Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Modernisasi Tenun Buah Interpretasi Desainer CTI di Jalinan Lungsi Pakan 2024

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 29 Jul 2024 15:54 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.
Kreasi Eridani di Jalinan Lungsi Pakan persembahan Cita Tenun Indonesia di JF3 Fashion Festival 2024. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Jakarta -

Tenun terus mengikuti perubahan zaman tanpa meninggalkan identitasnya sebagai warisan budaya. Persembahan 'Jalinan Lungsi Pakan' kembali mempertegas komitmen Cita Tenun Indonesia (CTI) dalam melestarikan keindahan tenun agar tetap relevan dengan tren dan pasar.

'Jalinan Lungsi Pakan' merupakan agenda tahunan CTI di perhelatan JF3 Fashion Festival sejak 2012. Menggandeng sejumlah desainer yang berbeda setiap tahunnya, peragaan busana ini selalu menawarkan daya tarik tersendiri karena memberikan perspektif baru tentang tenun yang masih lekat dengan citra 'kuno' atau 'berat'

Para desainer 'beradu' ide segar dalam menginterpretasikan tenun dalam wujud busana yang kekinian. Tanpa terkecuali 'Jalinan Lungsi Pakan' di JF3 Fashion Festival 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin banyak desainer yang terekspos dengan tenun, berarti produk tenunan yang dihasilkan semakin beragam dan berwarna," ujar Sjamsidar Isa, pengurus CTI sekaligus project officer peragaan ini jelang presentasi koleksi.

Menurut Ibu Tjami, demikian ia akrab disapa, 'Jalinan Lungsi Pakan' hadir pula untuk mengedukasi masyarakat yang kerap mispersepsi tentang tenun dan jenisnya.

ADVERTISEMENT

Dari nama saja sudah merujuk pada filsafat umum pembuatan kain tenun. Pakan adalah benang yang digerakkan secara horizontal terhadap lungsi, benang diam yang terbentang vertikal pada alat tenun.

Selain itu, terdapat pula kesalahan pemahaman soal tenun songket. Tak melulu tenun songket harus terbuat dari benang emas, perak atau warna metalik lainnya. Berdasar sejarah, penggunaan metalik dominan di Indonesia bagian Barat (Pulau Sumatra hingga Kalimantan Barat). Bergeser ke Timur, Tenun songket non-metalik lebih dominan.

Tahun ini, CTI mengangkat tenun datar, tenun songket, tenun ikat dan tenun sobi. Adapun line up desainer yang didapuk sebagai kolaborator kali ini mencakup Hian Tjen, Sherlyta Puspa Lestari, Andreas Odang, Eridani, dan jenama Tangan Prive yang digawangi duo Zico Salim-Margaretha Novianty. Lantas, seperti apa keindahan tenun Nusantara di tangan mereka?


1. Andreas Odang - Tenun Songket Bali

Baru pertama kali mengolahnya, Andreas Odang langsung menghadapi tantangan. Kain tenun songket yang diterimanya dari Bali ternyata memiliki ukuran terbatas. Namun, pria yang lebih dikenal dengan panggilan Odang ini tak patah arang.

"Saya jadinya redesign karena lebar kain maksimal hanya 50 cm, beda seperti tenun dari Kalimantan yang pernah olah," kata Odang. Ia mendesain ulang sehingga kain tenun dapat teraplikasi sebagai aksen untuk dipadukan dengan material utama seperti duchess satin dan mikado.

Odang kemudian mengeksekusinya dengan sentuhan gaya modern, simple, dan chic lewat potongan lurus dan tegas sesuai dengan bangunan berasitektur minimalis di Jepang yang menjadi sumber inspirasinya. "Saya biasa menggarap gaun couture, tapi dari CTI minta agar look jangan terlalu berat. Meski lebih ringan dan wearable, setiap detail saya pastikan presisi agar sesuai dengan DNA desain Andreas Odang," kata pria mengenyam pendidikan mode di LaSalle College Jakarta dan Istituto Marangoni Milan ini.

Koleksi Andreas Odang [Cita Tenun Indonesia/CTI], Bertempat di Fashion Teen La Piazza, Jakarta Fashion & Food Festival 2024, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Koleksi Andreas Odang (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Koleksi Andreas Odang [Cita Tenun Indonesia/CTI], Bertempat di Fashion Teen La Piazza, Jakarta Fashion & Food Festival 2024, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Foto: Mohammad Abduh/detikcom
Koleksi Andreas Odang [Cita Tenun Indonesia/CTI], Bertempat di Fashion Teen La Piazza, Jakarta Fashion & Food Festival 2024, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Andreas Odang usai mempersembahkan koleksinya. (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

2. BySherlyta - Tenun Datar Lombok

Seri boneka Barbie 'Around The World' edisi Indonesia dari Sumatera 2007 menjadi inspirasi utama Sherlyta. Campuran motif garis warna-warni dengan siluet feminin dan nuansa playful nan centil dituangkan melalui penggunaan sederet teknik dan detail seperti payet, scallop-cut, patchwork dan aksen pita. Perpaduan tradisional Indonesia dan gaya modern diperkaya dengan presensi kebaya lace modern dengan tren mode 2024 seperti crop dan mini trend, balloon cut, dan layering.

Tenun sabuk anteng Lombok yang digarap Sherlyta untuk koleksi ini merupakan karya Ani Cembun, perajin tenun binaan Cita Tenun Indonesia di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ciri khas tenun ini antara lain motif garis berwarna-warni yang tercipta dari teknik tenun datar.

Koleksi CTI di Jakarta Fashion & Food Festival 2024Koleksi BySherlyta (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Koleksi CTI di Jakarta Fashion & Food Festival 2024Koleksi BySherlyta (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)


3. TANGAN Prive - Tenun Sobi Tidore

Koleksi TANGAN Privé yang digarap oleh Zico Halim dan Margaretha Novianty kali ini mengambil inspirasi dari gaya mode perempuan Indonesia tempo dulu. Muncul beberapa look yang seakan merayakan siluet kebaya, tapi dengan sentuhan deskonstruksi dan asimetri yang menjadi khas TANGAN.

Dalam proses pembuatan koleksi, keduanya tetap mempertahankan esensi desain kontemporer yang relevan di masa kini dan pada saat bersamaan, juga memeluk budaya dan tradisi. Untuk Jalinan Lungsi Pakan 2024, TANGAN Prive berkarya dengan media tenun ikat yang terinspirasi oleh Pulau Tidore, Maluku Utara. Motif Ta Ado Re, Gmode Mabunga dan Sung Sung yang ditampilkan adalah buah rancang desainer tekstil Nining Koestedjo, mitra kerja CTI pada pelatihan tenun di Pulau Tidore pada 2018-2019.

Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Koleksi Tangan Prive (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Koleksi Tangan Prive (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Koleksi Tangan Prive (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)


4. Eridani - Tenun Sobi Muna

'Mae Muna', demikian tajuk yang dipilih Eridani untuk koleksi ini, mengacu pada frasa homofon dengan dua makna berbeda. Frasa dengar pertama Mae Muna merujuk pada gabungan kata 'my Muna' (Bahasa Inggris) yang berarti Muna (kepunyaan) saya, mengarah pada asal tenun sobi yang digunakan dalam koleksi ini: Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Frasa dengar kedua Mae Muna mengacu pada 'maemunah' atau 'maimunah', yaitu kata dalam Bahasa Arab yang memiliki arti 'perempuan'.

Di tangan dingin Eri, tenun terkemas apik dalam cutting arsitektural yang seakan seperti hasil sebuah pahatan pematung andal. Perpaduan antara draperi dan tailoring, gaya smart-casual disepuh sentuhan bermartabat membuat setiap potongan terlihat ringan namun tetap stylish. Seorang rekannya sesama desainer menyebut Eri yang dikenal sebagai sosok berwatak tenang sebagai 'silent killer' setelah melihat koleksi ini.

Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Koleksi Eridani (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)

Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Foto: Mohammad Abduh/detikcom

Koleksi Cita Tenun Indonesia di Jakarta Fashion & Food Festival 2024. Bertempat di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta. Jumat [26/7/2024]. Foto: Mohammad Abduh/detikcom.Foto: Mohammad Abduh/detikcom


5. Hian Tjen - Tenun Songket Sambas

Hian Tjen membawa vibe grunge 90-an dengan sesuatu yang personal. Terinspirasi oleh budaya tenun yang telah mendarah daging pada masyarakat Sambas, Hian Tjen merancang koleksi berjudul Pitarah, yang berarti Nenek Moyang. Sambas di Kalimantan Barat merupakan kampung halamannya.

Proses pembuatan koleksi ini melibatkan sederet teknik di antaranya draping, fabric cutting, colourwash dancorsetry yang diaplikasikan pada Tenun Lunggi atau Tenun Songket Sambas. Baik dalam ilham rancang maupun penggarapan koleksi Pitarah, juara favorit Lomba Perancang Mode (LPM) Femina 2007 ingin konstruksi modern yang menjadi ciri khasnya dan sisi tradisional dari Tenun Lunggi dapat saling melengkapi.

Ia juga bermain dengan tren underwear yang terekspos sebagaimana telah diusung sebelumnya oleh beberapa rumah mode dunia seperti Miu Miu dan Diesel.

Koleksi CTI di Jakarta Fashion & Food Festival 2024Koleksi Hian Tjen (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
Koleksi CTI di Jakarta Fashion & Food Festival 2024 Koleksi Hian Tjen (Foto: Mohammad Abduh/detikcom)
(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads