Doyan Alpukat? Kamu Bisa Dibayar Rp 4,4 Juta untuk Makan Buah Ini Tiap Hari
Hestianingsih - wolipop
Kamis, 30 Agu 2018 12:50 WIB
Jakarta
-
Ada kabar gembira untuk Anda yang doyan makan alpukat. Empat universitas di Amerika Serikat sedang mencari para penggemar alpukat untuk dijadikan bahan penelitian.
Selain mendapatkan pasokan alpukat gratis setiap hari, voluntir yang bersedia ikut penelitian juga akan dibayar. Ya. Dibayar hanya untuk makan alpukat.
Empat universitas dari Loma Linda University, Penn Statem Tufts University dan University of California, berkolaborasi mengadakan penelitian untuk mengetahui manfaat alpukat bagi kesehatan secara menyeluruh. Untuk itu, mereka memerlukan responden yang bisa makan alpukat setiap hari.
Seperti dikutip dari CNN, penelitian bertajuk 'The Habitual Diet and Avocado Trial' ini membutuhkan 1.000 partisipan untuk membantu mereka mencari tahu, apakah alpukat benar-benar berkhasiat membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Alpukat, Buah Creamy nan Lezat yang Bantu Turunkan Berat Badan
Selama ini, alpukat dipercaya sebagai sumber lemak sehat yang baik bagi jantung, juga mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Tapi di sisi lain alpukat juga memiliki kadar lemak sangat tinggi, meskipun kandungan lemaknya sehat.
"Karena alpukat mengandung lemak paling tinggi dibandingkan buah lainnya, sepertinya tidak logis jika berpikir mereka benar-benar bisa membantu mengikis lemak di perut," demikian ditulis universitas Loma Linda.
Penelitian yang dikepalai Dr. Joan Sabate, direktur Center for Nutrition, Lifestyle and Disease Prevention di Loma Linda, akan menganalisa apakah benar makan satu butir alpukat setiap hari bisa mengurangi lemak di area perut. Penelitiannya sendiri disponsori oleh Hass Avocado Board.
Tak hanya meneliti efek alpukat terhadap lemak tubuh, tapi juga kesehata secara keseluruhan terutama yang bersangkutan dengan penyakit kardiovaskular. Lantas, apa saja tugas responden yang terlibat.
Baca Juga: Fakta Kesehatan Tentang Alpukat yang Belum Tentu Anda Tahu
Setiap universitas harus mencari 250 orang penggemar alpukat yang bersedia makan satu atau dua alpukat sehari, selama enam bulan. Partisipan penelitian harus berusia 25 tahun atau lebih dan memiliki lingkar pinggang 35 - 40 inci.
Partisipan juga harus mau menjalani kunjungan klinis ke kampus, pemeriksaan MRI perut dan pertemuan diet setiap bulannya. Penelitian tidak boleh diikuti oleh wanita hamil, menyususi atau sedang dalam program punya anak.
Di akhir penelitian, setiap partisipan akan menerima kompensasi sebesar USD 300 atau sekitar Rp 4,4 juta dan 24 butir alpukat untuk dinikmati. Tertarik? (hst/hst)
Selain mendapatkan pasokan alpukat gratis setiap hari, voluntir yang bersedia ikut penelitian juga akan dibayar. Ya. Dibayar hanya untuk makan alpukat.
Empat universitas dari Loma Linda University, Penn Statem Tufts University dan University of California, berkolaborasi mengadakan penelitian untuk mengetahui manfaat alpukat bagi kesehatan secara menyeluruh. Untuk itu, mereka memerlukan responden yang bisa makan alpukat setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Alpukat, Buah Creamy nan Lezat yang Bantu Turunkan Berat Badan
Selama ini, alpukat dipercaya sebagai sumber lemak sehat yang baik bagi jantung, juga mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Tapi di sisi lain alpukat juga memiliki kadar lemak sangat tinggi, meskipun kandungan lemaknya sehat.
Foto: Istimewa |
"Karena alpukat mengandung lemak paling tinggi dibandingkan buah lainnya, sepertinya tidak logis jika berpikir mereka benar-benar bisa membantu mengikis lemak di perut," demikian ditulis universitas Loma Linda.
Penelitian yang dikepalai Dr. Joan Sabate, direktur Center for Nutrition, Lifestyle and Disease Prevention di Loma Linda, akan menganalisa apakah benar makan satu butir alpukat setiap hari bisa mengurangi lemak di area perut. Penelitiannya sendiri disponsori oleh Hass Avocado Board.
Tak hanya meneliti efek alpukat terhadap lemak tubuh, tapi juga kesehata secara keseluruhan terutama yang bersangkutan dengan penyakit kardiovaskular. Lantas, apa saja tugas responden yang terlibat.
Baca Juga: Fakta Kesehatan Tentang Alpukat yang Belum Tentu Anda Tahu
Setiap universitas harus mencari 250 orang penggemar alpukat yang bersedia makan satu atau dua alpukat sehari, selama enam bulan. Partisipan penelitian harus berusia 25 tahun atau lebih dan memiliki lingkar pinggang 35 - 40 inci.
Foto: iStock |
Partisipan juga harus mau menjalani kunjungan klinis ke kampus, pemeriksaan MRI perut dan pertemuan diet setiap bulannya. Penelitian tidak boleh diikuti oleh wanita hamil, menyususi atau sedang dalam program punya anak.
Di akhir penelitian, setiap partisipan akan menerima kompensasi sebesar USD 300 atau sekitar Rp 4,4 juta dan 24 butir alpukat untuk dinikmati. Tertarik? (hst/hst)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Nggak Cuma Enak Jadi Camilan, Dark Chocolate Juga Bisa Memperlambat Penuaan
Most Popular
1
Momen Langka! Gwyneth Paltrow Tampil Bersama Apple & Moses di Karpet Merah
2
Foto Kejutan Ultah ke-27 Natasha Wilona, Masih Pakai Piyama & Tanpa Makeup
3
Foto: Sydney Sweeney Seksi ala Marilyn Monroe di Karpet Merah The Housemaid
4
Fashion Korea 2025 Paling Viral: Celana Sagging Cortis & Labubu Rose BLACKPINK
5
Viral Sound Ayu Ting Ting Ya Allah Lindungi Bilqis, Ini Kisah di Baliknya
MOST COMMENTED












































Foto: Istimewa
Foto: iStock