Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tidur Berlebihan Bisa Sebabkan Stroke

Eya Ekasari - wolipop
Kamis, 12 Mei 2011 18:10 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Jakarta - Selama ini yang banyak dipermasalahkan orang adalah bahaya kurang tidur. Tapi tidur berlebihan juga berbahaya bagi tubuh salah satunya bisa membuat tubuh menjadi lelah dan berisiko terkena stroke.

Banyak orang berpikir tidur berlebih saat akhir pekan merupakan bonus bagi tubuh, sehingga orang berusaha untuk menikmati hal tersebut dan berpikir akan merasa lebih baik setelahnya. Tetapi menurut, Dr Daniel Kripke, direktur Scripps Clinic Sleep Center di La Jolla, California mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur saat akhir pekan tidak akan membuat seseorang merasa lebih baik.

"Orang yang tidak mendapatkan tidur cukup baik itu kurang atau berlebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas, perubahan berat badan, penurunan produktivitas serta terganggunya sistem kekebalan tubuh," ujar Kripke, seperti dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang biasa tidur sedikit pada hari kerja (sekitar 5 jam) dan tidur berlebih saat akhir pekan yaitu lebih dari 8 jam, akan merasa lelah pada beberapa fungsi tubuhnya sehingga membutuhkan waktu peregangan yang lebih lama ketika bangun tidur. Hal ini biasanya dinamakan 'sleep drunkenness'.

"Jika 'sleep drunkenness' sangat parah bisa membuat orang sulit untuk mengambil keputusan. Tapi untuk kasus yang umum membuat orang pusing saat bangun," ujar Dr Lisa Shives, direktur medis di Northshore Sleep Medicine in Evanston, Illinois.

Pada tahun 2007, sebuah penelitian di Finlandia menemukan risiko kematian meningkat sekitar 20 persen untuk orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam. Pada tahun yang sama, studi di Inggris menemukan orang yang tidur 5 jam atau kurang dan mereka yang tidur lebih dari 8 jam juga menghadapi peningkatan risiko. Studi lain menunjukkan orang yang rutin tidur lebih dari delapan jam per malam berisiko lebih besar terkena stroke daripada yang lain dengan kurang tidur.

Faktor yang memungkinkan seseorang tidur berlebihan atau hipersomnia adalah memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga tidak bisa mengatur jadwal tidur dengan baik. Serta diperkirakan faktor genetik juga memainkan peranannya.

(eya/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads