Baru 24 Tahun, Pria Ini Mengalami Kebotakan Gegara Rajin Olahraga
Olahraga berlebihan bisa membawa berbagai dampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Mulai dari dehidrasi, mood tidak stabil hingga sulit tidur.
Tapi efek yang dialami pria satu ini terbilang langka. Seorang pria di Hunan, China, mengaku kepalanya jadi botak karena terlalu banyak olahraga. Kok bisa?
Pria bernama Liu Liang ini menceritakan awal mula dia mengalami kebotakan yang terjadi dua tahun lalu. Kala itu Liu mulai rutin nge-gym demi mendapatkan bentuk tubuh idaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam bulan setelah rutin fitnes dia menyadari rambutnya banyak yang rontok. Cukup parah, sampai tahap di mana Liu merasa terganggu karena rambutnya sudah botak, padahal target pembentukan tubuhnya belum tercapai.
Seperti dikutip dari World of Buzz, pria 24 tahun ini kemudian menemui dokter spesialis kulit di Hunan Provincial Hospital of Traditional Chinese Medicine untuk mengetahui penyebabnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan kalau Liu mengalami androgenic alopecia.
Androgenic alopecia merupakan kondisi kebotakan yang bisa dialami pria maupun wanita dari usia remaja. Jenis kebotakan ini memiliki pola yang khas, ditandai dengan penipisan rambut dan mundurnya garis batas rambut pada dahi. Kebotakan ini biasanya terjadi karena faktor genetik.
Lantas apa hubungan dengan aktivitas Liu Liang yang sering olahraga?
Dr. Zhang Yu yang menangani kasus Liu menjelaskan, ketika nge-gym atau olahraga, produksi testosteron pada pria meningkat. Hormon seks pria ini kemudian diubah menjadi dihydrotestosterone atau biasa disingkat DHT. Sejenis hormon androgen yang memicu perkembangan karakteristik pria seperti pertumbuhan rambut pada dada, lengan dan kaki, suara jadi lebih dalam hingga massa otot yang meningkat. Singkatnya, hormon DHT punya efek lebih kuat daripada testosteron.
DHT seharusnya berperan penting terhadap tubuh untuk pertumbuhan rambut di beberapa area seperti ketiak, kumis dan jenggot. Tapi pada sejumlah orang, DHT justru meningkatkan risiko kebotakan lebih cepat, yang disebabkan oleh faktor genetik.
Pada kasus Liu Liang, olahraga meningkatkan produksi DHT, dan jika dilakukan terlalu sering justru jadi berlebihan. Setelah mendapat penjelasan dari dokter Liu pun berhenti olahraga dan mulai memperbaiki kondisinya dengan konsumsi obat-obatan China dan perawatan akupunktur. Rambutnya pun kembali tumbuh.
Namun kebotakan kembali terjadi saat Liu mulai fitnes lagi awal tahun ini. Akhirnya dia memutuskan menjalani transplantasi rambut karena sepertinya punya tubuh ideal dan bugar sudah jadi prioritas baginya.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
6 Detox Water untuk Diet: Turunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'











































