Pisang untuk Diet, Lebih Bagus yang Mentah atau Matang? Ini Kata Pakar
Pisang sering jadi buah andalan bagi mereka yang sedang menjalani gaya hidup sehat atau diet seimbang. Rasanya manis alami, mudah ditemukan, dan bisa dikonsumsi kapan saja-baik sebagai camilan cepat, pelengkap smoothie, maupun pengganti karbohidrat di pagi hari.
Namun, tahukah kamu bahwa tingkat kematangan pisang ternyata memengaruhi kandungan gizinya? Pisang termasuk buah yang nutrisinya bisa berubah tergantung tingkat kematangannya.
Semakin matang, kadar gula, pati, dan vitamin di dalamnya pun ikut bergeser. Itu sebabnya, waktu terbaik makan pisang bisa berbeda tergantung kebutuhan tubuh, misalnya untuk energi sebelum olahraga, atau untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tingkat kematangan pisang yang mana y lebih baik untuk diet dan kesehatan? Yuk, kita bahas satu per satu.
Pisang Mentah (Kehijauan)
Foto: iStock |
Pisang yang masih hijau biasanya keras dan sulit dikupas. Di tahap ini, pisang punya kadar pati resisten paling tinggi dan kadar gula paling rendah, menurut ahli gizi Avery Zenker dari MyCrohnsAndColitisTeam.
Pati resisten bekerja mirip seperti serat - dicerna lebih lambat dan membuat kenyang lebih lama. Selain itu juga membantu menyehatkan usus dengan memberi makan bakteri baik yang menekan peradangan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
"Jenis pisang ini ideal untuk orang yang ingin mengontrol gula darah, seperti mereka yang memiliki resistensi insulin, pradiabetes, atau diabetes tipe 2," jelas Avery, seperti dikutip dari Huffington Post.
Selain itu, pisang mentah juga baik bagi yang ingin memperbaiki keseimbangan mikrobioma usus, terutama untuk yang memiliki gangguan pencernaan seperti IBS (Irritable Bowel Syndrome).
Pisang Setengah Matang (Kuning Kehijauan)
Foto: AFP Photo
"Pada tahap ini, sebagian pati resisten mulai berubah menjadi gula sederhana," kata
Kandungan gulanya masih rendah, membuat pisang setengah matang juga baik untuk mereka yang butuh energi stabil sepanjang hari tanpa lonjakan gula darah. Menurut Avery, pisang setengah matang juga bisa jadi pilihan bagus bagi wanita yang sedang dalam masa perimenopause atau pascamenopause, karena kandungan pati resistennya membantu melawan resistensi insulin dan mendukung kesehatan usus selama perubahan hormon.
Pisang Matang Sempurna (Kuning Seluruhnya)
Foto: iStock
Dalam tahap ini, serat sedikit berkurang, namun kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral justru meningkat. Satu buah pisang matang bisa memenuhi 8% kebutuhan kalium harian, serta 8% magnesium-dua mineral penting untuk menjaga tekanan darah, fungsi otot, dan kesehatan tulang.
"Pisang matang cocok dikonsumsi sebelum olahraga, karena memberikan energi cepat dari sumber alami," ujar Avery.
Dia juga merekomendasikannya untuk anak-anak atau siapa pun yang butuh asupan energi praktis, atau ingin menambah kalium untuk menjaga tekanan darah.
Pisang Sangat Matang (Kuning dengan Bercak Cokelat)
Foto: Getty Images/Hazal Ak
Pisang yang sangat matang cocok untuk mereka yang butuh energi cepat, sedang mengalami gangguan pencernaan, atau memiliki nafsu makan rendah. Namun, bagi penderita diabetes atau yang sedang menjaga kadar gula darah, konsumsi pisang di tahap ini sebaiknya dibatasi.
Pisang Terlalu Matang (Cokelat atau Hitam)
Pisang terlalu matang. Foto: Getty Images/DRW-Artworks |
Pisang yang hampir seluruh kulitnya berubah cokelat atau hitam memang tidak terlihat menggugah, tapi jangan langsung dibuang.Pada kondisi ini pisang memiliki kadar gula dan antioksidan tertinggi, namun vitamin C menurun.
"Misalnya, pisang matang biasa mengandung sekitar 14 mg vitamin C, sementara pisang yang terlalu matang hanya sekitar 10 mg," jelas ahli gizi Amanda Sauceda, dosen nutrisi di California State University.
Menariknya, pisang terlalu matang justru mengandung sedikit lebih banyak folat dibandingkan pisang matang. Pisang ini lebih cocok untuk diolah menjadi makanan lain seperti banana bread, cookies, atau smoothie, bukan dimakan langsung.
Karena lembut dan mudah dicerna, pisang terlalu matang bisa jadi pilihan bagus bagi atlet atau siapa pun yang butuh tambahan tenaga cepat. Namun bukan pilihan ideal untuk penderita diabetes atau yang mencari asupan serat tinggi.
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
6 Bulan Makan Menu yang Sama Demi Kurus, Wanita Ini Berakhir Masuk UGD
Sering Memar Tanpa Sebab? Ini 10 Penyebabnya Menurut Ahli Kesehatan
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Viral Verificator
Viral Tren Wedding Anti Foto-foto: Tamu Nyaman dan Tenang Tanpa Update Story













































