Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Punk Hingga Glamor, Ketika Tenun Diolah 4 Desainer Mitra CTI di JFW 2026

Daniel Ngantung - wolipop
Kamis, 30 Okt 2025 19:11 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Model mengenakan busana koleksi Moral di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Selasa (29/10/2025).
Koleksi Moral dalam peragaan 'Liminal' persembahan Cita Tenun Indonesia (CTI) di Jakarta Fashion Week 2026.(Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Tenun luwes mengikuti perubahan zaman, waktu, dan tren. Di tangan empat desainer dan jenama yang digandeng Cita Tenun Indonesia (CTI) untuk perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, tenun 'disulap' menjadi busana dengan beragam pernyataan gaya tanpa meninggalkan akarnya sebagai wastra yang sarat filosofi.

Karya mereka menghiasi panggung JFW 2026 hari ketiga, Rabu (29/10/2029), dalam presentasi yang bertajuk 'Liminal'. Didirikan pada 28 Agustus 2008, CTI sebagai organisasi nirlaba yang bermisi melestarikan tenun Nusantara, selain aktif terjun ke daerah terpencil, juga rutin berpartisipasi di berbagai kegiatan mode, termasuk JFW. Di setiap kesempatan berbeda, perkumpulan yang digagas oleh Okke Hatta Rajasa ini melibatkan perancang lintas generasi dengan karakter desain yang berbeda-beda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sjamsidar Isa, salah satu pengurus CTI yang juga ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), mengatakan, keterlibatan desainer sangat krusial sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan tenun sehingga dapat mengakomodasi selera pasar yang kian majemuk dan sophisticated.

Di sisi lain, kreativitas perancang dalam mengolah tenun pun semakin terasah. Apalagi bagi desainer muda yang belum pernah sama sekali menggarap wastra tersebut.

ADVERTISEMENT

"Desainer generasi berikutnya harus mengenal dan mencintai warisan budaya kita sendiri. Oleh karena itu, kami selalu berkolaborasi dengan desainer yang datang dari berbagai latar belakang berbeda," kata Ibu Tjami, demikian sapaan akrabnya.

Untuk JFW 2026, CTI menggandeng Dery Rizkianto (pendiri label The Rizkianto), Andandika Surasetja (Moral), Danny Satriadi, dan Wilsen Willim. Tenun yang diolah berbeda dari satu desainer ke desainer lainnya, membuktikan keragamannya yang


1. Koleksi 'Casa' persembahan The Rizkianto

Model mengenakan busana koleksi The Rizkianto di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Selasa (29/10/2025).Model mengenakan busana koleksi The Rizkianto di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, Selasa (29/10/2025). (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Sebagai pembuka, The Rizkianto menghadirkan koleksi bertajuk "Casa". Dery yang berbasis di Milan, Italia, memaknai koleksi ini sebagai kembalinya dia ke akar budaya Indonesia dengan sentuhan estetika know-how ala Milano. Koleksi dengan siluet yang menonjolkan lekuk tubuh ini berupaya menyatukan keindahan Tenun Garut dengan teknik adibusana Eropa, menampilkan 12 tampilan bernuansa monokrom yang elegan.

Model mengenakan busana koleksi The Rizkianto di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Selasa (29/10/2025).Koleksi The Rizkianto untuk CTI. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Dery berinovasi dengan menghadirkan motif polkadot kontemporer serta penggunaan benang metalik berwarna champagne gold, terobosan pertama dalam sejarah Tenun Garut-yang disulam tangan oleh perajin binaan CTI. "Saya terjun langsung ke Garut dan ikut dalam proses pembuatan motif baru tersebut bersama para perajin," ungkap Dery.


2. Koleksi 'Tempo' karya Moral

Model mengenakan busana koleksi Moral di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Selasa (29/10/2025).Koleksi Moral yang menginterpretasi tenun dalam nuansa punk. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Andandika menafsir ulang Tenun Lombok dalam semangat urban dan eksperimental. Koleksi 13 tampilan ini menggambarkan pemberontakan ala punk terhadap pakem tradisi dengan memadukan tenun, denim, logam, serta kulit dalam konstruksi asimetris dan organic layering.

Model mengenakan busana koleksi Moral di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Selasa (29/10/2025).Koleksi Moral untuk CTI di Jakarta Fashion Week 2026. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Melalui kolaborasi dengan CTI, MORAL menegaskan bahwa wastra bukan sekadar artefak masa lalu, melainkan medium hidup yang terus berevolusi dan beresonansi dengan generasi muda kota besar. "Jujur ini tantangan buat Moral dan kami sempat ragu dalam mengolah tenun ini karena takut merusak keindahan motifnya. Namun setelah mendapat masukan dari Ibu Tjami dan tim CTI, kami lebih percaya diri untuk mengolahnya," kata Andandika yang baru pertama kali menggunakan tenun dari Nusa Tenggara Barat itu.

3. Koleksi 'Heavenly Creatures' dari Danny Satriadi

Model mengenakan busana koleksi Danny di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Kamis (30/10/2025).Danny Satriadi mempersembahkan koleksin 'Heavenly Creatures'. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Danny Satriadi mempersembahkan "Heavenly Creatures", koleksi yang menggabungkan Tenun Songket Sambas dengan filosofi budaya Tionghoa. Terdiri dari 12 tampilan, busana ini terinspirasi oleh dua belas shio sebagai simbol harmoni kosmik antara manusia dan alam.

Model mengenakan busana koleksi Danny di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Kamis (30/10/2025).Danny Satriadi mempersembahkan koleksin 'Heavenly Creatures'. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Melalui teknik draping, embroidery, dan beading, Danny menampilkan kemegahan dan spiritualitas wastra dengan sentuhan modern. Kolaborasinya bersama CTI dan maestro aksesori Rinaldy Yunardi memperkuat pesan bahwa tenun dapat menjadi bahasa universal dalam mode global tanpa kehilangan akar budaya.


4. Koleksi Wilsen Willim

Model mengenakan busana koleksi Wilsen Willim di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Kamis (30/10/2025).Tenun Iban di tangan Wilsen Willim. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Wilsen Willim menutup peragaan dengan koleksi yang mengangkat keindaha Tenun Putussibau khas Suku Iban, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Koleksi ini merupakan bagian dari program Aram Bekelala Tenun Iban yang digagas Yayasan Kawan Lama dan CTI untuk memberdayakan perempuan penenun lokal.

Model mengenakan busana koleksi Wilsen Willim di Jakarta Fashion Week 2026 (JFW 2026) di Jakarta, Kamis (30/10/2025).Koleksi Wilsen Willim menjadi penutup presentasi 'Liminal' persembahan CTI di Jakarta Fashion Week 2026. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Wilsen menghadirkan 12 tampilan formal modern dengan teknik cording bergaya military regal serta ornamen tribal nan rustic. Lewat karyanya, ia menegaskan pesan menjaga tradisi sambil mengemasnya dalam desain kontemporer yang berani dan relevan.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads