Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tak Hanya Kulit, Mata pun Bisa Terbakar Sinar UV. Kenali Gejalanya!

Hestianingsih - wolipop
Selasa, 20 Agu 2013 07:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Efek buruk sinar matahari bisa membuat kulit terbakar, bahkan memicu kanker kulit. Sebagian besar orang sudah tahu akan hal itu. Mengoleskan sunblock ke wajah dan tubuh pun menjadi cara paling umum untuk melindungi kulit dari paparan ultraviolet.

Tapi mungkin belum banyak yang tahu kalau dampak negatif sinar matahari juga bisa mengenai mata. Dan itu seringkali terabaikan oleh manusia. Survei yang dilakukan American Optometric Association menemukan, 35 persen orang tidak waspada dengan risiko radiasi UV yang mengenai mata mereka. Baik orang dewasa maupun anak-anak saat ini berisiko tinggi mengalami sunburn eye, atau mata yang terbakar sinar matahari.

Terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama dan terus menerus bisa menimbulkan masalah pada mata. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Apa gejalanya saat mata mengalami sunburn? Gejalanya mulai dari mata kemerahan, iritasi, berair, perih dan gatal seperti ada pasir atau debu di mata. Sunburn eyes juga biasanya ditandai dengan pandangan mata yang kabur dan kehilangan penglihatan sementara. Banyak orang salah mengira gejala ini disebabkan terlalu banyak klorin atau air laut yang masuk saat berenang. Tapi gejalanya sebenarnya cukup berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mata yang terbakar matahari terasa berpasir, seperti ada debu di dalamnya. Sedangkan kalau mata Anda terkena banyak klorin atau air laut, biasanya terasa tidak nyaman, tapi tidak sakit," ujar Jan Bergmanson, OD, PhD, profesor di University of Houston College of Optometry, Houston, Texas, seperti dikutip dari Galtime.

Perlu diingat, paparan sinar matahari mungkin tidak menimbulkan efek yang langsung terasa pada mata. Tapi bersifat kumulatif yang dampaknya baru dirasakan dalam waktu lama. Jika tidak dicegah, risiko gangguan pada mata akan lebih tinggi di kemudian hari. Efek jangka panjang itu bisa berupa katarak, tumor jinak bahkan kanker kulit di kelopak mata dan jaringan kulit di sekitarnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah sunburn eyes? The American Oprometric Association merekomendasikan Anda selalu memakai sunglasses yang memiliki lapisan UV dan topi lebar. Pilih kacamata hitam yang memiliki lapisan perlindungan terhadap sinar matahari sebesar 75 hingga 90 persen, dan mampu mem-block sinar 95 persen sinar UV A dan 99 persen UV B. Kacamata sebaiknya dikenakan setiap Anda keluar rumah, bahkan saat cuaca mendung sekalipun.

Memakai lensa kontak warna juga bisa jadi solusi, meskipun efeknya tidak sebagus kacamata hitam. Dr. Jan menyarankan untuk memakai lensa kontak abu-abu, khususnya saat menyetir. Warna abu-abu bisa mengurangi intensitas paparan sinar UV yang masuk ke mata dibandingkan warna lain.

Lalu apa yang bisa dialkukan jika sudah terkena sunburn eyes? Sebisa mungkin hindari beraktivitas di luar ruangan dan gunakan obat tetes mata yang berfungsi melapisi permukaan mata untuk meringankan iritasi. Jika efeknya masih ringan, gejala sunburn biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu. Tapi bila tak kunjung sembuh, rasa sakit bertambah dan gejalanya memburuk, segera periksa ke spesialis mata untuk diberi penanganan lebih lanjut.

(hst/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads