Pakar Ungkap Makan Roti Bakar Tiap Hari Bisa Berisiko Masalah Kesehatan Serius

Roti bakar merupakan salah satu men sarapan populer, termasuk bagi orang Indonesia. Menyantap roti bakar dengan olesan selai atau parutan keju memang nikmat, namun ternyata ada bahaya kesehatan yang mengintai di baliknya.

Seorang ahli memperingatkan agar tidak sering-sering makan roti bakar, terutama yang sampai hangus, karena terlalu banyak mengonsumsinya bisa meningkatkan risiko kanker. Pasalnya, bagian roti yang hangus mengandung senyawa yang berisiko menyebabkan kanker, dan semakin hangus atau gelap warna roti bakar, semakin banyak kandungan senyawa tersebut.

Konsultan onkologi Profesor Robert Thomas dari rumah sakit Bedford and Addenbrookes, Inggris, telah mempelajari bagaimana gaya hidup dapat berdampak terhadap kesehatan secara keseluruhan dan kemungkinan terkena penyakit serius di kemudian hari. Makan roti bakar termasuk salah satu gaya hidup yang dapat menimbulkan risiko kanker.

"Memanggang atau membakar makanan bertepung atau bergula (seperti roti) pada suhu tinggi menghasilkan senyawa beracun yang disebut akrilamida, yang dapat merusak DNA dan memberikan tekanan besar pada sistem kekebalan tubuh, seiring berjalannya waktu," jelas Robert, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Semakin warnanya coklat gelap, semakin tinggi kandungan akrilamida," tambahnya.

Bukan hanya roti bakar, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang dibakar pun dapat menjadi faktor penyebab masalah kesehatan serius dalam jangka panjang. Maka dari itu dia menyarankan agar mengurangi konsumsi roti bakar atau makanan-makanan yang dibakar hingga gosong.

Hindari juga sarapan dengan roti bakar setiap hari, terlebih lagi, mengonsumsinya sebagai camilan. Pada dasarnya mengonsumsi apapun terlalu berlebihan dapat membahayakan kesehatan.

Roti yang dibakar atau dipanggang sebaiknya juga jangan terlalu gosong, cukup sampai berwarna kuning kecoklatan. Apabila sudah terlanjur gosong, hindari memakan bagian yang hitam.