Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Adu Strategi Desainer Indonesia Gaet Pasar AS di New York Fashion Week

Daniel Ngantung - wolipop
Jumat, 02 Feb 2024 13:23 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Desainer Indonesia Now Fall 2024
Jumpa pers persiapan keberangkatan desainer Indonesia jelang pamer karya di New York Fashion Week Fall 2024. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)
Jakarta -

Selain Paris, pekan mode di New York juga menjadi incaran perancang Indonesia untuk memasuki pasar global. Konsistensi dalam berkarya menjadi kunci.

Sudah 10 tahun terakhir, Indonesia Now mengisi agenda New York Fashion Week (NYFW) yang terbagi menjadi dua musim setiap tahunnya. Digelar setiap Februari (koleksi Fall/Winter) dan September (Spring/Summer), NYFW menjadi salah satu acuan tren mode dunia lewat koleksi busana siap pakai kreasi desainer ternama seperti Michael Kors, Prabal Gurung, dan Calvin Klein.

Indonesia Now yang terafiliasi secara resmi dengan penyelenggara NYFW mewadahi para desainer yang ingin mencoba peruntungannya di Amerika Serikat. Sejumlah desainer atau jenama lokal yang pernah ambil bagian di antaranya Didiet Maulana (IKAT Indonesia), Maggie Hutauruk (2Madison), Batik Trusmi, Ghea Panggabean, Buttonscarves, dan Ivan Gunawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk NYFW edisi Fall 2024, giliran Alleira, Hengki Kawilarang, Catherine Njoo, Hendy Huang, dan Jenny Tjahyawati. Adapun Alleira turut memboyong label Ende dan Musume. Karya mereka akan naik pentas pada 10 Februari 2024 mendatang.

Bagi Hengki dan Alleira, ini bukan kali pertama berpartisipasi di Indonesia Now. "Banyak dampak yang kami rasakan," ujar COO Alleira Zakaria Hamzah saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

ADVERTISEMENT

Alleira perdana ambil bagian di Indonesia Now pada 2019. Esok harinya setelah fashion show, koleksi dipamerkan kembali untuk sesi re-see bagi para buyers di kawasan Manhattan, New York City.

"Antusiasnya sangat positif. Salah satu look Alleira bahkan dipakai untuk seri Hollywood Madam Secretary," klaim Zaka, demikian sapaan akrabnya.

Menurut Zaka, pasar Amerika sangat potensial bila digarap secara serius. Jika bisa menguasai Negeri Paman Sam, mudah untuk berekspansi secara global.

"New York Fashion Week adalah barometer, itu kenapa kami repeat untuk ikut lagi," kata Zaka.

Desainer Indonesia Now Fall 2024Bocoran koleksi Alleira untuk Indonesia Now di New York Fashion Week Fall 2024. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Membawa koleksi bertajuk 'Fusion Attraction', Alleira yang dikenal dengan busana batiknya mempersembahkan 10 tampilan baju siap pakai yang disebut Zaka lebih edgy dan playful, tapi tetap ringan. Serial 'Sex and the City' menjadi inspirasinya.

"Kami menyesuaikan dengan market di sana yang rata-rata wanita bekerja 9 to 5," ujar Zaka. Sebagai bentuk dukungan bagi perajin lokal, Alleira menyertakan koleksi tas dari Ende, serta sepatu keluaran Musume. Look yang ditawarkan pun akan berbeda dari biasanya.

Keliling Department Store

Indonesia Now kali ini yang kedua diikuti Hengki Kawilarang. Menurut Hengki, ajang ini bukan sekadar untuk menunjukkan eksistensi, melainkan mencari peluang bisnis demi mendukung perekonomian para perajin.

Oleh karena itu, ia memastikan koleksi yang disajikan sesuai dengan pasar yang disasar. "Dari show sebelumnya saya belajar kalau koleksi yang saya tampilkan mungkin terlalu Indonesia," katanya.

Desainer Indonesia Now Fall 2024Kreasi Hengki Kawilarang. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Maka Hengki memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman. Biasa menampilkan gaun penuh warna, kali ini ia merilis deretan look serba hitam dan putih. "Itu sebenarnya bukan warna saya banget," ungkap Hengki yang karyanya pernah dipakai bintang telenovela Thalia.

Menurut Hengki, mode Indonesia memiliki daya tarik tersendiri dibanding desainer AS. "Saya berputar-putar di Barneys, Bloomingdale. Koleksi di sana bagus-bagus, tapi lebih simpel. Tidak banyak pilihan jika ingin busana yang dihiasi detail embellishment. Kita punya kelebihan di situ karena Indonesia punya sumber daya para perajin," katanya.

Indonesia Now yang digagas oleh Dina Fatimah atau Eski memberi peluang bagi desainer untuk go international. Namun, menyajikan karya sekali dua kali saja tidak akan cukup meyakinkan buyers dari butik kecil hingga besar untuk memasarkan produk desainer Indonesia.

Semangat Hengki dan Alleira untuk tetap konsisten tentu sulit terwujud bila tanpa dukungan finansial yang kuat. Butuh sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkan mimpi para insan kreatif mode Indonesia menggaet pasar Amerika ataupun global.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads