memastikan keselamatan para WNI yang terjebak di medan perang. Ia juga merupakan sosok yang aktif memperjuangkan hak perempuan.
Pada tahun 2017, Retno pun menerima penghargaan UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Kini, Retno ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Utusan Khusus untuk isu air dunia.
2. Co-Founder Sokola Institut Butet Manurung
Sebagian orang mungkin tak asing dengan film 'Sokola Rimba'. Dirilis pada tahun 2013, siapa sangka film ini diadaptasi dari cerita Saur Marlina Manurung atau yang akrab disapa Butet Manurung.
Sejak akhir '90-an, Butet sudah masuk ke hutan-hutan di Jambi. Ia mengajari anak-anak suku anak dalam membaca dan menulis. Pada tahun 2003, ia bersama lima praktisi pendidikan dan fasilitator masyarakat mendirikan Sokola Rimba.
Sokola mengembangkan metode dan pendekatan yang kontekstual dan peka budaya untuk membantu masyarakat adat dan lokal mengatasi perubahan dan mempertahankan hak atas budaya dan habitat mereka. Saat ini, Sokola Rimba telah berubah nama menjadi Sokola Institute dan memberikan manfaat kepada lebih dari 15.000 masyarakat adat untuk dapat mengenyam pendidikan formal.
3. Co-Founder Toleransi.id Ayu Kartika Dewi
Nama Ayu Kartika Dewi mungkin sudah tak asing terdengar oleh sebagian masyarakat. Selain pernah menjadi Staf Khusus Presiden RI, Ayu juga merupakan sosok dibalik gerakan Sabang Merauke.
Pada tahun 2013, telah mendirikan sebuah gerakan bernama 'Sabang-Merauke' yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan. Ayu juga mendorong kisah-kisah inspiratif tentang aksi, gerakan, dan tokoh yang berperan penting dalam menjaga toleransi di Indonesia melalui komunitas Toleransi.id.
Saat ini, banyak generasi muda Indonesia yang mulai merintis dalam membawa perubahan bagi lingkungan dan masyarakat dengan membawa semangat juang Ibu Kartini, siapa saja ya?
4. Founder Kolaborasi Bumi Indonesia, Gita Saraswati
Ni Putu Gita Saraswati Palgunadi mendirikan Kolaborasi Bumi Indonesia sebagai komunitas yang fokus dalam bidang kesehatan dan lingkungan. Melalui organisasi ini, Gita konsisten mengajak anak muda untuk aktif melestarikan keberlangsungan bumi.
Ia merupakan salah satu pemenang dalam program 'Every U Does Good Heroes' dari Unilever Indonesia pada tahun 2021, Gita pertama kali mengusulkan program bertajuk 'Menstrucaraka'. Program ini menargetkan seluruh sekolah menengah pertama di Bali memilih duta manajemen kebersihan menstruasi (MKM) sebagai agen peer educator selama satu tahun.
Gita percaya seluruh hal yang berkaitan dengan kesehatan bukan merupakan sesuatu yang tabu, termasuk menstruasi. Sejak 2022 sampai saat ini, Menstrucaraka telah menjangkau dan mengedukasi 11.609 siswi kelas 1 SMP di provinsi Bali mengenai MKM.
5. Direktur Eksekutif FeminisThemis, Nissi Taruli Felicia
Lewat komunitas Feminis Themis, Nissi Taruli Felicia dan teman-temannya berupaya mewujudkan komunitas feminis tuli yang aksesibel dan edukatif bagi tuli dalam melawan ketidakadilan, serta memperjuangkan kesetaraan gender.
Nissi menilai akses teman-teman tuli terkait feminisme masih minim, banyak dari mereka, terutama perempuan, merasa belum berdaya atas pilihan sendiri. Untuk itu lewat komunitas ini, Nissi memberikan edukasi kepada teman-teman tuli baik tentang pendidikan seksual, kepemimpinan, validasi data, dan advokasi.
Nissi banyak berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki visi yang sejalan, salah satunya Unilever Indonesia. Tahun lalu, Feminis Themis menggelar program FeminisThemis Academy untuk kedua kalinya di Bandung, Yogyakarta, Malang sebagai forum edukasi yang bertujuan meningkatkan literasi kesadaran diri dan keadilan gender untuk mencegah kekerasan seksual yang kerap menimpa perempuan Tuli.
Nah, itulah kelima sosok Kartini modern masa kini. Mereka hadir membuktikan bahwa perempuan bisa menciptakan perubahan di berbagai bidang, baik pendidikan, lingkungan hingga hak perempuan.
(ega/ega)
Semangat Kartini di Diri Syifa Hadju, Perjuangan Perempuan Tanpa Batas Gender

SEKAR AGNI NEGERI
Melihat Semangat Kartini pada Sosok Perempuan Inspiratif 'Sekar Agni'

5 Contoh Pidato Hari Kartini 2025 tentang Semangat Emansipasi Wanita

Semangat Kartini dalam Jiwa Perempuan Perkasa di Pasar Tradisional

Waka MPR: Perempuan Indonesia Belum Merdeka Sebagaimana Cita-cita Kartini

Hari Kartini 2025 Tanggal Berapa?
Ms. Rachel, YouTuber Tak Gentar Bela Anak Palestina Meski Diancam Boikot
Anita Tanjung Maknai Kepemimpinan Perempuan Sebagai Pilar Pembangunan Bangsa
Kisah Sukses Titan Tyra Wujudkan Impian Bangun Secondate Sebelum Usia 30
Kisah 3 Kartini Muda Sukses Bangun Brand Fesyen Lokal-Berdayakan Perempuan
TikTok Viral Verificator
Viral Anak Penjual Nasi Goreng di Pandeglang Lolos S-2 Universitas Harvard

Liburan Bersama, Katy Perry dan Orlando Bloom Unggah Foto Langka Setelah Putus

TikTok Viral Verificator
Viral Kisah Cinta Tak Terduga Guru Menikah dengan Murid di Sumsel

7 Model Rambut Bob Terbaru Sesuai Bentuk Wajah Menurut Hair Stylist

Kisah Ayah Bawa Kabur Tunangan Putranya, Curi Uang dan Emas Keluarga
