Manfaat Teh Hijau untuk Diet, Bakar Lemak hingga Visceral Fat
Teh hijau bukan hanya minuman menyegarkan, tetapi juga dikenal luas karena manfaat kesehatannya, terutama dalam membantu penurunan berat badan. Selama ribuan tahun, teh hijau telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meningkatkan pencernaan hingga metabolisme.
Kini, banyak studi menunjukkan bahwa kandungan dalam teh hijau dapat membantu proses pembakaran lemak, termasuk lemak berbahaya seperti visceral fat yang menyelimuti organ dalam. Inilah sejumlah manfaat teh hijau untuk diet, seperti dikutip dari Healthline.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaya Senyawa Aktif Pembakar Lemak
Teh hijau mengandung sejumlah senyawa bioaktif seperti katekin dan kafein yang berperan penting dalam proses penurunan berat badan. Katekin, terutamaepigallocatechin gallate (EGCG,merupakan antioksidan kuat yang membantu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak (fat oxidation) serta meningkatkan thermogenesis, yaitu kemampuan tubuh membakar kalori untuk menghasilkan panas.
Kafein dalam teh hijau juga bekerja sebagai stimulan yang membantu meningkatkan metabolisme serta mendorong pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke aliran darah untuk digunakan sebagai energi.
Mendukung Proses Pembakaran Lemak
Lemak disimpan dalam tubuh sebagai trigliserida dan harus dipecah menjadi asam lemak agar bisa dibakar sebagai energi, terutama saat berolahraga. Senyawa dalam teh hijau dapat mendukung proses ini dengan memperkuat kerja hormon pembakar lemak seperti norepinefrin.
EGCG dalam teh hijau diketahui membantu menghambat enzim yang memecah norepinefrin, sehingga hormon ini bertahan lebih lama dan meningkatkan proses lipolisis (pemecahan lemak). Dengan demikian, tubuh bisa lebih efisien dalam membakar lemak, bahkan saat sedang istirahat.
Menargetkan Visceral Fat
Foto: Getty Images/PrathanChorruangsak
Meningkatkan Metabolisme Saat Istirahat
Salah satu manfaat penting dari teh hijau adalah potensinya dalam meningkatkan resting metabolic rate atau jumlah kalori yang dibakar tubuh saat tidak melakukan aktivitas. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dalam keadaan istirahat, sehingga berkontribusi pada penurunan berat badan secara keseluruhan.
shincha, teh hijau Jepang saat musim semi Foto: Getty Images/iStockphoto |
Efektif Saat Berolahraga
Banyak suplemen pembakar lemak mengandung teh hijau karena efeknya yang dianggap mampu meningkatkan pembakaran lemak saat berolahraga. Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hijau (terutama matcha) sebelum olahraga dapat meningkatkan oksidasi lemak. Namun, hasil studi masih beragam, sebagian menunjukkan efek signifikan, sebagian lagi tidak menunjukkan pengaruh yang berarti.
Berapa banyak idealnya konsumsi teh hijau saat diet? Sebuah ulasan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi setidaknya 500 mg ekstrak teh hijau setiap hari selama 12 minggu dapat membantu menurunkan berat badan dan BMI. Kombinasi konsumsi teh hijau dengan diet seimbang dan olahraga teratur diyakini memberikan hasil paling efektif.
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya













































