ADVERTISEMENT

Liputan Khusus Klinik Kecantikan Abal-abal

Risiko Filler Payudara Menurut Dokter, Bisa Sebabkan Stroke Hingga Kematian

Gresnia Arela Febriani - wolipop Senin, 22 Mar 2021 16:00 WIB
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK. Foto: Dok. Instagram @drmita.spkk
Jakarta -

Belum lama ini media sosial dihebohkan oleh kasus selebgram dan model yang menjadi korban malpraktik filler payudara. Mereka yang korban filler payudara ini bahkan sampai harus menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan suntikan yang mengandung bahan berbahaya tersebut. Berbahaya, berikut penjelasan dokter soal risiko melakukan filler payudara.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK mengatakan dirinya sudah berulang kali memberikan edukasi tentang fenomena filler payudara ini. Dia menegaskan filler payudara dan bokong tidak aman alias terlarang untuk dilakukan.

"Tentang filler payudara yang baru saja terjadi, seharusnya tidak boleh terjadi. Sebenarnya edukasi tentang ini sudah berulang-ulang saya sampaikan di akun Instagram saya pribadi, bahwa informasi seputar filler payudara dan filler pantat itu dilarang dan tidak aman. Tapi bagaimana masyarakat kita itu kalau expert atau dokter sudah melarang kan masih tidak percaya," kata dokter Mita saat dihubungi Wolipop, Sabtu (20/3/2021).

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK.Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Listya Paramita, Sp.KK. Foto: Dok. Instagram @drmita.spkk.

Dokter kecantikan itu menjelaskan efek samping penggunaan filler payudara yaitu infeksi dan kerusakan jaringan yang ada di dalamnya. Dan jika terjadi komplikasi bisa menyebabkan stroke hingga kematian.

"Efek samping yang terjadi adalah paling sering infeksi berulang-ulang sampai jaringan payudaranya rusak. Kemudian komplikasi lebih lanjut itu sebetulnya yang ditakutkan adalah ketika fillernya menyasar masuk ke pembuluh darah. Maka bisa menyumbat ke pembuluh darah, bisa menyebabkan stroke dan kematian," tuturnya.

Ia menegaskan jika filler payudara dilarang dan tidak boleh dikerjakan. "Makanya kita juga heran mengapa orang-orang pada malah ngerjain ke salon dan bukan dokter. Dokter saja melarang apalagi orang awam yang mengerjakan hal seperti itu kan bahaya banget," ujarnya.

Dokter yang aktif di Instagramnya @drmita.spkk dalam berbagi tips perawatan tubuh itu menuturkan filler hanya bisa dilakukan di area wajah. Dan perawatan filler ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten.

"Filler itu diperbolehkan hanya untuk area wajah. Jadi filler itu sesuai dengan artinya 'fill' yaitu mengisi bagian-bagian yang kosong atau perlu diperbaiki di area wajah. Misalnya di bagian dagu, pipi, pelipis, atau bawah mata. Tapi lagi-lagi harus dikerjakan oleh dokter yang berkompeten. Itu adalah tindakan medis, di wajah itu banyak banget pembuluh darah dan syaraf. Salah tusuk masuk ke pembuluh darah bisa komplikasi dan buta!" tandasnya.

(gaf/eny)