Streetwear dalam Keindahan Batik di 'Pasar Malam' Lakon Indonesia

Perhelatan JF3 Fashion Festival 2024 berlanjut di Summarecon Mal Serpong (SMS) yang ditandai dengan peragaan Lakon Indonesia, Selasa (30/7/2024). Tamu undangan diajak untuk menikmati koleksi dalam kemeriahan hajatan warga.

Diungkapkan Thresia Mareta, pendiri Lakon Indonesia, presentasi busana kali ini akan terasa berbeda dari sebelumnya dengan mengusung tajuk 'Pasar Malam'. Pun koleksi yang ditawarkan.

"Tahun ini kami mengarah ke streetwear karena melihat relevansinya dengan tren fashion saat ini. Namun, tetap diwujudkan dalam DNA Lakon Indonesia. Tantangannya, bagaimana mengawinkan ide ini dengan kerajinan tangan," kata Thresia saat pembukaan JF3 Fashion Festival 2024 beberapa waktu lalu.

Irsan, desainer kenamaan Indonesia yang lebih memilih menjauh dari sorotan, masih berjalan bersama Thresia di pucuk kepemimpinan tim kreatif jenama yang berdiri pada 2018 ini. Deretan 30 set busana siap pakai tersebut sekaligus menjadi koleksi ke-7 Irsan untuk Lakon Indonesia.

Aksi bajaj 'menerobos' catwalk Lakon Indonesia di JF3 Fashion Festival 2024. (Foto: Dok. Lakon Indonesia)

Seperti judulnya, pentas busana dikemas secara unik seperti sebuah pasar malam tapi di dalam sebuah tenda hitam megah yang berdiri di salah satu area parkir mal.

Bangku panjang yang biasanya berbaris rapi kini berganti bangku beda bentuk dan ukuran. Jalan parkiran yang beraspal menjadi landasan peraga para model.

Kehadiran gerobak jajanan di beberapa titik makin membangkitkan atmosfer suasana pasar. Tamu pun boleh menikmati hidangan yang disediakan sembari menyaksikan peragaan dari bangkunya.

Lampu meredup, tanda peragaan dimulai. Model pembuka muncul sambil menumpang bajaj yang 'menerobos' area catwalk. Transportasi umum ikonis khas Jakarta itu seakan hendak membawanya menuju sebuah hajatan malam yang meriah dan stylish.

Foto: Dok. JF3

Ia berbalut maxi dress putih yang ringan, tapi dipadu dengan oversized bag berbahan seperti nylon. Penutup kepala hingga high wedges ikut melengkapi jajaran aksesori.

Deretan busana berikutnya makin terlihat pendekatan Irsan dan Thresia terhadap kultur streetwear.

Mereka menginterpretasikannya dalam estetika ivy league dengan dominasi luaran varsity yang bergaya urban. Ditambah pilihan jaket oversized yang menambah volume pada look semakin menambah daya tarik tersendiri.

Foto: Dok. JF3

Sentuhan Indonesia hadir lewat beberapa pakaian bercorak garis dan floral yang dibuat dengan teknik batik. Maestro batik Dudung Alisyahbana dari Pekalongan, Jawa Tengah, yang digandeng Lakon berada di baliknya.

Motif geometris yang tegas tetap berpadu harmonis dengan buketan bernuansa alam berkat konsistensi paletnya yang seputaran biru dan putih seperti koleksi keramik mahal buatan artisan China.

Thresia Mareta usai mempresentasikan koleksi terbaru Lakon Indonesia dalam presentasi bertajuk 'Pasar Malam' di JF3 Fashion Festival 2024. (Foto: Dok. JF3)

Sebuah presentasi yang unik hanya saja agak sulit untuk menikmatinya dengan pancahayaan yang minim. Belum lagi lagu pengiring yang saling bertabrakan dan bercampur aduk genre (ada dangdut, hingga pop barat), makin sulit untuk memfokuskan pikiran pada koleksi yang disajikan.