Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Studi: Suka Begadang Bikin Orang Jadi Asosial, Enggan Bantu yang Kesusahan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 29 Agu 2022 18:01 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

It is too early for meeting. Closeup portrait sleepy young woman with wide open mouth yawning eyes closed looking bored isolated grey wall background. Face expression emotion body language
Ilustrasi kurang tidur. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Sering begadang tidak hanya berdampak pada kesehatan yang membuat tubuh jadi lemas, lesu dan tak bersemangat beraktivitas. Studi terbaru mengungkap, kurang tidur di malam hari bisa membuat seseorang jadi asosial dan gampang marah.

Studi yang dilakukan para ilmuwan University of California, Berkeley, AS, menunjukkan kebiasaan begadang bisa membuat orang kurang empati. Para 'burung hantu' ini jadi tidak punya keinginan untuk menolong orang yang sedang kesulitan, bahkan keluarga dan teman dekat.

Kondisi ini dapat terjadi karena kurang tidur di malam hari akan mengurangi aktivitas di bagian otak yang bertugas mendorong perilaku sosial. Alhasil, seseorang jadi tidak peka dengan lingkungan atau orang-orang di sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan bahwa kurang tidur bisa jadi pemicu sikap asosial, mengurangi keinginan alami manusia untuk menolong satu sama lain. Dengan begitu, semakin sering begadang, semakin rendah pula kepedulian sosial, dan jadi lebih egois," jelas penulis penelitian Profesor Matthew Walker, seperti dikutip dari The Guardian.

Penelitian yang sudah dimuat dalam jurnal PLoS Biology tersebut mengungkapkan bahwa kurang jam tidur yang sudah kronis bisa mengganggu ikatan sosial dan mengurangi perilaku altruistik, yakni sikap yang menjadikan seseorang peduli dengan lingkungan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan scan otak terhadap 160 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa jam tidur yang pendek di malam hari mengurangi aktivitas kognitif sosial pada otak yang menyebabkan seseorang jadi kurang empati.

"Kurang tidur mengurangi dorongan untuk menolong orang lain, terlepas dari apakah mereka diminta membantu atau tidak. Oleh karena itu, kekurangan jam tidur memicu perilaku asosial, sikap anti-menolong dan bertingkah sembarangan," ungkap Matthew.

Untungnya, perilaku ini bisa diperbaiki dengan meningkatkan kualitas tidur di malam hari. Prosesnya tidak serta merta menjadikan seseorang yang awalnya asosial jadi berubah lebih ramah atau suka menolong. Terlebih lagi jika itu sudah menjadi sifat bawaan yang sulit diubah.

Namun bukan tidak mungkin dilakukan meskipun memerlukan waktu yang tidak sebentar dan harus dilakukan secara bertahap. Lantas, bagaimana memperbaiki kualitas tidur di malam hari dan menghindari kebiasaan begadang? Ini beberapa caranya, simak di halaman selanjutnya.

1. Minum Susu Hangat

Menurut pakar pengobatan masalah tidur Jeanne Duffy, PhD, minum susu hangat akan memberikan efek lebih relaks. Ketika diminum sebelum tidur, efek relaks yang timbul akan membuat Anda lebih mudah terlelap. Bagaimana dengan yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu? Tidak harus selalu dengan susu. Jeanne menjelaskan, rutinitas apapun sebelum tidur yang membuat Anda merasa relaks, akan membantu Anda lebih cepat terlelap.

2. Baca Buku

Jeanne mengatakan membaca buku di tempat tidur, pada beberapa orang bisa membuat pikiran relaks dan akhirnya tertidur. Tapi membaca buku juga bisa memicu orang untuk terus membaca sampai akhir sehingga efeknya justru sebaliknya. Jika kamu ingin memakai cara ini, sebaiknya tentukan batas waktu berapa lama kamu akan membaca buku. Satu jam? Dua jam? Begitu mencapai batas, berhenti membaca buku, matikan lampu dan mulailah mencoba tidur.

"Satu hal yang mesti diperhatikan saat membaca buku sebelum tidur adalah paparan cahaya dari lampu. Jika lampu terlalu terang dan Anda lama membaca buku, lampu akan menyetel ulang jam biologis tubuh yang bisa membuat Anda sulit bangun pagi," kata Jeanne.

3. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat bisa memicu kamu lebih cepat tidur karena suhu tubuh menjadi hangat. Ketika suhu kulit meningkat dan secara perlahan-lahan menurun, tubuh akan menjadi relaks dan berada di fase bersiap-siap untuk tidur.

"Apalagi ketika disertai dengan minum secangkir teh chamomile, yang sudah dikenal dengan efek relaksasinya," tutur praktisi kesehatan holistik Carolyn Harrington.

(hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads