Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Ibu-Ibu Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Jual ASI, Pembelinya Bukan Hanya Bayi

Kiki Oktaviani - wolipop
Jumat, 22 Agu 2025 13:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

ASI perah
Tren jual ASI Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH
Jakarta -

Keira Williams, seorang ibu asal Atlanta, Amerika Serikat, menemukan cara unik untuk menghasilkan uang tambahan. Ia menjual kelebihan ASI-nya melalui grup Facebook dan berhasil meraup hingga US$ 800 atau sekitar Rp13 juta dalam satu hari.

"Saya pernah menghasilkan US$ 800 hanya dalam sehari dari penjualan ASI lewat Facebook," ungkap ibu satu anak itu kepada New York Post.

Awalnya, Williams menjual ASI untuk membantu para ibu lain yang membutuhkan. Namun, pembelinya ternyata tidak hanya datang dari kalangan orang tua. Ada kelompok mengejutkan yang rela membayar mahal, yakni para bodybuilder yang percaya ASI dapat menjadi suplemen alami untuk membentuk otot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika biasanya ASI dijual seharga 50 sen per ons untuk sesama ibu, harga bisa melonjak hingga US$ 2 per ons ketika pembelinya adalah para binaragawan.

"Permintaan dari kalangan pria dewasa memang tinggi, tapi saya tetap berhati-hati karena khawatir ada yang punya motif lain," ujar Williams.

ADVERTISEMENT

Williams bukan satu-satunya. Nicole Howard, ibu dua anak dari Utah, mengaku sudah menjual lebih dari 7.000 ons ASI dalam 10 bulan terakhir.

"Rasanya seperti pekerjaan penuh waktu karena saya selalu memompa. Tapi hasilnya sepadan, saya sudah mendapatkan hampir US$ 10 ribu (Rp 163 juta),"" jelas Howard.

Ia mematok harga berbeda, mulai dari 75 sen per ons untuk pembelian dalam jumlah besar, hingga US$ 1,5 untuk pembeli luar negara bagian. Selain itu, Howard memastikan kualitas ASI-nya terjaga dengan gaya hidup sehat tanpa alkohol, rokok, kafein, maupun junk food.

"Saya tidak minum kopi, tidak makan fast food, dan saya merasa itu penting bagi para orang tua yang membeli ASI saya," tambahnya.

Bagi sebagian ibu, hasil dari penjualan ASI bahkan bisa membiayai hal-hal besar, mulai dari liburan, pernikahan impian, hingga usaha kecil. Ruby Du, ibu tiga anak, mengatakan bahwa bisnis jual ASI membuatnya merasa berdaya.

"Saya menggunakan sebagian uang untuk membeli hadiah bagi keluarga dan juga menyisihkannya untuk membantu pasangan yang sedang menjalani program IVF," ungkap Ruby.

Sementara itu, Megan Lemmons (35) dari Los Angeles, memilih menjual ASI lewat bank ASI resmi. Dari setiap pengiriman 400-500 ons, ia bisa mengantongi sekitar US$ 3.500 (Rp 35 juta).

"Awalnya freezer rumah saya penuh dengan ASI hingga tidak ada ruang untuk makanan. Menjualnya benar-benar solusi," katanya.

Tren Jual ASI

Fenomena jual-beli ASI semakin populer sejak masa pandemi COVID-19. Saat itu, para peneliti sempat menduga antibodi dalam ASI bisa membantu melawan virus, sehingga permintaan meningkat tajam di forum daring seperti Craigslist, Reddit, hingga TikTok.

Bahkan, sejumlah influencer kebugaran di media sosial menyebut ASI sebagai "suplemen alami paling anabolic" dan "protein shake terbaik untuk binaragawan."

Apakah Aman?

Meski tren ini menggiurkan secara finansial, pakar kesehatan tetap memberi peringatan. Peneliti dari Queen Mary University of London menegaskan, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan konsumsi ASI oleh orang dewasa memberikan manfaat medis nyata.

"Manfaat ASI lebih banyak ditemukan di laboratorium, bukan dari meminumnya langsung seperti membeli botol secara online," jelas laporan tersebut.

(kik/kik)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads