Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

London Fashion Week Rayakan 40 Tahun, Simbol Kekuatan Inggris di Jurang Resesi

Daniel Ngantung - wolipop
Selasa, 20 Feb 2024 17:46 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Burberry Fall 2024
Presentasi koleksi terbaru Burberry karya Daniel Lee di London Fashion Week Fall 2024. (Foto: Dok. Filippo Fior/Burberry)
London -

Setelah New York, pekan mode musim dingin 2024 berlanjut di London, Inggris. Tahun ini menandai empat dekade London Fashion Week (LFW) sebagai salah satu agenda terpenting dalam kalender industri fashion dunia. Pencapaian tersebut memberi secercah harapan bagi Inggris yang tengah berada di kemelut resesi.

LFW yang digelar oleh British Fashion Council (BFC) merayakan 40 tahun eksistensinya di Bursa Efek London, Rabu (16/2/2024). Beberapa jam setelah Ketua BFC Caroline Rush membuka perdagangan bursa, Downing Street mengumumkan negara berbendara Union Jack itu memasuki masa resesi.

Menurut data Mintel seperti dilansir Evening Standard London, sektor fashion memberi kontribusi sebesar 21 miliar pound sterling atau sekitar Rp 414 triliun bagi perekonomian Inggris dan memberi lapangan pekerjaan bagi 900.000 jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

A homeless man walks along a street in a shopping district in central London, Thursday, Feb. 2, 2023. The Bank of England is expected to raise interest rates by as much as half a percentage point Thursday as it seeks to tame the double-digit inflation fueling a cost-of-living crisis, public-sector strikes and fears of recession. (AP Photo/Kin Cheung)Seorang tunawisma melewati sebuah butik di pusat kota London, Inggris, pada Februari 2023. (Foto: AP Photo/Kin Cheung)


Adapun nilai penjualan pakaian wanita tercatat 30,9 miliar pound sterling pada 2023, sementara busana pria berada di angka 15 miliar pound sterling.

Bercermin pada kontribusi tersebut, Caroline menegaskan betapa krusialnya peranan fashion sebagai sebuah industri untuk stabilitas perekonomian nasional.

ADVERTISEMENT

"Ini (industri fashion) mendatangkan pemasukan yang sangat besar dan memberi pengaruh berskala global dalam hal kreativitas dan reputasi negara ini," kata Caroline.

LONDON, ENGLAND - SEPTEMBER 17: Caroline Rush CBE attends a presentation in celebration of BoF China Prize 2018 winner Caroline Hu, held on partnership with Yu Holdings at The Serpentine Gallery on September 17, 2019 in London, England. (Photo by Samir Hussein/Getty Images for The Business of Fashion)Caroline Rush (Foto: Samir Hussein/Getty Images for The Business of Fashion)

Bukan berarti industri ini imun dari krisis. Para pelakunya pun tak luput dari berbagai tantangan, apalagi bila menyangkut finansial. Daya beli masyarakat yang lesu berisiko mengganggu alur masuk-keluar kas usaha sebuah desainer atau jenama.

Salah satu korbannya adalah Christopher Kane, desainer ternama Inggris yang mengajukan pernyataan pailit alias bangkrut kepada pemerintah setelah 15 tahun berkarya.

"Kita diingatkan bahwa fashion bukan bisnis yang mudah mengingat usaha yang memerlukan kreativitas tinggi ini dituntut untuk menciptakan koleksi baru setiap musimnya," tutur Caroline.

Desainer dan jenama mode yang mapan setidaknya harus memenuhi empat musim koleksi: Spring/Summer, Fall/Winter, Resort, dan Pre-Fall. Belum lagi, ada dua musim tambahan untuk dua musim haute couture jika memiliki lini khusus adibusana yang terdaftar di FΓ©dΓ©ration de la Haute Couture et de la Mode Prancis.

Diluncurkan BFC pada 1984, LFW lahir paling terakhir dibanding tiga pekan mode New York, Milan, dan Paris, yang sudah lebih dulu menjadi rujukan industri mode dunia. Berbeda dari pendahulunya, LFW menawarkan daya tarik tersendiri.

"Banyak yang bilang, dan menurut saya benar adanya bahwa sejak kemunculannya, London Fashion Week selalu diasosiasikan dengan inovasi, terkait kreativitas, juga selalu ada unsur kebebasan," ungkap Benjamin Wild, dosen senior Fashion Narratives di Manchester Metropolitan University, Manchester, Inggris seperti dikutip The Independent.

Kemunculan nama-nama seperti Christopher Kane, Simone Rocha, Erdem Moralioglu, Roksanda Ilincic (desainer favorit Kate Middleton), Richard Quinn, dan Jonathan Anderson, adalah produk hasil LFW yang membawa angin segar di kancah mode dunia. Tidak lupa, Stella McCartney dan mendiang Alexander McQueen.

LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 20:  Queen Elizabeth II (L), Chief Executive of the British Fashion Council Caroline Rush (C) and Anna Wintour (R) watch model Adwoa Aboah walking the runway at the Richard Quinn show during London Fashion Week February 2018 on February 20, 2018 in London, England.  (Photo by Tristan Fewings/BFC/Getty Images)Ratu Elizabeth II, didampingi Caroline Rush dan Anna Wintour saat menyaksikan peragaan Richard Quinn di London Fashion Week Fall 2018. (Foto: Getty Images/Tristan Fewings/BFC)

Stella McCartney yang sekarang lebih fokus menggarap bisnisnya di Paris sangat menaruh perhatian pada sustainable fashion atau mode asri. Ia membuka kemungkinan bagaimana fashion, salah satu industri yang menyumbang polusi terbanyak, dapat lebih beretika bagi lingkungan dan sosial.

"Industri fashion berkontribusi 3 persen terhadap GDP negara. Saya juga merasa, keberagaman, dan tanggung jawab sosial sebagai isu yang sangat dipikirkan secara serius di London," tambah Wild.

Dengan 67 nama yang berpartisi, LFW edisi Fall 2024 yang ditutup dengan peragaan Burberry karya Daniel Lee pada Rabu (19/2/2024), hadir sebagai simbol kekuatan di tengah tantangan kelam ekonomi.

Burberry Fall 2024Peragaan Burberry Fall 2024 (Foto: Dok. Filippo Fior/Burberry)

Identik dengan inovasi, LFW dituntut untuk lebih relevan demi menjawab berbagai tantangan. Terlepas dari itu, eksistensi LFW menjadi bukti fashion dapat membawa harapan terlepas dari kesan glamor yang selalu melekat.

Seperti bergaya busana yang bisa memberi rasa bahagia pada pemakainya, fashion sebagai sebuah industri juga dapat memberi optimisme.

Inggris menggantungkan harapannya pada industri kreatif yang didominasi usaha berskala mikro. "Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi usaha kecil. Di sinilah British Fashion Council dan yayasan serta program keanggotaan dan pendampingan kami berperan, untuk benar-benar mendukung dunia usaha agar memikirkan keberlanjutan dari (perspektif) perubahan iklim, tetapi juga program pertumbuhan finansial yang berkelanjutan," kata Caroline.

Mirip Inggris, industri fashion Indonesia juga punya peranan penting. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif per November 2022, subsektor fashion masih menjadi andalan ekspor ekonomi kreatif Indonesia dengan nilai kontribusi sebesar 61,6 persen. Sementara peringkat kedua diisi subsektor kriya sebesar 30,95 persen dan ketiga subsektor kuliner 6,76 persen.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah memberi dukungan penuh kepada para pelaku usaha mode Tanah Air. Industri kreatif ini yang juga menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

Indonesia akan memiliki presiden baru. Pasangan Prabowo-Gibran unggul di perhitungan cepat Komisi Pemilihan Umum. Prabowo tentu tidak asing dengan ranah mode mengingat putranya, Didit Hediprasetyo, berprofesi sebagai fashion designer.

Semoga, pemimpin yang terpilih nanti dapat membawa perubahan positif demi kemajuan fashion Indonesia.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads