Viral Tren Wedding Anti Foto-foto: Tamu Nyaman dan Tenang Tanpa Update Story

Privasi kini menjadi kemewahan tersendiri dalam sebuah perayaan pernikahan, terutama bagi mereka yang mengusung konsep syar'i atau acara privat. Melalui unggahan terbaru di akun Instagram jasa perencana pernikahan, Nakhba Wedding Security, terlihat sebuah terobosan unik untuk memastikan kenyamanan tamu undangan dengan menerapkan kebijakan 'Anti Fotografi' yang ketat namun tetap fungsional.

Langkah ini diambil dengan menyediakan pouch khusus bagi setiap tamu yang hadir guna menyimpan ponsel mereka selama acara berlangsung. Menariknya, pouch tersebut didesain sedemikian rupa sehingga fungsi dasar ponsel tetap bisa digunakan, namun akses kamera tertutup sepenuhnya.

"Kemarin aku datengin wedding teman and yes hp tamu ditreat kaya gini biar tamu cewek nyaman gak ada foto update story," tulis keterangan video @nakhbasecurity & @fiikweddingsyari.

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

Baca Juga :Viral Momen Pernikahan Syari, Videografer Ambil Gambar dengan Mengintip

Inovasi ini secara khusus ditujukan agar para tamu wanita, terutama mereka yang mengenakan cadar atau ingin melepas hijab di area khusus wanita yang dapat merasa tenang tanpa perlu khawatir akan adanya jepretan kamera tersembunyi atau tamu lain yang melakukan update story secara sembarangan.

Tidak hanya soal keamanan privasi, konsep ini juga bertujuan untuk mengembalikan esensi dari sebuah pertemuan fisik. Dalam keterangannya, pihak penyelenggara menekankan betapa berharganya momen melihat wajah sahabat lama secara langsung setelah bertahun-tahun tidak bertemu, tanpa terdistraksi oleh layar ponsel.

Dengan tertutupnya akses kamera, suasana pernikahan terasa lebih hangat, intim, dan khidmat, karena seluruh tamu benar-benar hadir seutuhnya untuk memberikan doa restu bagi kedua mempelai.

Unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 582 ribu kali dan mendapatkan banjir komentar warganet.

"Ih mau banget yang beginiiih," saut akun @tew.e.

"Keren...lebih terjaga privacy❤️," timpal akun @iramariana13.

"Aku yg bacanya full senyum. Bahagia bgt sebagai vendor documentasi videographer," tulis netizen lain.

Konfirmasi Wolipop

Tren Wedding Anti Fotografi gunakan pouch HP khusus guna jaga privasi tamu. Kamera tertutup namun fungsi tetap normal agar tamu nyaman tanpa takut kena kamera. Unggahan tersebut langsung viral dan menjadi sorotan warganet. Foto: Dok. Instagram @nakhbasecurity & @fiikweddingsyari.

Baca Juga :Viral Curhat Pengantin Pilih WO Rekomendasi Tetangga, Jadinya Malah Begini

Sebuah inovasi unik dalam industri pernikahan syar'i tengah menjadi perbincangan setelah layanan keamanan privasi ponsel diterapkan guna melindungi momen intim para tamu dan pengantin. Wolipop telah menghubungi Iik Febriana dari Nakhba Wedding Security untuk mengonfirmasi unggahannya soal tren wedding anti fotografi tersebut.

Layanan spesialis wedding syar'i yang berbasis di Depok ini pertama kali menjalankan tugasnya pada 21 Desember 2024. Iik menjelaskan bahwa kebutuhan ini muncul karena konsep pernikahan syar'i umumnya memisahkan tamu pria dan wanita.

"Kebanyakan yang sudah-sudah request-nya itu di bagian tamu perempuan yang membutuhkan jasa kami, tapi pernah juga ada tamu laki-laki yang memakai jasa kami karena alasan tidak berkenan ada foto-foto oleh tamu dalam acara pernikahannya," ujar Iik kepada Wolipop.

Tren Wedding Anti Fotografi gunakan pouch HP khusus guna jaga privasi tamu. Kamera tertutup namun fungsi tetap normal agar tamu nyaman tanpa takut kena kamera. Unggahan tersebut langsung viral dan menjadi sorotan warganet. Foto: Dok. Instagram @nakhbasecurity & @fiikweddingsyari.

Ia menambahkan bahwa layanan ini tidak menutup kemungkinan untuk acara korporat yang membutuhkan privasi tinggi. Video yang viral tersebut diambil pada 13 Desember 2024 dalam acara pernikahan syar'i pasangan Zahra dan Hamzah di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan.

Acara ini memiliki keunikan tersendiri, di antaranya pelaminan yang dipisah antara pengantin pria dan wanita. Meskipun dihadiri 1.000 tamu, suasana tetap terasa hangat dengan konsep mingle dan pengaturan meja lesehan (round table di bawah).

Tanpa iringan musik, hanya syair-syair yang menemani para tamu bercengkerama. Di area wanita, setiap ponsel tamu dipasangkan pouch anti fotografi.

"Sehingga tamu perempuan yang bercadar (karena kebanyakan bercadar) bisa lepas cadar untuk leluasa makan dan bersapa dengan yang lainnya," jelas Iik.

Iik menceritakan sudut pandangnya saat hadir sebagai tamu sekaligus penyelenggara. Menurutnya, meski tamu sudah dipisah, pengantin perempuan seringkali merasa tidak nyaman dan tetap memakai niqab di area khusus wanita karena takut wajahnya masuk ke update story tamu.

"Banyak case dimana wedding syar'i yang pengantin laki-laki perempuan dipisah, tamu laki-laki dan perempuan dipisah itu belum membuat 'nyaman' si pengantin cewek. Karena apa? Karena menghindari tamu-tamu yang update story wajah mereka sedangkan si pengantin cewek ini posisinya sedang berhias paling cantik di hari spesial," ungkapnya.

Dengan jasa ini, dokumentasi hanya dilakukan oleh fotografer dan videografer resmi. Pengantin bisa bebas berfoto dengan tamu tanpa takut wajahnya yang biasanya bercadar terekspos luas di media sosial tanpa izin.

Terinspirasi dari Layanan Luar Negeri

Tren Wedding Anti Fotografi gunakan pouch HP khusus guna jaga privasi tamu. Kamera tertutup namun fungsi tetap normal agar tamu nyaman tanpa takut kena kamera. Unggahan tersebut langsung viral dan menjadi sorotan warganet. Foto: Dok. Instagram @nakhbasecurity & @fiikweddingsyari.

Ide awal layanan ini lahir dari pengalaman Iik saat mengelola wedding organizer khusus syar'i, Fiik Wedding Syar'i. Awalnya, mereka hanya memberikan peringatan melalui MC dan banner, namun hasilnya sulit dikontrol sepenuhnya.

"Terinspirasi dari akun jasa yang seperti kami jalani ini kalau tidak salah brand dari US, sehingga kami terapkan di wedding yang kami tangani (atas persetujuan client)," kata Iik menutup pembicaraan.

Hasilnya, momen kondangan bukan lagi sekadar formalitas datang dan makan, melainkan menjadi wadah silaturahmi yang emosional karena para sahabat bisa kembali melihat wajah satu sama lain setelah bertahun-tahun lamanya.