Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Move On Pasca Liburan

Social Jet Lag, Saat Karyawan Masih Betah Liburan di Minggu Pertama Kerja

Hestianingsih - wolipop
Rabu, 06 Jan 2016 11:53 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Thinkstock
Jakarta - Libur panjang akhir tahun bagi sebagian besar karyawan telah usai. Pekan ini pun menandai dimulainya kembali aktivitas 'normal' bagi para pekerja maupun anak sekolah.

Mengamati di social media, tak sedikit pekerja yang 'mengeluhkan' waktu liburan mereka masih kurang lama. Ada pula yang berharap bisa mendapat cuti lagi sehingga muncul meme parodi yang memplesetkan brand fashion Massimo Dutti, menjadi Massimo Cuti. Sementara di Twitter banyak bermunculan postingan dengan tagar #backtoworkblues, 'post vacation hangover' atau ada yang menyebutnya First Monday of 2016 Blues.  

Tubuh yang merasa lemas, tidak bersemangat dan mengantuk memang kerap menghinggapi mereka yang masuk kerja di minggu-minggu pertama setelah lama liburan. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah 'social jet lag', yaitu ketika jadwal tidur Anda berubah selama liburan; Anda mungkin bangun lebih siang dari biasanya karena tidur lebih malam untuk mengurusi segala persiapan Natal, liburan keluarga maupun Tahun Baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Dr. Till Roenneberg, profesor dari Institute of Medical Psychology di University of Munich, Jerman, kebiasaan tidur malam-bangun siang selama liburan memengaruhi ritme sirkadian tubuh dan membuat Anda jadi terbiasa dengan rutinitas 'temporer' tersebut. Akibatnya giliran tiba hari kerja dan harus bangun lebih awal dengan 'dipaksa' jam alarm, Anda merasakan lelah, ingatan berkurang dan respon terhadap sesuatu pun melambat.

Social jet lag merupakan hal normal yang bisa terjadi pada setiap orang, menurut Dr. Angelos Halaris seperti dikutip dari CNN. Profesor ilmu kejiwaan di Loyola University, Illinois, Amerika Serikat ini mengatakan ada berbagai faktor selain jam tidur yang menyebabkan Anda lemas dan malas masuk kerja.

"Selama liburan Natal dan Tahun Baru Anda cenderung lupa diri mulai dari makan terlalu banyak, minum berlebihan dan kurang tidur. Semua itu yang membuat Anda berada pada tahap lemas pasca liburan," ujar Dr. Angelos.

Dikejar deadline, harus membalas email-email pekerjaan yang sempat terbengkalai selama liburan, pertemuan bisnis belum lagi rapat tahunan pun memperparah terjadinya social jet lag maupun post vacation hangover yang dialami.

Belum lagi jika kenangan-kenangan manis saat liburan masih terpampang nyata di ingatan. Hal ini juga yang membuat kondisi emosional seseorang pasca liburan jadi labil, bahkan tak menutup kemungkinan menyebabkan stres ringan. (hst/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads