Pentingnya Makan Teratur untuk Cegah Obesitas
Hestianingsih - wolipop
Rabu, 10 Agu 2016 13:33 WIB
Jakarta
-
Melewatkan sarapan atau telat makan siang dari waktu biasanya mungkin hanya dianggap sebagai kebiasaan buruk yang sepele. Tapi jika terlalu sering makan tidak teratur, tidak hanya sakit maag yang akan Anda alami tapi juga berpotensi meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.
Jurnal Proceedings of the Nutrition Society memuat dua makalah yang menyebutkan bahwa tidak hanya apa yang Anda makan berpengaruh terhadap kesehatan, tapi juga waktu makan. Ketika Anda terbiasa makan tidak teratur, risiko obesitas, hipertensi dan diabetes tipe 2 akan lebih tinggi.
Salah satu makalah menganalisa pola makan orang dari berbagai negara dan menemukan adanya kaitan antara obesitas dan kebiasaan makan lebih banyak kalori di malam hari. Sementara makalah lainnya menunjukkan orang yang makan enam kali sehari secara konsisten, tingkat kolesterol dan insulinnya lebih baik ketimbang mereka yang frekuensi makannya tidak teratur; misalnya terkadang tiga kali sehari namun di hari lainya bisa enam atau sembilan kali sehari.
"Kami menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kalori dalam waktu yang sama dari hari ke hari lebih kecil kemungkinan obesitas daripada orang yang makannya tidak teratur, meskipun mereka mengonsumsi kalori lebih banyak," kata Gerda Pot, PhD, dosen tamu di divisi Diabetes and Nutritional Sciences, King's College, London, Inggris, seperti dikutip dari Health.
Baca Juga: 25 Padu Padan Tampil Stylish dengan Kain Indonesia
Para peneliti berkesimpulan, frekuensi makan teratur/tidak teratur bisa berpengaruh terhadap berat badan karena metabolisme cukup erat kaitannya dengan ritme sirkadian tubuh. Sebagian besar proses metabolisme seperti nafsu makan, penceraan dan metabolisme lemak, kolesterol serta glukosa mengikuti pola yang terus berulang setiap 24 jam.
"Makan tidak teratur bisa memengaruhi jam biologis tubuh dan gangguan itu mungkin saja memicu kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya," jelas Gerda.
Peneliti yang menerbitkan makalah tersebut belum menjelaskan secara rinci seberapa signifikan pengaruh makan teratur/tidak teratur terhadap kesehatan tubuh. Namun analisa ini patut dijadikan pengingat bahwa jam makan yang tidak teratur bisa mengganggu ritme sirkadian dan meningkatkan risiko obesitas.
Jadi sangat disarankan Anda menyantap sarapan, makan siang dan makan malam Anda tepat waktu dan dalam jam yang sama. Jika pekerjaan tidak memungkinan untuk selalu makan teratur, setidaknya siapkan makanan 'cadangan' yang bisa Anda lahap kapan dan di mana saja. (hst/hst)
Jurnal Proceedings of the Nutrition Society memuat dua makalah yang menyebutkan bahwa tidak hanya apa yang Anda makan berpengaruh terhadap kesehatan, tapi juga waktu makan. Ketika Anda terbiasa makan tidak teratur, risiko obesitas, hipertensi dan diabetes tipe 2 akan lebih tinggi.
Salah satu makalah menganalisa pola makan orang dari berbagai negara dan menemukan adanya kaitan antara obesitas dan kebiasaan makan lebih banyak kalori di malam hari. Sementara makalah lainnya menunjukkan orang yang makan enam kali sehari secara konsisten, tingkat kolesterol dan insulinnya lebih baik ketimbang mereka yang frekuensi makannya tidak teratur; misalnya terkadang tiga kali sehari namun di hari lainya bisa enam atau sembilan kali sehari.
![]() |
"Kami menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kalori dalam waktu yang sama dari hari ke hari lebih kecil kemungkinan obesitas daripada orang yang makannya tidak teratur, meskipun mereka mengonsumsi kalori lebih banyak," kata Gerda Pot, PhD, dosen tamu di divisi Diabetes and Nutritional Sciences, King's College, London, Inggris, seperti dikutip dari Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti berkesimpulan, frekuensi makan teratur/tidak teratur bisa berpengaruh terhadap berat badan karena metabolisme cukup erat kaitannya dengan ritme sirkadian tubuh. Sebagian besar proses metabolisme seperti nafsu makan, penceraan dan metabolisme lemak, kolesterol serta glukosa mengikuti pola yang terus berulang setiap 24 jam.
"Makan tidak teratur bisa memengaruhi jam biologis tubuh dan gangguan itu mungkin saja memicu kenaikan berat badan dan risiko kesehatan lainnya," jelas Gerda.
![]() |
Peneliti yang menerbitkan makalah tersebut belum menjelaskan secara rinci seberapa signifikan pengaruh makan teratur/tidak teratur terhadap kesehatan tubuh. Namun analisa ini patut dijadikan pengingat bahwa jam makan yang tidak teratur bisa mengganggu ritme sirkadian dan meningkatkan risiko obesitas.
Jadi sangat disarankan Anda menyantap sarapan, makan siang dan makan malam Anda tepat waktu dan dalam jam yang sama. Jika pekerjaan tidak memungkinan untuk selalu makan teratur, setidaknya siapkan makanan 'cadangan' yang bisa Anda lahap kapan dan di mana saja. (hst/hst)
Home & Living
Bikin Suasana Natal Makin Hangat! Sentuhan Dekorasi Lampu Natal Ini Bikin Sudut Rumah Estetis
Fashion
Mau Tampil Cantik Saat Natal? Pilihan Baju Ini Bisa Bikin Kamu Tampil Elegan
Fashion
Tampil Kompak dan Hangat di Hari Natal dengan Family Set Maroon Favorit!
Home & Living
Pohon Natal Pop Up Portable Full Set: Solusi Dekorasi Natal Cepat & Tanpa Ribet!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Sering Memar Tanpa Sebab? Ini 10 Penyebabnya Menurut Ahli Kesehatan
Pahami Jam Makan yang Baik untuk Diet, dari Sarapan sampai Makan Malam
Ini Sayuran Paling Sehat Menurut Sains, Rendah Kalori Bisa untuk Diet
Angelina Jolie Buka-bukaan soal Mastektomi, Perlihatkan Bekas Operasi di Dada
Johnson & Johnson Dihukum Bayar Rp 628 M Terkait 2 Wanita Kena Kanker Ovarium
Most Popular
1
8 Potret Shandy Aulia yang Gaya Hidup Mewahnya Jadi Sorotan
2
Adu Gaya Suzy, Park Bo Gum, dan V BTS Bersinar di Acara Akhir Tahun CELINE
3
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
4
Momen Manis Tasya Farasya & Mantan Suami Ambil Rapor Anak
5
Dateability, Kencan Online Inklusif untuk Difabel dan Pengidap Sakit Kronis
MOST COMMENTED













































