Diwawancara CNN International, Dian Pelangi: Ini Beban Sebenarnya
Arina Yulistara - wolipop
Selasa, 08 Mar 2016 16:45 WIB
Jakarta
-
Dian Pelangi turut berbangga karena bisa masuk CNN International setelah pamer karya di London, Inggris. Dian tak pernah menduga bisa mendapatkan kesempatan langka tersebut terutama karena membawakan busana muslim.
Perancang 25 tahun itu mengatakan sangat senang dan bersyukur karena bisa hadir dalam program Money View, CNN, yang disiarkan di seluruh dunia pada 25 Februari 2016 pukul 11.30 waktu Inggris. Meski demikian, ia mengaku merasa terbebani ketika harus tampil untuk membicarakan perkembangan hijab di hadapan seluruh masyarakat dunia.
"Ini beban banget sebenarnya, aku sampai bilang kalau nggak jadi nggak apa-apa kok. Aku nggak merasa kayak mewakili Dian Pelangi dan Indonesia saja tapi seluruh muslimah di dunia. Karena memang aku ngomongin perkembangan muslim fashion dunia di CNN. Aku ngomongnya harus benar yang bagus juga, belum lagi bahasa Inggrisnya juga harus pas," aku Dian ketika ditemui di Blue Jasmine, Maja House, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Dian mengakui kalau bahasa Inggrisnya masih belum terlalu fasih. Ia pun sempat merasa gugup akan hal itu. Bahkan wanita lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta ini sampai sulit tidur karena berusaha mempersiapkan jawaban terbaik akan pertanyaan-pertanyaan yang nanti dilontarkan.
Baca Juga: 50 Inspirasi Busana untuk Kondangan
"Aku sempat deg-deg-an sih karena secara english juga aku masih belajar takut nggak lancar jawabnnya. Waktu itu on air sama pembawa beritanya Nina dos Santos, aku minta tolong dia pelan-pelan saja bicaranya supaya aku paham maksudnya. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun aku masih kurang puas sama jawabanku," tambahnya.
Bersama dengan sang pembawa acara Nina, desainer yang memulai karier sejak 2010 itu membahas mengenai perkembangan bisnis fashion muslim. Durasi bincang-bincang sangat singkat hanya empat menit tapi tetap menjadi momen yang berkesan bagi Dian.
Wanita yang telah memamerkan karyanya di London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scout Ones to Watch itu juga mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya di Indonesia. Mereka mengatakan kepada Dian ikut senang karena ia bisa tampil di siaran langsung CNN.
"Sebelum pergi ke studio CNN aku juga update ke Indonesia minta dukungan kepada teman-teman dan orangtua. Tonton ya karena ini live dan ditonton seluruh dunia. Mereka senang melihatku, aku pikir too much for me nggak sih bisa diwawancara CNN tapi dukungan ibuku nggak henti-hentinya buat aku tenang. Aku disuruh banyak baca salawat, alhamdulillah bisa dilewati walaupun aku kurang puas sama jawabanku semoga ada lagi kesempatan di lain hari," tutupnya.
(ays/ays)
Perancang 25 tahun itu mengatakan sangat senang dan bersyukur karena bisa hadir dalam program Money View, CNN, yang disiarkan di seluruh dunia pada 25 Februari 2016 pukul 11.30 waktu Inggris. Meski demikian, ia mengaku merasa terbebani ketika harus tampil untuk membicarakan perkembangan hijab di hadapan seluruh masyarakat dunia.
"Ini beban banget sebenarnya, aku sampai bilang kalau nggak jadi nggak apa-apa kok. Aku nggak merasa kayak mewakili Dian Pelangi dan Indonesia saja tapi seluruh muslimah di dunia. Karena memang aku ngomongin perkembangan muslim fashion dunia di CNN. Aku ngomongnya harus benar yang bagus juga, belum lagi bahasa Inggrisnya juga harus pas," aku Dian ketika ditemui di Blue Jasmine, Maja House, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 50 Inspirasi Busana untuk Kondangan
"Aku sempat deg-deg-an sih karena secara english juga aku masih belajar takut nggak lancar jawabnnya. Waktu itu on air sama pembawa beritanya Nina dos Santos, aku minta tolong dia pelan-pelan saja bicaranya supaya aku paham maksudnya. Dan alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun aku masih kurang puas sama jawabanku," tambahnya.
Bersama dengan sang pembawa acara Nina, desainer yang memulai karier sejak 2010 itu membahas mengenai perkembangan bisnis fashion muslim. Durasi bincang-bincang sangat singkat hanya empat menit tapi tetap menjadi momen yang berkesan bagi Dian.
Wanita yang telah memamerkan karyanya di London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scout Ones to Watch itu juga mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya di Indonesia. Mereka mengatakan kepada Dian ikut senang karena ia bisa tampil di siaran langsung CNN.
"Sebelum pergi ke studio CNN aku juga update ke Indonesia minta dukungan kepada teman-teman dan orangtua. Tonton ya karena ini live dan ditonton seluruh dunia. Mereka senang melihatku, aku pikir too much for me nggak sih bisa diwawancara CNN tapi dukungan ibuku nggak henti-hentinya buat aku tenang. Aku disuruh banyak baca salawat, alhamdulillah bisa dilewati walaupun aku kurang puas sama jawabanku semoga ada lagi kesempatan di lain hari," tutupnya.
(ays/ays)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Modest Fashion & Art Trade Show, 9 Negara Satukan Estetika Modest di Turki
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia Brand Modest Damakara & Khaanan Indonesia Tembus Eropa & Amerika
Desainer Vivi Zubedi Kirimkan 300 Busananya untuk Korban Bencana Sumatera
Jakarta Modest Summit 2025
Ini Rahasia di Balik Melonjaknya Penjualan Brand: Afiliator, Bukan Influencer
Jakarta Modest Summit 2025
Trik Ria Ricis Raup Cuan Maksimal dari Affiliate,12 Jam Konsisten Live
Most Popular
1
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
2
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
3
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
4
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
5
Putih Jadi Warna 2026, Pantone Dihujani Kritik dan Tuduhan Tonedeaf
MOST COMMENTED











































