Kisah Sedih Remaja Bunuh Diri Karena Takut Hilang Kebebasan Selama Lockdown
Minggu, 23 Agu 2020 16:00 WIB
Hingga kini, pandemi Corona masih menimbulkan keresahan bahkan bagi mereka yang tidak terpapar atau terpengaruh virus. Seorang remaja pun dikabarkan melakukan percobaan bunuh diri karena kekhawatirannya akan hidup dengan COVID-19. Sayangnya setelah berusaha diselamatkan paramedis, gadis 19 tahun tersebut tidak bisa bertahan. Orang-orang terdekat kini mengenang gadis yang dikenal cantik dalam luar itu dengan melakukan penggalangan dana.
Emily Owen asal Inggris meninggal setelah keluarga memutuskan untuk menghentikan alat-alat untuk menunjang hidupnya. Emily diketahui melakukan percobaan bunuh diri beberapa hari sebelumnya setelah meninggalkan pesan bernada depresif di Facebook. Sebelumnya Emily memang tengah menjalani isolasi mandiri karena salah satu saudarinya mengalami batuk.
Ayah Emily, Timothy Owen, menjelaskan di pengadilan bahwa Emily pernah sempat mengaku ingin jalan-jalan di sekitar daerah tempat tinggal mereka sebelum pindah rumah. Namun orangtuanya melarang karena keluarga sedang menjalani lockdown. Tampaknya Emily tidak bisa mengatasi perasaan terkenannya karena adanya batasan untuk hidup bebas dan mandiri lalu memutuskan mengakhiri hidup.
![]() |
"Pandemi COVID-19 dimulai dan ini menyebabkan Emily punya banyak keresahan dan tekanan. Dia khawatir tidak akan bisa keluar, tidak akan punya kebebasan dan kemandirian,"
"Dia tidak bisa mengatasi dunia yang jadi tertutup dan rencana-rencana yang tertunda, dan terjebak di dalam. Itu menakutkan bagi dia," kata pihak keluarga dilansir Dailymail.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, keluarga menggambarkan Emily sebagai gadis yang cantik, lucu, berbakat, dan sedikit gila untuk orangtua dan saudari-saudarinya. Mereka juga mengungkap bahwa empat tahun lalu Emily didiagnosa autisme dan memang sering kesulitan berbaur dan merasa nyaman dengan norma-norma di sekitarnya.
![]() |
"Dia tidak ingin orang tahu tentang itu tapi sekarang dia sudah tidak ada kami ingin orang-orang tahu bahwa autisme datang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Walaupun dia bisa menyelesaikan sekolah, pergi kuliah, menyelesaikan magang dan mulai bekerja di King's Arms. Tolong kalian saling menjaga, jadilah orang yang baik karena kamu tidak pernah tahu apa yang ada dalam hidup orang," tulis keluarga.
Emily yang telah mendaftarkan diri untuk organ donor sejak berusia 12 tahun itu pun tak hanya dikenang keluarga tapi tempatnya bekerja. Sebagai tribut kepada Emily, mereka melakukan penggalangan dana untuk sebuah klinik kesehatan mental lokal.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikologi, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(ami/ami)