Maisie Williams Jalani Diet 'Melelahkan' untuk Peran Baru, BB Turun 11 Kg

Aktris Maisie Williams melakukan perubahan drastis untuk perannya di serial TV terbaru, 'The New Look'. Wanita 26 tahun ini diet ketat dan memangkas rambutnya hingga nyaris botak.

Bintang 'Game of Thrones' ini turun berat badan hingga 11,3 kg untuk memerankan Catherine Dior, adik dari legenda mode Christian Dior. Maisie mengaku makan sangat sedikit dan mengubah gaya hidupnya demi peran tersebut.
"Saya makan sangat sedikit, bermeditasi sepanjang waktu, menyalakan lilin dan dupa di apartemen," katanya kepada Harper's Bazaar, seperti dikutip dari Pagesix.

Aktris berdarah Inggris ini punya tim medis profesional untuk memantau diet penurunan berat badan. Selain diet ketat, dia juga olahraga intens sebelum syuting.

Maisie Williams berpose untuk mempromosikan serial televisi Apple TV+ "The New Look" di The Langham Huntington Hotel di Pasadena, California. Foto: Willy Sanjuan/Invision/AP/Willy Sanjuan

"Saya harus bangun pukul 4 pagi untuk mulai berkeringat. Malam sebelumnya, sekitar pukul 7 atau 8 saya boleh mengonsumsi makanan asin dan sedikit minuman - seperti salmon asap dan segelas kecil wine," tuturnya.

Maisie kemudian akan berendam air panas dengan banyak garam mandi di dalamnya, dilanjutkan tidur selama tiga jam. Saat terbangun dini hari, dia akan ngemil segenggam kacang-kacangan.

Maisie mengatakan proses transformasi tubuhnya menjadi sangat kurus membawa dampak negatif terhadap tubuhnya. Dia sering kali tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

"Saya terus terbangun dan merasa seperti kelereng di dalam botol, berderak-derak. Merasa gerak tubuh dibatasi, hampir seperti kelumpuhan tidur, mimpi terjebak dan diserang, dan penglihatan mengerikan tentang pria berseragam," curhatnya.

Mimpi buruk yang dialaminya berkaitan dengan karakter yang diperankannya, Catherine Dior, yang dikenal sebagai pejuang perlawanan Prancis pada Perang Dunia II. Dalam film yang diadaptasi dari buku "Miss Dior: A Story of Courage and Couture" tersebut, sedikit membahas tentang pengalaman hidup Catherine yang ditangkap dan disiksa oleh Gestapo pada 1944 setelah bergabung dengan Kelompok Perlawanan.