ADVERTISEMENT

Prihatin Masalah Sampah, Nadia Mulya Bikin Konten Yoga di Tumpukan TPA

Daniel Ngantung - wolipop Kamis, 23 Feb 2023 17:30 WIB
Nadia Mulya Nadia Mulya (Foto: Instagram/@nadiamulya)
Jakarta -

Kehidupan presenter Nadia Mulya akrab dengan sampah. Peduli dengan isu lingkungan, ia tak takut berkotor-kotoran demi membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah.

Sejak 2015, ia bergabung dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) yang bertujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai karena membahayakan lingkungan. Ibu empat anak ini kemudian mendapat mandat sebagai duta GIDKP.

Nadia MulyaNadia Mulya saat ditemui di kegiatan Gerakan Guna Ulang Jakarta (GGUJ) yang digelar oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Pengalaman tersebut sekaligus memperluas wawasan Nadia terkait isu seputar limbah dan memperkenalkannya dengan orang-orang yang memiliki kepedulian yang sama. Dari situ, ia semakin aktif untuk terjun langsung ke lapangan dalam rangka aksi bersih-bersih.

"Rencananya minggu depan aku mau ke Bogor untuk membersihkan sebuah sungai di sana," ujar Nadia Mulya saat ditemui seusai kegiatan Gerakan Guna Ulang Jakarta (GGUJ) yang digelar oleh GIDKP, Kamis (23/2/2023).

Terlepas dari statusnya sebagai selebriti yang identik dengan kehidupan glamor, perempuan 43 tahun ini mengaku tak pernah merasa jijik dengan sampah. Apalagi jika itu berkaitan dengan upaya membangun kepedulian bersama untuk menekan jumlah sampah.

Baru-baru ini, ia membuat konten video yang memperlihatkannya yoga di atas tumpukan sampah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Galuga Bogor.

"Orang-orang memang bilang bahaya, tapi itu yang akan terjadi bila kita membiarkan sampah terus menumpuk. Bukan tidak mungkin kita akan yoga di atas sampah karena TPA sudah melebihi kapasitas," terang penulis buku 'Kocok' ini.

[Gambas:Instagram]



Namun, kepedulian Nadya sebenarnya sudah terpupuk sejak masa anak-anak dari kebiasaan yang diajarkan orangtuanya. "Sesederhana makanan harus dihabiskan. Dari situ kita bisa belajar jangan nyampah," katanya.

Bagi Nadia, melakoni gaya hidup ramah lingkungan sudah seperti mendarah daging. Ia mengaku, tidak akan membeli kopi jika lupa membawa botol isi ulang. "Aku juga paling jarang belanja online, karena sayang melihat plastik yang dipakai," tambahnya.

Kebiasaan tersebut lantas menurun ke anak-anak dan orang-orang di sekitarnya. "Teman-temanku dulu suka ledekin, 'Awas polisi plastik datang'. Tapi sekarang mereka malah mulai beradaptasi untuk melakukan hal yang sama," ungkap Nadia Mulya.



Simak Video "China Dorong Penggunaan Bambu Gantikan Plastik agar Ramah Lingkungan"
[Gambas:Video 20detik]
(dtg/dtg)