Bukan 18 Tahun, Ini Usia di Mana Orang Benar-benar Jadi Dewasa
Rahmi Anjani - wolipop
Jumat, 22 Mar 2019 08:15 WIB
Jakarta
-
Setelah umur 18 tahun, seseorang sudah dianggap dewasa. Tapi sebenarnya otak kita belum berkembang sempurna. Hal tersebut diungkap para peneliti beberapa waktu ini. Dikatakan jika manusia baru benar-benar dewasa di usia 30an. Masih merasa seperti remaja meski sudah berumur kepala dua? Ternyata itu bukan salah Anda.
Orang dewasa dianggap telah bisa membedakan mana yang benar dan salah. Karena itu, mereka sudah dibiarkan mengambil keputusan sendiri sekaligus diminta pertanggungjawaban setelah berusia 18. Namun para peneliti mengatakan jika pada usia 18 bahkan 20an, otak masih melakukan mengalami sejumlah perubahan besar. Karena itu, banyak orang muda di usia 20an yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
Profesor Peter Jones dari Universitas Cambridge Inggris mengatakan bahwa transisi dari masa kecil ke masa dewasa bisa lebih kompleks. Hal tersebut bisa disebabkan karena sistem edukasi, kesehatan, dan hukum yang menuntut orang-orang demikian.
"Aku pikir sistem beradaptasi pada apa yang tidak terlihat di depan mata, bahwa orang-orang seperti kepompong yang menjadi seekor kupu-kupu. Tidak ada masa kecil lalu masa dewasa. Orang-orang berada dalam sebuah jalur mereka berada di sebuah lintasan," Profesor Peter Jones dari Universitas Cambridge.
Namun kemampuan berkembang menjadi dewasa bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Sistem edukasi yang fokus pada grup dari pada individual bisa menjadi penyebabnya. ProfesorDanielGeschwind dari University of California Amerika Serikat mengungkap demikian. "Ini adalah pertanyaan besar di luar sains. Ada lintasan individual... perkembangan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Tapi ini berbeda dari individu ke individu lain," kata Daniel. (ami/ami)
Orang dewasa dianggap telah bisa membedakan mana yang benar dan salah. Karena itu, mereka sudah dibiarkan mengambil keputusan sendiri sekaligus diminta pertanggungjawaban setelah berusia 18. Namun para peneliti mengatakan jika pada usia 18 bahkan 20an, otak masih melakukan mengalami sejumlah perubahan besar. Karena itu, banyak orang muda di usia 20an yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
Profesor Peter Jones dari Universitas Cambridge Inggris mengatakan bahwa transisi dari masa kecil ke masa dewasa bisa lebih kompleks. Hal tersebut bisa disebabkan karena sistem edukasi, kesehatan, dan hukum yang menuntut orang-orang demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kemampuan berkembang menjadi dewasa bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Sistem edukasi yang fokus pada grup dari pada individual bisa menjadi penyebabnya. ProfesorDanielGeschwind dari University of California Amerika Serikat mengungkap demikian. "Ini adalah pertanyaan besar di luar sains. Ada lintasan individual... perkembangan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Tapi ini berbeda dari individu ke individu lain," kata Daniel. (ami/ami)
Home & Living
Bikin Natal Lebih Ceria, Lampu Hias Ini Cocok Jadi Dekorasi Natalmu!
Home & Living
Rekomendasi 3 Hampers Natal Eksklusif yang Siap Bikin Momen Kamu Makin Spesial!
Home & Living
Rekomendasi 3 Dekorasi Natal Simple tapi Bikin Rumah Auto Hangat!
Health & Beauty
Skincare Set Ini Layak Jadi Hadiah Natal untuk Orang Terdekatmu
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Most Popular
1
8 Gaya Bilqis Anak Ayu Ting-ting yang Beranjak Remaja, Didoakan Satu Indonesia
2
Ramalan Zodiak 19 Desember: Sagitarius Beda Pendapat, Libra Diminta Mengalah
3
Makna Tersembunyi di Balik Foto Kartu Natal Kate Middleton & Pangeran William
4
Kasus Plagiat NewJeans-ILLIT Meledak, Fanbase Team Bunnies Digugat Rp 1,1 M
5
7 Artis Indonesia yang Ngaku Operasi Payudara, Terbaru Denada
MOST COMMENTED











































