Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Terpikat Busana 'Sampah' Kreasi Rinda Salmun, Adrie Basuki, dan Iyonono

Daniel Ngantung - wolipop
Minggu, 01 Okt 2023 16:23 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Fashion Nation Artisan A La Mode 2023
Desainer Adrie Basuki, Iyonono, dan Rinda Salmun usai mempresentasikan koleksi 'ramah lingkungan' di peragaan 'Artisan A La Mode' yang digelar dalam rangkaian Fashion Nation 17, Rabu (27/9/2023). (Foto: Dok. Senayan City)
Jakarta -

Keprihatinan akan isu lingkungan dan sosial menggugah hati tiga desainer untuk berkreasi secara lebih bertanggung jawab. Rinda Salmun, Adrie Basuki, dan Iyonono sevisi-misi menggarap sustainable fashion dengan ciri khasnya masing-masing. Di tangan dingin mereka, sampah tekstil menjadi busana yang memikat.

Karya ketiga desainer tersebut mewarnai hari ke-7 Fashion Nation 17, Rabu (27/9/2023), di Senayan City. Mereka mendapat kesempatan untuk pamer karya di pentas bertajuk 'Artisan A La Mode' yang digelar dalam rangkaian selebrasi ulang tahun ke-17 pusat belanja tersebut.

General Manager Leasing & Marketing Communication Senayan City Frances Jaclyn Halim mengungkapkan, 'Artisan A La Mode' yang sebelumnya dikenal sebagai Runway Hits hadir untuk memberi wadah bagi perancang muda berbakat yang tengah naik daun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat mereka memiliki potensi besar untuk lebih berkembang dan membawa perubahan di industri fashion," katanya jelang peragaan.

Busana daur ulang lantas menjadi benang merah dari koleksi yang ditampilkan oleh tiga desainer dengan keunikan karakter desainnya masing-masing.

ADVERTISEMENT


Adrie Basuki

Rasa cinta pada wastra Nusantara membuat desainer yang berbasis di Bogor, Jawa Barat, ini untuk lebih bijak dalam berkarya.

Adrie selalu memastikan setiap kain dimanfaatkannya secara maksimal sebagai bentuk apresiasi terhadap perajin sekaligus mengurangi limbah.

"Saya tahu proses pembuatan wastra itu menjelimet. Jadi sayang kalau ada yang terbuang sia-sia," katanya.

Koleksi Adrie Basuki Artisan di Fashion Nation 2023Maudy Koesnaedi memeragakan Koleksi terbaru Adrie Basuki di Fashion Nation 2023. (Foto: Dok. Senayan City)

Ia mencontohkan tenun baduy. Dari pengalamannya dalam memesan kain tersebut, para perajin hanya bisa memproduksi tiga helai kain dalam sebulan.

Maka, ia selalu mengolah kain-kain sisa sampai akhirnya menjadi pilihan busana trendi seperti yang tersaji di perhelatan ini.

Fashion Nation Artisan A La ModeFoto: Dok. Senayan City

Mengangkat tema 'Magma-Power From Within', ia mengeksplorasi tenun bulu dari Garut yang dipadu dengan material sisa. Pilihan outerwear dalam palet kemerahan mendominasi koleksi yang terdiri dari 17 looks ini.

"Awal menggarap kain sisa, sempat ada yang orang protes buat apa bayar mahal untuk baju yang kasarnya terbuat dari sampah. Namun, sekarang saya rasa orang-orang sudah mulai mengapresiasi," kata pria yang menekuni profesi desainer sejak 2013 itu.

Iyonono

Karier Iyonono dimulai setelah menuntaskan studi kriya tekstil di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 2015 dengan menerima pesanan untuk mengolah kembali baju-baju lama pelanggannya. Sejak itu, ia sudah terbiasa berkreasi dengan material bekas.

Tak hanya itu, Iyonono turut memberdayakan para ibu di kampung halamannya, Cirebon, Jawa Barat. Dari Jakarta, ia kembali ke Cirebon untuk melatih mereka menjahit selama beberapa bulan.

Koleksi bertema 'Bermain dengan Waktu' di A La Mode menampilkan kreasi mereka. Presentasi terbagi menjadi tiga sekuens yang menggambarkan unsur nostalgia dari pengalaman pribadi Iyonono lewat elemen-elemen masa lalu, sekarang, juga masa depan.

[Gambas:Instagram]




Di sekuen pertama, muncul deretan busana berwarna cerah yang dihiasi dekorasi tiga dimensi nan eksentrik. Warna-warna cerah merepresentasikan hobinya bermain Barbie semasa kecil.

Di koleksi ini tidak ada batasan gender. Muncul model pria dengan tampilan maskulin yang bersolek dengan rok maksi penuh ruffle yang modern.

Sekuen kedua didominasi palet monokrom yang dipilih Iyono sebagai interpretasi emosi semasa pencarian jati diri. Terakhir, ia menyuguhkan sesuatu yang dapat menjadi alternatif busana pengantin.

"Total ada 20 looks. Semua dibuat dalam dua bulan," kata Iyonono mengungkit sekilas proses kreatifnya.


Rinda Salmun

"Sustainable is not a trend, but it's common sense," ujar Rinda yang berkomitmen untuk terus mengembangkan konsep busana yang bertanggung jawab sehingga masyarakat semakin terbiasa dan teredukasi.

Upayanya pun tak sia-sia. Pelangannya mulai memahami misi Rinda untuk bertransisi sebagai jenama slow fashion demi meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

"Mereka pengertian sekarang kalau harus nunggu dua bulan sampai pesanannya jadi," kata perancang yang memulai kariernya di London, Inggris, itu.

Fashion Nation Artisan A La ModeRinda Salmun usai mempresentasikan koleksi 'Fleurish'. (Foto: Dok. Senayan City)

Di 'Artisan A La Mode', Rinda mempersembahkan koleksi bertajuk 'Fleurish'. Potongan siluet dan kombinasi warna di koleksi ini masih mengacu pada karakteristik brand Rinda Salmun, dimana permainan elemen kontras dengan potongan garis tegas, struktur yang maskulin dipadukan dengan kesan sentuhan feminin, serta penggunaan warna gelap dengan warna terang sekaligus pada sebuah bidang.

Selain itu, Rinda juga mengeksplorasi beragam bentuk dan teknik baru dalam embellishment bahan, yaitu selain menggunakan bebatuan manik-manik yang tersisa di gudang studio dan sudah bertahun-tahun tidak digunakan, ada juga penggunaan mainan 3D pen dengan filamen PLA, yang terbilang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan plastik biasa sehingga mengurangi jejak karbon pada pembuatan koleksi ini.

Di jajaran model, muncul sederet selebriti seperti Wulan Guritno dan Alika yang memegerakan kreasi teranyar Rinda.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads