×
Ad

13 Makanan dan Minuman yang Bikin Perut Buncit, Wajib Dihindari!

Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 22 Sep 2025 13:30 WIB
Jakarta -

Perut buncit sering kali menjadi masalah yang mengganggu penampilan sekaligus kesehatan. Ternyata pola makanan dan minuman sehari-hari yang tidak sehat bisa menyebabkan perut buncit. Apa saja makanan dan minuman yang harus dihindari agar perut tidak buncit?

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari, terutama pola makan, punya peran besar dalam menumpuknya lemak di area perut. Beberapa jenis makanan memang tampak menggoda, namun ternyata menyimpan kalori berlebih, gula tinggi, hingga lemak jenuh yang berkontribusi pada pembesaran lingkar perut.

Tak hanya memengaruhi bentuk tubuh, konsumsi makanan dan minuman ini yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko gangguan metabolisme. Kamu pun perlu memahami mana makanan dan minuman yang harus dihindari agar perut tidak buncit sejak dini.


Selain olahraga rutin, pola makan sehat berperan besar dalam menjaga perut tetap rata. Misalnya, mengganti minuman manis dengan air putih, atau mengurangi camilan olahan yang penuh pengawet. Menghindari makanan dan minuman tertentu, maka proses pembakaran lemak bisa berjalan lebih optimal.

Berikut adalah makanan dan minuman yang harus dihindari agar perut tidak buncit:

1. Minuman Manis

Minuman manis. Foto: TikTok

Banyak minuman, seperti soda, minuman olahraga, dan jus buah, sangat tinggi gula tambahan tetapi seringkali rendah nutrisi lainnya. Mengonsumsi minuman ini menambah kalori dalam diet tetapi tidak membantu seseorang merasa kenyang. Akibatnya, kalori menumpuk dan disimpan sebagai lemak, terutama di area perut.

Seperti dilansir dari Medical News Today, normalnya kalori dari gula tambahan tidak lebih 10% dari total asupan harian, yaitu sekitar 12 sendok teh untuk diet 2.000 kalori. Rata-rata orang di Amerika Serikat mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan setiap hari. Hampir setengah dari gula ini berasal dari minuman, termasuk teh dan kopi manis.

2. Kue Kering

Kue kering. Foto: Getty Images/Seng kui Lim / mStar

Kue kering, pastri, dan banyak makanan penutup siap saji, seringkali mengandung gula tambahan yang sangat tinggi, termasuk fruktosa. Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa fruktosa dapat mengurangi rasa kenyang dan meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak.

Banyak kue kering juga mengandung lemak trans. Hasil studi tahun 2016 pada tikus menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak trans dapat meningkatkan risiko obesitas.

Kue kering biasanya menggunakan margarin atau butter yang kaya lemak jenuh. Beberapa bahkan mengandung lemak trans dari bahan olahan, yang dikenal berbahaya karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung sekaligus memicu penumpukan lemak perut.

3. Gorengan

Gorengan Foto: Getty Images/MielPhotos2008

Gorengan merupakan salah satu makanan yang harus dihindari agar perut tidak buncit. Makanan yang digoreng, termasuk kentang goreng, umumnya tinggi kalori, garam, dan lemak tidak sehat.

Gorengan biasanya dimasak dengan banyak minyak sehingga menyerap lemak dalam jumlah besar. Kalori per porsinya jadi sangat tinggi, padahal ukuran makanannya kecil. Jika sering dikonsumsi, kalori berlebih ini mudah menumpuk menjadi lemak di perut

4. Makanan Cepat Saji Olahan

Makanan cepat saji. Foto: Getty Images/Antoine Bonneau

Makanan cepat saji seringkali tinggi kalori, lemak, dan natrium. Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji secara teratur juga berkaitan dengan penurunan kualitas pola makan secara keseluruhan.

Biasanya, makanan ini diproses secara berlebihan dan seringkali memiliki rasio kalori terhadap nutrisi yang buruk. Ini berarti seseorang yang mengonsumsinya mungkin mengonsumsi kalori dalam jumlah besar tanpa banyak manfaat nutrisi untuk rasa kenyang.

5. Kerupuk dan Keripik

Kerupuk dan keripik termasuk makanan yang tampaknya ringan, tetapi justru bisa berkontribusi besar pada perut buncit. Kerupuk dan keripik seringkali tinggi kalori dan mungkin juga mengandung tambahan lemak, garam, dan gula.

Kerupuk dan keripik umumnya hanya terbuat dari tepung atau pati yang digoreng, sehingga mengandung banyak kalori kosong. Tidak ada protein, serat, atau vitamin yang berarti, jadi tubuh tidak mendapatkan manfaat gizi yang sepadan dengan jumlah kalori yang masuk.

6. Roti dan Pasta Olahan

Roti. Foto: Yenny Mustika Sari/detikcom

Pasta atau roti putih yang dibuat orang menggunakan tepung terigu olahan biasanya tinggi kalori dan karbohidrat, tetapi rendah serat, protein, dan nutrisi lainnya. Karena rendah serat, roti putih dan pasta olahan memiliki indeks glikemik tinggi. Setelah dikonsumsi, kadar gula darah cepat naik lalu turun lagi dalam waktu singkat. Hal ini membuat tubuh mudah lapar dan cenderung makan lebih banyak, yang pada akhirnya menimbulkan penumpukan lemak di perut.

7. Nasi Putih

Nasi. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Nasi putih juga bisa menjadi salah satu penyebab perut buncit jika dikonsumsi berlebihan. Nasi putih termasuk sumber karbohidrat sederhana dengan indeks glikemik tinggi. Setelah dimakan, gula darah akan cepat naik, lalu turun dengan cepat pula. Kondisi ini membuat tubuh mudah lapar dan cenderung menambah porsi makan.

Kalori dari nasi putih yang tidak terbakar sebagai energi akan lebih cepat disimpan dalam bentuk lemak, terutama di area perut. Inilah sebabnya konsumsi nasi berlebih bisa memicu perut buncit.



Simak Video "Video: Cerita Badriyah Afiff Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg"

(eny/eny)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork