Duh! Orangtua Bisa Habiskan Rp 66 Juta Per Bulan untuk Beli Mainan Anak
Hestianingsih - wolipop
Kamis, 30 Mar 2017 16:20 WIB
New South Wales
-
Orangtua senang memanjakan anak-anaknya dengan membelikan mainan yang mereka inginkan. Beberapa orangtua juga rela memberikan mainan dengan teknologi terbaru demi membahagiakan anak kesayangan. Tahukah Anda, bahwa kebiasaan membelikan mainan untuk anak bisa jadi pemborosan?
Usia mainan biasanya tidak terlalu lama bagi anak-anak untuk memainkannya. Mulai dari boneka, robot-robotan, replika mobil hingga permainan rumah tangga seperti memasak dan menyapu umumnya hanya menarik perhatian mereka dalam waktu singkat. Ketika bosan, mainan biasanya tidak dimainkan lagi dan berakhir di gudang atau kotak penyimpanan.
Sebuah survei di Australia menemukan bahwa para orangtua menghabiskan uang hingga USD 5000 atau sekitar Rp 66 juta per bulan, membeli benda-benda kurang penting dan hiburan untuk anak mereka. Survei yang diadakan Purposit itu juga mengungkap 73 persen orangtua bisa merogoh kocek hingga Rp 10 jutaan setiap bulannya.
Hasil penelitian ini bahkan mengejutkan pendiri Purposit sendiri, Johanna Kollman. Ia mengaku kaget dengan temuan survei dan yakin kalau para orangtua sebenarnya bisa berhemat lebih dari Rp 10 juta per bulan jika bisa menahan hasrat untuk berbelanja mainan anak.
"Sangat penting untuk mulai menahan diri, terutama saat memberikan hadiah, dan memikirkan apa yang benar-benar diperlukan," ujar Johanna seperti dikutip dari Daily Mail.
Johanna cukup paham, berkata 'tidak' kepada anak merupakan tantangan yang cukup berat bagi para orangtua. Tapi menurutnya penting untuk menentukan batasan apa saja benda-benda yang bisa mereka dapat dan dinilai penting.
Jika ingin membelikan mainan, disarankan pilih yang sekiranya bertahan lama, tidak membuat cepat bosan atau setidaknya bisa diturunkan ke adik maupun anak kerabat yang lebih muda. Mainan yang dibeli juga sebaiknya yang bermanfaat bagi perkembangan motorik juga kognitif anak.
Anda pun bisa memberikan permainan yang menyenangkan untuk anak tanpa harus membeli di toko mainan dengan harga selangit. Caranya dengan membuat mainan sendiri dengan bahan-bahan rumahan yang ada. Misalnya membuat play dough dari bahan makanan, bermain warna dengan pewarna makanan atau mewarnai menggunakan cat air dan kuas di kertas daur ulang. Tertarik mencobanya? (hst/hst)
Usia mainan biasanya tidak terlalu lama bagi anak-anak untuk memainkannya. Mulai dari boneka, robot-robotan, replika mobil hingga permainan rumah tangga seperti memasak dan menyapu umumnya hanya menarik perhatian mereka dalam waktu singkat. Ketika bosan, mainan biasanya tidak dimainkan lagi dan berakhir di gudang atau kotak penyimpanan.
Foto: Thinkstock |
Sebuah survei di Australia menemukan bahwa para orangtua menghabiskan uang hingga USD 5000 atau sekitar Rp 66 juta per bulan, membeli benda-benda kurang penting dan hiburan untuk anak mereka. Survei yang diadakan Purposit itu juga mengungkap 73 persen orangtua bisa merogoh kocek hingga Rp 10 jutaan setiap bulannya.
Hasil penelitian ini bahkan mengejutkan pendiri Purposit sendiri, Johanna Kollman. Ia mengaku kaget dengan temuan survei dan yakin kalau para orangtua sebenarnya bisa berhemat lebih dari Rp 10 juta per bulan jika bisa menahan hasrat untuk berbelanja mainan anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: ilustrasi/thinkstock |
Johanna cukup paham, berkata 'tidak' kepada anak merupakan tantangan yang cukup berat bagi para orangtua. Tapi menurutnya penting untuk menentukan batasan apa saja benda-benda yang bisa mereka dapat dan dinilai penting.
Jika ingin membelikan mainan, disarankan pilih yang sekiranya bertahan lama, tidak membuat cepat bosan atau setidaknya bisa diturunkan ke adik maupun anak kerabat yang lebih muda. Mainan yang dibeli juga sebaiknya yang bermanfaat bagi perkembangan motorik juga kognitif anak.
Anda pun bisa memberikan permainan yang menyenangkan untuk anak tanpa harus membeli di toko mainan dengan harga selangit. Caranya dengan membuat mainan sendiri dengan bahan-bahan rumahan yang ada. Misalnya membuat play dough dari bahan makanan, bermain warna dengan pewarna makanan atau mewarnai menggunakan cat air dan kuas di kertas daur ulang. Tertarik mencobanya? (hst/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
11 Sayuran yang Bagus untuk Diet, Kenyang Tahan Lama
Cara Membedakan Lapar Asli dan Lapar Emosional, Penting Saat Diet
Dilraba Dilmurat Ungkap Cara Turunkan Berat Badan untuk Film, Tuai Perdebatan
5 Sayuran yang Lebih Sehat saat Dimasak, Menurut Ahli Gizi
Tren Diet dengan Kopi Americano, Benarkah Bisa Turunkan Berat Badan?
Most Popular
1
Kisah Hidup Zhang Xin, dari Buruh Pabrik Jadi Wanita Terkaya Dunia
2
Ramalan Zodiak 6 Desember: Aries Atur Pengeluaran, Taurus Jangan Boros
3
Ini Rahasia Rambut Sehat Berkilau Tasya Farasya dan Davina Karamoy
4
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
5
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
MOST COMMENTED












































Foto: Thinkstock
Foto: ilustrasi/thinkstock