Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Sejauh Mata Memandang 'Melarung' Pesan Cinta untuk Laut di JFW 2026

Daniel Ngantung - wolipop
Rabu, 29 Okt 2025 21:06 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Larung Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026
Koleksi 'Larung' dari Sejauh Mata Memandang ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2026. (Foto: Jakarta Fashion Week/Dandy Hendrata)
Jakarta -

Bulan lalu, Hari Maritim Internasional diperingati di tengah masalah pencemaran laut yang kian memprihatinkan. 'Larung', presentasi koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang (SMM) di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, mengajak kita untuk semakin peduli dengan nasib laut di tengah ancaman polusi.

Chitra Subyakto, pendiri sekaligus direktur kreatif SMM, terusik melihat keserakahan manusia yang tanpa rasa bersalah terus mengeksploitasi hasil laut sampai merusak biota yang hidup di dalamnya. 'Larung' lantas menjadi ekspresi dukanya terhadap kondisi tersebut.

Seperti ketika melarung abu kremasi ke laut, terpanjat doa dan harapan. Begitu pula koleksi ini dibuat Chitra untuk menggerakan hati siapa saja agar lebih menaruh perhatian pada kondisi lautan kita sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026. (Foto: Jakarta Fashion Week/Dandy Hendrata)

"Sumber inspirasi kali ini keindahan laut itu sendiri, serta flora dan faunanya yang mungkin sebentar lagi akan hilang," ujar Chitra jelang peragaan, Selasa (28/10/2025), di Pondok Indah Mall 3.

ADVERTISEMENT

Pada 2019, SMM juga sempat menggelar pameran 'Laut Kita' yang menyuarakan pesan yang sama. Salah satu benda yang dipamerkan adalah bungkus mie instan yang sempat viral setelah ditemukan mengambang di tengah laut. Sampah tersebut diperkirakan berusia 19 tahun, membuktikan betapa limbah plastik hampir tidak akan pernah terurai dan akan terus mencemari laut.

Motif ayam yang menjadi ciri khas SMM sejak didirikan 11 tahun lalu, kini berganti dengan keragaman hayati di bawah laut. Mulai dari terumbu karang, berbagai jenis ikan, dan kura-kura.

Ada yang dibuat dengan teknik batik tulis, cap, ataupun sablon tangan dan mesin. Sebagian menggunakan pewarnaan alam, sisanya pewarnaan sintetis yang sudah tersertifikasi ramah lingkungan.

Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026. (Foto: Jakarta Fashion Week/Dandy Hendrata)

Felix Tjahjadi sebagai co-creative director, menerapkan proses produksi yang sirkular dan bertanggung jawab sehingga tetap relevan dengan spirit SMM sebagai sebuah jenama yang mengusung konsep slow fashion.

Sebagian besar material koleksi Larung merupakan hasil upcycle (daur naik) dengan teknik patch work menggunakan kain perca, kain kurang sempurna, dan kain deadstock SSM serta Sharon Jap Atelier, mitra produksinya.

Langkah tersebut tentu ikut mengurangi sampah, yang menurut komunitas Orkestra Rakyat Cinta Samudera (ORCA) dalam laporan yang dirilis saat Hari Maritim Internasional, sebagai salah satu sumber utama kerusakan laut.

Total 30 set busana terdiri dari berbagai pakaian bernuansa resort yang diterjemahkan dalam siluet kebaya, kemeja, jaket, rok lilit, celana, kain batik tulis, scarf, dan outerwear. Warna biru mendominasi koleksi 'Larung' sebagai representasi laut, berpadu dengan warna putih yang melambangkan kesucian dan awal yang baru, tapi juga menjadi pengingat akan warna karang yang memutih akibat rusaknya ekosistem laut. Jajaran aksesori kian menarik dengan pilihan tas rajut berbentuk ikan pari dan keong.

Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026. (Foto: Jakarta Fashion Week/Dandy Hendrata)

Bagi Chitra, koleksi ini terasa personal karena mengingatkan pada sang ayah yang profesinya berkaitan dengan kemaritiman. Estetika pakaian pelaut pun diadaptasi Chitra dalam bentuk tampilan yang modern dengan motif-motif tersebut. Ia juga menyertakan motif bunga yang merupakan interpretasi ulang dari motif klasik Raharty karya maestro batik Iwan Tirta yang pertama kali dilihatnya semasa kecil.

Di tengah presentasi busana, muncul sosok Dita Karang yang digandeng sebagai muse SMM. Penyanyi yang baru merilis single 'Love So Sweet' itu menari dengan diiringi lagu "Secukupnya" dari Hindia yang diaransemen ulang oleh Kasimyn, musisi dan anggota dari duo elektronik Indonesia Gabber Modus Operandi.

Koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026Penampilan Dita Karang di presentasi koleksi 'Larung' Karya Sejauh Mata Memandang di JFW 2026 (Foto: Jakarta Fashion Week/Dandy Hendrata)


"Bagi saya, kolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang lewat 'Larung' ini adalah hal yang sangat istimewa, karena saya tampil di bidang yang menjadi passion saya dari kecil, selain musik, yakni menari, dan saya merasa terhormat, menjadi salah satu penyampai pesan agar kita perlu merawat dan memperbaiki laut yang telah memberi kehidupan bagi kita semua,"ujar Dita Karang.

'Larung' membawa pesan begitu bermakna, apalagi peragaan tersebut digelar tepat peringatan Hari Sumpah Pemuda. Mari menjaga kedaulatan Indonesia dengan merawat laut yang merupakan marwah dari Indonesia sebagai negara kepulauan.

(dtg/dtg)


Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads